Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sebanyak 9.947 Warga Bogor Terkena Tuberkulosis, Pemkot Gencarkan Skrining 

Media Indonesia
04/2/2025 15:01
Sebanyak 9.947 Warga Bogor Terkena Tuberkulosis, Pemkot Gencarkan Skrining 
ilustrasi(Antara Foto)

SEBANYAK 9.947 kasus tuberkulosis atau Tb (119%) di Kota Bogor berdasarkan data per 31 Januari 2025. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melaksanakan 'Active Case Finding' (ACF) atau skrining Tuberkulosis (TBC) di 20 titik lokasi. Pelaksanaan dilakukan pada 1 hingga 12 Februari 2025.  

Pelacakan dilakukan dengan pemeriksaan Tb pada kontak serumah maupun kontak erat pasien Tb. Pelaksanaan ACF ini didukung oleh perangkat daerah dan lintas sektor yang berperan dalam mendukung serta memobilisasi peserta untuk mengikuti skrining Tb, sekaligus menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung.

Pelaksana Harian Wali Kota Bogor, Hanafi mengatakan eliminasi TBC merupakan salah satu prioritas penanganan kesehatan pemerintah karena jumlah kasusnya yang masih tinggi. Namun, upaya ini membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.

“Harus dilakukan secara bersama-sama lintas sektor. Kita harus aktif jemput bola, karena stigma masyarakat terhadap TBC belum hilang,” ujar Hanafi dikutip dari siaran pers Pemerintah Daerah Kota Bogor, Selasa (4/2).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menambahkan bahwa TBC merupakan penyakit menular paling mematikan kedua di dunia.

“Bahkan, Jawa Barat berada di urutan pertama dalam penemuan kasus TBC tertinggi di Indonesia. Program Eliminasi TBC Tahun 2030 bertujuan untuk meningkatkan kepedulian seluruh masyarakat terhadap TBC,” jelas Retno.

Skrining yang dilakukan mencakup gejala-gejala TBC, dampaknya terhadap kualitas hidup, serta bagaimana pencegahan dan pengobatan TBC agar dapat mengurangi potensi penularan penyakit kepada orang-orang di sekitar melalui gerakan TOSS TBC, yaitu ‘Temukan, Obati, Sampai Sembuh’.

“Penting bagi masyarakat untuk sadar akan TBC, salah satunya dengan memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila muncul gejala TBC,” ujar Retno.

Selain itu, baik masyarakat maupun petugas kesehatan dapat secara aktif menemukan dan melaporkan seseorang dengan gejala TBC untuk dilakukan pemeriksaan serta investigasi kontak. Program Hasil Terbaik Cepat (Quick Win) Presiden Prabowo Subianto di bidang kesehatan mencakup skrining kesehatan, pembangunan rumah sakit di daerah-daerah, serta penanganan Tb.

Penemuan kasus Tb secara aktif dilakukan dengan skrining sistematis pada populasi berisiko, yaitu kontak serumah, kontak erat, ODHIV, penyandang diabetes melitus, orang dengan kurang gizi, perokok, dan kontak erat dengan penderita kusta. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya