Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DIREKTUR Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi Khairul Munadi mengatakan ada tiga tantangan utama di bidang pendidikan tinggi Indonesia, termasuk di wilayah Aceh, yaitu masalah akses, mutu, dan relevansi.Ia juga menyebut pendidikan tinggi Indonesia masih ditopang oleh perguruan tinggi swasta (PTS) yakni 64,03% dari sekitar 4.437 perguruan tinggi di Indonesia.
“Artinya, tanpa kehadiran perguruan tinggi swasta, proses pendidikan tinggi, proses pembelajaran kepada anak bangsa itu tidak bisa kita penuhi,” tutur Khairul dalam keterangan resmi, Jumat (7/2).
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), kata dia, saat ini tengah berupaya menyelesaikan tantangan-tantangan itu. Salah satunya melalui peninjauan ulang regulasi pendidikan tinggi yang eksis saat ini.
Dalam menjawab keluhan soal masalah akreditasi dari pimpinan perguruan tinggi di acara diskusi, Dirjen Dikti mencontohkan bahwa pengaturan akreditasi termasuk produk hukum yang sedang ditinjau ulang. Ia menekankan prinsip akreditasi ke depan akan lebih mendorong pembentukan kesadaran dan kebutuhan internal perguruan tinggi, dibandingkan dengan paksaan dari regulasi eksternal.
"Prinsipnya, regulasi jangan menghalangi pengembangan dan ruang potensi, tetapi harus mampu mengembangkan pendidikan tinggi bermutu,” tutur Guru Besar bidang teknik elektro tersebut.
Tak hanya menuntaskan tiga permasalahan utama, Kemendikti Saintek sedang mengusung pergeseran paradigma pendidikan tinggi, yaitu perguruan tinggi yang dapat semakin berdampak dan kontributif dalam pembangunan, baik lokal maupun nasional.
“Saya ingin sekali sebetulnya kita bisa mulai dari Aceh, ada semacam konsorsium untuk memetakan persoalan di daerah kemudian bersama-sama menuntaskan masalah itu, salah satunya masalah kemiskinan,” harap Khairul.
Tantangan pendidikan tinggi tersebut diamini oleh Kepala LLDikti Wilayah XIII Aceh Rizal Munadi. Ia menuturkan saat ini tantangan utama pendidikan tinggi di Wilayah Aceh adalah soal kualitas dosen. Pasalnya, dari 78 PTS di Wilayah Aceh, baru terdapat 7 guru besar.
“Jadi proses mendapatkan guru besar di Aceh ini sangat-sangat sedikit, ini menjadi PR kami juga. Perlu perhatian dari Pak Dirjen,” tutur Rizal
Tantangan kedua ialah soal kelembagaan. Di Wilayah LLDikti XII masih terdapat dua perguruan tinggi dalam status pembinaan, sehingga tidak aktif. LLDikti XII terus mengupayakan agar PTS yang masih aktif dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Selain itu, lokasi PTS di wilayah 3T Aceh masih memerlukan perhatian khusus untuk pelayanan pengembangannya.
Sementara itu, Yamin salah satu pimpinan dari Unmuha Aceh, sepakat dengan gagasan perguruan tinggi yang lebih berdampak terhadap pembangunan daerah. Namun dirinya mengharapkan perguruan tinggi dapat didorong untuk memiliki alat produksi, baik secara konsorsium maupun pribadi.
“Perguruan tinggi kita itu memiliki kemampuan, tetapi ketika mereka tidak memiliki alat produksi,” pintanya.
Dirjen Dikti percaya bahwa PTS di wilayah LLDikti XIII dapat menjadi garda terdepan dalam penuntasan masalah tersebut. Contohnya, secara fasilitas pelayanan perkantoran, LLDikti XIII telah menjadi salah satu rujukan utama bagi LLDikti di wilayah lain.
“Fasilitas perkantoran yang ramah terhadap disabilitas, dapat memastikan pelayanan yang inklusif. Ini yang sedang kita upayakan juga di perguruan tinggi di Indonesia,” ujar Khairul saat mengunjungi fasilitas LLDikti XIII.
Ia pun berharap LLDikti XIII bersama-sama dengan PTS di Aceh dapat terus meningkatkan layanan prima demi menuntaskan tiga masalah pendidikan tinggi di Indonesia melalui paradigma pendidikan tinggi berdampak. (H-3)
Dirjen Dikti Khairul Munadi meninjau progres pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Bengkulu (RSPTN Unib).
Dengan memasuki Klaster Madya, menunjukkan meski masih muda, memiliki kemampuan luar biasa dalam mencetak prestasi di tingkat nasional.
Workshop bertujuan melatih para dosen dalam menyusun proposal yang memenuhi standar Dirjen Dikti.
emendikbud Ristek adalah terkait dengan kesenjangan atau ketidaksetaan, akses dan kualitas.
Di Skotlandia, kalau sekolah atau kampus menolak calon mahasiswa disabilitas itu termasuk pelanggaran, ilegal. Selain itu pendidikan inklusif sudah menjadi budaya di lingkungan pendidikan.
UPAYA perluasan akses digital bagi sekolah-sekolah di kawasan pesisir perlu terus ditingkatkan. Hal itu perlu dilakukan untuk mengurangi kesenjangan akses pendidikan digital.
Temuan sejumlah lembaga pendidikan berbuat curang untuk mendongkrak akreditasi sekolah harus segera ditindaklanjuti dengan langkah nyata demi perbaikan kualitas.
PENINGKATAN akses pendidikan terhadap perempuan, khususnya di perdesaan harus digencarkan, untuk mewujudkan kesetaraan dan memaksimalkan potensi sumber daya manusia (SDM) nasional.
AKSES ke pendidikan tinggi harus terus ditingkatkan, mampu melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing di masa depan.
Ruang Pintar PNM mengadopsi Kurikulum Belajar Seasik Bermain, yang memungkinkan anak-anak belajar dalam suasana yang interaktif dan menyenangkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved