Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Kemdiktisaintek Sebut Boeing dan NVIDIA Tertarik Kembangkan Riset di Indonesia

Despian Nurhidayat
11/2/2025 18:32
Kemdiktisaintek Sebut Boeing dan NVIDIA Tertarik Kembangkan Riset di Indonesia
Ilustrasi Boeing(AFP)

DIREKTUR Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek Fauzan Adziman mengatakan beberapa industri sudah mulai melakukan pendekatan untuk mengembangkan riset di Indonesia. Salah satunya adalah The Boeing Company, perusahaan multinasional yang merancang, memproduksi, dan menjual pesawat terbang, pesawat rotor, roket, dan satelit. 

“Kami kemarin bertemu dengan Boeing di ITB Bandung. Boeing tertarik untuk memperbanyak supply chain di Indonesia. Karena pasar Boeing itu di seluruh dunia, Indonesia ini nomor empat ternyata, setelah Amerika, Tiongkok, dan India,” ungkapnya dalam acara Ngopi bareng Kemdiktisaintek di Jakarta, Selasa (11/2).

Sayangnya, jumlah komponen yang dapat diproduksi di Indonesia saat ini masih tertinggal jauh dibandingkan India. “Di India, jumlah supply chain itu udah ribuan. Di Indonesia ada 21 komponen yang memang sudah bisa disuplai dari Indonesia. Kami membahas ketimpangannya masih sangat jauh dibandingkan dengan India, walaupun pasar Boeing di Indonesia ini sangat besar,” ujar Fauzan. 

“Sehingga apa yang kami lakukan adalah mulai mengidentifikasi industri apa di Indonesia yang bisa bertransformasi menjadi supply chain untuk pesawat. Saat ini kita melihat supply chain otomotif. Jadi autoparts yang bisa kita bantu konversi melalui nilai tambah dan hasil-hasil dari riset di kampus sehingga di situ lah kita bisa masuk,” imbuhnya.

Boeing dikatakan sudah menyiapkan pendanaan untuk hal ini. Bahkan mereka siap memberikan beasiswa untuk meningkatkan minat talenta sumber daya manusia di Indonesia. Tidak hanya Boeing, NVIDIA AI Technology Center juga dikatakan tertarik mengembangkan riset terutama untuk program PhD di Indonesia yang melibatkan masalah-masalah yang bisa membantu pengembangan NVIDIA berikutnya. 

“Jadi selama ini NVIDIA memang pusatnya yang paling dekat hanya ada di Singapura, di kita tidak ada dan kami menjalin komunikasi untuk adanya sekretariat atau lokasi di mana riset NVIDIA itu bisa berbasis di salah satu atau beberapa kampus kita,” tutur Fauzan. 

Dari dalam negeri, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) juga dikatakan telah memiliki minat untuk membangun riset yang memang dibutuhkan para pengusaha di Indonesia. Fauzan menekankan bahwa hal ini dapat menjadi titik terang bagi riset agar tidak lagi bergantung pada pendanaan yang berasal dari APBN.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya