Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KEPALA Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengungkapkan rasa optimisnya terhadap sosok Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi yang baru dilantik Brian Yuliarto. Penunjukan Brian dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat transformasi sektor pendidikan tinggi dan riset di Indonesia. Kepemimpinan Mendiktisaintek yang baru diharapkan dapat mendorong sinergi antara lembaga riset dan perguruan tinggi dalam ekosistem riset dan inovasi.
"Beliau adalah sosok ilmuwan yang tidak hanya memiliki keahlian di bidang rekayasa, tetapi juga memiliki visi yang jelas untuk kemajuan sains dan teknologi di Indonesia. Kami berharap di bawah kepemimpinannya, ekosistem riset dan inovasi semakin berkembang," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (20/2).
Bukan tanpa alasan jika Brian Yuliarto mendapat amanah besar ini. Rekam jejaknya dalam dunia akademik dan riset telah terbukti mumpuni. Sebelum diangkat menjadi menteri, ia dikenal sebagai seorang akademisi dan peneliti unggul di bidang rekayasa material dan nanoteknologi.
Handoko menyebutkan, salah satu pencapaian terbesar Brian Yuliarto adalah penghargaan Habibie Prize 2024 untuk kategori Bidang Ilmu Rekayasa. Penghargaan prestisius ini diberikan kepada ilmuwan yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam bidang keilmuannya dan membawa dampak bagi kemajuan bangsa.
Habibie Prize merupakan bagian dari apresiasi BRIN untuk talenta riset dan inovasi. Dalam bidang rekayasa material, Brian telah menghasilkan berbagai penelitian yang berfokus pada pengembangan sensor berbasis nanoteknologi, yang aplikasinya meluas dari sektor kesehatan hingga industri energi.
Kepala BRIN berharap Mendiktisaintek dapat lebih meningkatkan sinergi antara universitas, lembaga riset, dan industri agar hasil riset tidak hanya berhenti di jurnal ilmiah, tetapi juga dapat diimplementasikan untuk kepentingan masyarakat luas. (H-2)
PENELITI Gender dari Pusat Riset Politik BRIN Kurniawati Hastuti Dewi mengatakan, tindakan khusus sementara diperlukan untuk memperkuat keterwakilan perempuan di politik.
INDONESIA melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan menjadi tuan rumah gelaran World Science Forum (WSF) ke-12 pada 2026. Ini menandai pertama kalinya WSF diselenggarakan di Asia.
KEPALA BRIN Laksana Tri Handoko menekankan Indonesia tak perlu ikut-ikutan jejak negara maju seperti Amerika Serikat yang menciptakan ChatGPT atau Tiongkok yang menciptakan DeepSeek dalam AI
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
Pusat Pengurangan Risiko Bencana Universitas Indonesia melakukan kerja sama bidang Limnologi dan Hidrologi dengan BRIN untuk persiapan dan adaptasi perubahan iklim.
Kabupaten Bandung mencatatkan skor tinggi dalam berbagai pilar penting seperti pertumbuhan ekonomi, sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, kelembagaan, inovasi dan teknologi.
Kemendiktisaintek meluncurkan Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI) yang menjadi bagian dari implementasi Asta Cita.
Mendiktisaintek Brian Yuliarto siap mendukung kolaborasi bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi antara Indonesia dan Bulgaria.
Brian Yuliarto mengimbau para rektor untuk berdialog langsung dengan mahasiswa, membuka ruang diskusi, dan menyampaikan dengan transparan bahwa tidak ada penaikan UKT.
Tantangan dalam dunia pendidikan tinggi, sains dan teknologi semakin kompleks, sehingga diperlukan kebijakan yang progresif dan berorientasi pada masa depan.
Satryo Soemantri Brodjonegoro melaksanakan serah terima jabatan pada Brian Yuliarto yang telah dilantik sebagai Mendiktisaintek, Rabu (19/2).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved