Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
DOKTER spesialis telinga, hidung, tenggorokan, kepala, dan leher Ika Dewi Mayangsari mengatakan sariawan kronis pada lidah yang ditandai kondisi lesi/luka di lokasi itu-itu saja dan tidak kunjung sembuh dalam jangka waktu normal perlu dikonsultasikan secara dini untuk mewaspadai kanker lidah.
Sariawan yang normalnya sembuh dalam beberapa hari atau maksimal dua minggu, jika tidak kunjung membaik dan disertai lesi keputihan, bisa jadi merupakan indikasi masalah kesehatan yang lebih serius.
"Harus dikonsultasikan ke tenaga kesehatan atau dokter THT terdekat secara dini," kata Ika yang praktik di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dalam sebuah webinar, dikutip Jumat (7/2).
Ia mengatakan tanda-tanda sariawan pada lidah yang perlu diwaspadai juga, di antaranya:
1. Lesi keputihan
Munculnya lesi keputihan pada lidah yang tidak hilang dalam jangka waktu lama juga merupakan tanda yang perlu diwaspadai.
2. Sariawan berulang
Sariawan sering muncul di tempat yang sama pada lidah juga perlu mendapatkan perhatian medis.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter THT-KL (Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala, dan Leher) terdekat.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab sariawan dan apakah ada indikasi keganasan atau tumor pada lidah.
Pemeriksaan Medis yang akan dilakukan dokter antara lain: pemeriksaan riwayat klinis, pemeriksaan THT lengkap, dan pemeriksaan kelenjar getah bening leher.
Jika diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan MRI atau CT-Scan untuk melihat kondisi lidah lebih detail.
Selanjutnya, sampel lesi pada lidah yang diambil akan diperiksa di laboratorium guna mengetahui apakah lesi tersebut tergolong karsinoma (kanker).
Jika tegak diagnosis tergolong karsinoma, dokter akan menentukan langkah-langkah penanganan yang sesuai, seperti radiasi, kemoterapi, kombinasi kemoterapi-radiasi, atau operasi.
Kesadaran dini pasien untuk memeriksakan kondisi lesi/luka di lidah ke dokter sangat penting untuk menentukan tingkat kompleksitas penanganan. Semakin cepat pasien berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, semakin besar peluang kesembuhan dan semakin kecil risiko komplikasi yang serius.
Sariawan yang tidak sembuh dalam waktu lama dapat menjadi gejala dari berbagai kondisi medis, termasuk infeksi jamur, penyakit autoimun, atau bahkan kanker.
Kesadaran dini pada kondisi kesehatan yang diperlukan lainnya, menurut Dewi, termasuk menjaga kebersihan mulut dan lidah agar sariawan dan masalah kesehatan tidak muncul serta hindari merokok dan meminum alkohol. (Ant/Z-1)
Risiko kumulatif seseorang di Indonesia untuk terkena kanker sebelum usia 75 tahun diperkirakan sekitar 14%.
Menambahkan kayu manis ke dalam secangkir kopi tidak hanya memperkaya cita rasa minuman, tapi juga bisa menghadirkan sejumlah manfaat kesehatan
Kanker ini berkembang dari sel abnormal pada lapisan usus besar atau rektum sehingga asupan gizi memainkan peran yang cukup besar untuk menurunkan risikonya.
Gejala kanker empedu meliputi nyeri di perut kanan atas, penyakit kuning, urine gelap, tinja pucat, mual, penurunan berat badan tanpa sebab hingga gatal-gatal.
Diabetes melitus dan obesitas dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kandung empedu yang signifikan.
Ilmuwan dari University of Illinois kembangkan teknologi MRI metabolik super cepat yang dapat membedakan otak sehat dari tumor.
SARIAWAN merupakan salah satu gejala dari kanker lidah atau kanker di area mulut yang paling umum. Pada stadium awal, sariawan akibat kanker lidah sering diabaikan.
SEBUAH unggahan seorang pria berusia 33 tahun asal Solo viral di media sosial. Ceritanya menjadi viral lantaran ia dinyatakan menderita kanker lidah stadium awal di usia muda.
Pertumbuhan tumor di lidah dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk makan, menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan, kesulitan menelan, dan masalah pernapasan.
Faktor yang kerap mendominasi kanker lidah umumnya disebabkan pola hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved