Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Mengenal Laser Proctology, Pengobatan Minimal Invasif untuk Wasir dan Fistula Ani

Rahmatul Fajri
19/1/2025 09:43
Mengenal Laser Proctology, Pengobatan Minimal Invasif untuk Wasir dan Fistula Ani
Ilustrasi, wasir.(Dok. Freepik)

WASIR atau hemoroid adalah salah satu penyakit paling umum di masyarakat, tetapi juga menjadi salah satu yang paling ditakuti untuk dioperasi. Banyak pasien menghindari operasi karena rasa sakit yang intens dan komplikasi pascaoperasi. Namun, dengan teknologi laser, kekhawatiran ini dapat diminimalkan.

Di Indonesia, pengobatan minimal invasif untuk masalah proktologi, seperti wasir dan fistula ani, semakin populer berkat teknologi laser. Salah satu pelopor dalam bidang ini adalah dokter spesialis bedah, Tony Sukentro, yang telah membantu ribuan pasien melalui pendekatan modern yang tidak hanya efektif tetapi juga nyaman bagi pasien.

Tony menjelaskan bahwa teknologi laser memungkinkan membuat anal cushion tidak dibuang. Tidak seperti operasi tradisional, teknologi laser mempertahankan bantalan anus (anal cushion), yang penting untuk fungsi normal anus. Teknologi ini juga minim nyeri, karena prosedur ini bersifat minimal invasif, pasien merasakan jauh lebih sedikit nyeri dibandingkan metode konvensional.

Selain itu, teknologi laser membuat fungsi sensorik dan otot tetap baik, karena tidak merusak jaringan sehat, sehingga fungsi otot anus dan sensitivitas area tetap terjaga.

“Dengan pendekatan laser, pasien dapat menjalani pemulihan cepat tanpa rasa sakit yang berkepanjangan,” kata Tony, melalui keterangannya, Minggu (19/1).

Sementara itu, fistula ani adalah penyakit kompleks yang sering membuat penderitanya merasa depresi. Penyakit ini ditandai dengan saluran abnormal antara kulit di sekitar anus dan saluran dalam anus, yang menyebabkan infeksi berulang, nyeri kronis, dan kesulitan penyembuhan.

Pengobatan tradisional untuk fistula ani sering melibatkan operasi besar yang meninggalkan luka terbuka. Namun, dengan teknologi laser seperti FiLaC (Fistula Tract Laser Closure), pendekatan baru ini menawarkan solusi yang lebih nyaman.

Dengan prosedur laser hanya meninggalkan luka kecil, sehingga tidak memerlukan tindakan besar seperti 'digorok' (groak). Lalu, teknologi laser sangat presisi, sehingga tidak merusak otot sfingter anus yang mengontrol BAB, sehingga pasien tidak mengalami inkontinensia.

“Fistula ani adalah salah satu penyakit tersulit dalam proktologi. Namun, dengan teknologi laser, harapan untuk kesembuhan menjadi lebih besar tanpa rasa sakit dan risiko komplikasi,” ujar Tony.

Dengan teknologi modern seperti laser, masa depan proktologi di Indonesia semakin cerah. Tony berharap pendekatan minimal invasif ini dapat terus berkembang, sehingga pengobatan untuk penyakit seperti wasir dan fistula ani menjadi lebih nyaman, efektif, dan dapat diakses oleh lebih banyak pasien.

“Semoga ke depannya, proktologi tidak hanya menjadi lebih maju, tetapi juga lebih ramah untuk pasien. Dengan teknologi seperti laser, kita bisa membawa proktologi Indonesia ke tingkat dunia,” tutup Tony. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya