Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Persiapkan Generasi Muda Berperan Aktif dalam Perekonomian Berbasis Kecerdasan Buatan

M Iqbal Al Machmudi
11/2/2025 20:55
Persiapkan Generasi Muda Berperan Aktif dalam Perekonomian Berbasis Kecerdasan Buatan
TFH dan FPCI menandatangani nota kesepahaman mengenai kompetisi esai nasional terkait AI di Jakarta, 11 Februari 2025.(Dok. FPCI)

PERUSAHAAN teknologi global yang mengembangkan protokol World Tools for Humanity (TFH) bekerja sama dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) mengajak mahasiswa Indonesia untuk ikut berperan dalam membentuk kebijakan pengembangan kecerdasan buatan (AI) di masa depan. 

Inisiatif tersebut terwujud melalui penandatanganan nota kesepahaman antara kedua organisasi, yang kemudian dilanjutkan dengan peluncuran kompetisi esai nasional. Kompetisi ini bertujuan mempersiapkan generasi muda Indonesia agar dapat berperan aktif dan unggul dalam perekonomian global berbasis AI.

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, kecerdasan buatan menghadirkan peluang besar sekaligus tantangan yang kompleks. Kompetisi ini mendorong para mahasiswa untuk mengeksplorasi peran AI dalam menciptakan ekosistem digital yang terpercaya dan inklusif. 

Topik-topik penting seperti pengembangan AI yang etis, kepercayaan dalam ranah digital, serta ancaman seperti deepfake dan pencurian identitas akan menjadi fokus utama. Salah satu tema kunci kompetisi ini adalah konsep proof of human, teknologi inovatif untuk membedakan manusia dengan bot di dunia yang semakin digerakkan oleh AI.

Founder dan Chairman FPCI Dino Patti Djalal, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, lembaga kajian, dan generasi muda Indonesia, guna memastikan pengembangan AI selaras dengan tujuan pembangunan nasional dan memperkuat kepercayaan publik. 

"AI menyediakan peluang transformatif bagi Indonesia. Kemitraan ini akan memberdayakan generasi muda untuk terlibat secara lebih mendalam menghadapi peluang dan tantangan AI, serta membentuk kebijakan yang mencerminkan nilai dan aspirasi bangsa. Sebagai langkah konkret, FPCI membentuk Unit AI untuk memperdalam pemahaman tentang peran AI dalam kebijakan luar negeri," kata Dino, Jakarta, Selasa (11/4).

Ia mengatakan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 perlu dilakukan berbagai upaya, salah satunya mengikuti perkembangan teknologi dan memiliki strategi memanfaatkannya.

"Tapi saya ingin mengatakan bahwa jika ingin memikirkan Indonesia 2045. Indonesia harus lebih hebat dari yang pernah ada. Dengan pencapaian ekonomi, sosial, teknologi yang luar biasa, kita tidak bisa sampai di sini pada tahun 2045 kecuali kita memiliki strategi teknologi," ujar dia.

Ke depannya, kata dia, akan lebih banyak hal yang akan berubah dalam 10 tahun ke depan dibandingkan dengan 100 tahun terakhir karena teknologi.

"Oleh karena itu kita harus berinvestasi di dalamnya dan inilah mengapa bagi kami memiliki strategi AI akan menjadi sangat penting," ucapnya.

Sementara itu, Chief Policy Officer TFH Nick Pickles menegaskan komitmen jangka panjang perusahaan terhadap Indonesia. 

"Kami sangat antusias mendukung generasi muda Indonesia agar berpartisipasi dalam diskusi penting mengenai AI yang akan membentuk masa depan kita semua," ujarnya.

"Kami berharap kompetisi ini dapat membekali mereka dengan wawasan dan jaringan yang diperlukan untuk turut andil dan memimpin dalam merancang masa depan AI secara global," pungkasnya. (H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya