Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DIREKTORAT Jenderal Sains dan Teknologi melalui Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi (Dit. Minat Saintek), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) akan meluncurkan program bertema Sinergi Kreasi Masyarakat dan Akademisi untuk Sains Teknologi Nusantara ( Semesta) sebagai payung komunikasi utama dalam memperkenalkan programprogram strategis yang akan menjadi motor penggerak diseminasi dan pemanfaatan sains dan teknologi(saintek).
Program Semesta diharapkan mampu menghadirkan saintek yang inklusif, aplikatif, dan berkelanjutan, sehingga dapat dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat. Dalam keterangannya Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi, Prof Dr Yudi Darma pada Media Briefing di Kemendiktisaintek, Kamis (31/7/2025) mengutarakan berdasarkan studi Nature Human Behaviour tahun 2025, tingkat kepercayaan publik Indonesia terhadap ilmuwan tercatat sebesar 3,84 dari skala 5, lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 3,62 dan sejajar dengan Malaysia serta Meksiko.
"Jadi secara global, Indonesia termasuk dalam kelompok negara dengan tingkat kepercayaan tinggi terhadap ilmuwan. Fakta ini tentu menggembirakan, namun sekaligus mengandung tantangan besar,” ungkap Yudi Darma.
Dikatakan hasil studi tersebut merupakan momentum untuk meningkatkan minat serta partisipasi masyarakat terhadap saintek. Guru Besar ITB ini menekankan kalangan perguruan tinggi perlu didorong menjadi katalisator perubahan dalam membumikan saintek, sehingga dalam jangka panjang akan terwujud masyarakat berbasis ilmu pengetahuan (citizen science), ekosistem saintek yang inklusif, serta ekonomi berbasis inovasi yang berdampak pada kesejahteraan bersama. Hal ini yang kemudian menjadi misi Direktorat Minat Saintek melalui empat program yang tergabung dalam Semesta.
Semesta merupakan pendekatan terpadu dalam membangun budaya sains yang hidup di tengah masyarakat dengan mengintegrasikan tiga spektrum komunikasi sains, yaitu literasi sains (science literacy), pemahaman publik (public understranding), dan keterlibatan publik (public engagement). Ketiga pola tersebut mengedepankan prinsip kolaborasi, ko-kreasi, pelestarian pengetahuan, diplomasi sains, integrasi lintas sektor, dan orientasi pada dampak jangka panjang.
“Keempat program yang tergabung dalam Semesta adalah, In Saintek, Tera Saintek, Resona Saintek, dan Panen Raya Berdikari. Program-program ini selaras dengan arahan Mendiktisaintek untuk menghadirkan program yang berdampak, khususnya bagi masyarakat,” tutur Yudi.
Keempat program ini diyakini tidak hanya memperluas jangkauan hasil riset dan inovasi, tetapi juga membangun jejaring antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah daerah dalam menciptakan ekosistem saintek yang hidup dan berkelanjutan. Yudi menambahkan, saintek harus hadir di tengah masyarakat, mudah dipahami, dirasakan manfaatnya, dan mampu menjawab persoalan nyata.
ProgramSemesta juga disusun untuk memperkuat posisi perguruan tinggi sebagai simpul utama dalam menyebarluaskan ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi ke masyarakat, serta menjawab berbagai tantangan kebutuhan literasi saintek melalui kolaborasi yang kuat antar pemangku kepentingan. “Kami berharap program-program ini dapat diakses oleh seluruh sivitas akademika perguruan tinggi," ungkapnya.
Pihaknya berencana melakukan sosialisasi secara daring terkait Program Semesta pekan ini kepada seluruh perguruan tinggi. "Kami ingin agar sains dan teknologi tidak hanya diposisikan sebagai ranah akademik juga sebagai kekuatan budaya dan pemberdayaan masyarakat. Nanti akan tercipta ruangruang baru bagi masyarakat, mereka tidak hanya mengenal, tapi juga mengambil bagian dari kemajuan
saintek,” papar Yudi.
Dukungan Lintas Sektor
Ke depan, keberhasilan program ini sangat bergantung pada dukungan lintas sektor, baik dari pihak akademisi, media, komunitas, hingga pemerintah daerah. Semesta menjadi ajakan kolektif untuk menyatukan energi dan gagasan dalam membumikan sains dan teknologi bagi masa depan Indonesia yang berdaya dan berpengetahuan. (H-2)
Pemerintah diharapkan mempertimbangkan ulang wacana untuk mengutamakan penerima beasiswa LPDP pada jurusan saintek.
Konsep pada berpikir komputasional ini menggunakan metode dengan membagikan masalah tersebut ke dalam suatu permasalahan yang lebih simpel dan sederhana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved