Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Pengembangan Kewirausahaan Limbah Daur Ulang oleh Kelompok Ibu

M Iqbal Al Machmudi
22/1/2025 20:09
 Pengembangan Kewirausahaan Limbah Daur Ulang oleh Kelompok Ibu
Ilustrasi(Dok PNM)

SEDIKITNYA 23 ibu-ibu aktif menyulap limbah daur ulang menjadi produk kreatif bernilai ekonomi tinggi di Kota Makassar. Di setiap waktu Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM), anggota kelompok saling berbagi pengalaman tentang kendala usaha dan anggota lainnya akan memberikan masukan. 

Berawal dari Bank Sampah yang dipimpin Ketua Kelompok Salbiawati Salim beserta ibu-ibu tetangga sekitarnya menabung sampah seperti botol bekas yang kemudian diolah menjadi produk yang dapat bersaing di industri kreatif. 

Hingga akhirnya mereka tertarik untuk bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar dan mengubah limbah menjadi berkah. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) endukung kewirausahaan dan pengembangan industri kreatif melalui pembinaan nasabah PNM Mekaar.

Kendala modal menjadi permasalahan awal. Itu lah awal mula perkenalannya dengan PNM Mekaar. 

"Kita mau berbuat sesuatu tanpa dukungan dana jadi terkendala. Makanya setelah tahun 2019 Mekaar banyak perubahan terjadi," kata Salbia, Rabu (22/1).

Melalui Mekaar, Salbia dan kelompoknya mulai memahami tentang pinjaman yang aman dan legal hingga membuat anggota kelompoknya semakin berkembang. 

“Dulu cuma bisa buat pot bunga dari botol dengan tangan, namun kini bisa beli mesin jahit dan usaha saya berkembang lebih bervariasi yaitu membuka warung sembako,” jelasnya.

Semangat Ibu Salbia menghasilkan produk kreatif yang memanfaatkan limbah daur ulang menarik perhatian Menteri UMKM. Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza, meninjau secara langsung klasterisasi usaha daur ulang limbah plastik PNM Mekaar di Makassar beberapa waktu lalu dan mengapresiasi gebrakan tersebut.

“Sangat bagus masih ada ibu-ibu yang peduli akan lingkungan sekaligus menghasilkan produk usaha untuk membantu ekonomi keluarganya,” jelas Helvi.

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menegaskan komitmen PNM untuk terus mendukung keberlanjutan lingkungan melalui klasterisasi usaha daur ulang. Selain itu, PNM turut berupaya menghadirkan solusi yang terintegrasi untuk mendukung usaha subsisten meningkatkan skala usaha mereka.

“Kami tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pendampingan melalui program klasterisasi usaha yang berbasis pada kebutuhan lokal. Mereka akan banyak melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Ini adalah bagian dari kontribusi PNM dalam menciptakan wirausaha yang kreatif, inovatif dan peduli lingkungan,” terang Arief.

Semangat kolaborasi dan inovasi ini sejalan dengan komitmen Kementerian BUMN dalam mengoptimalkan sinergi guna memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya