Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BISA jadi hari-hari berlalu bersemangat dalam berkegiatan seperti sekolah atau bekerja, tanpa pernah mengerti apa itu kesepian. Menonton film sendirian di bioskop, melihat sekeliling nyatanya semua orang bersama pasangan. Apa itu cukup menyadarkan bahwa diri sedang merasa kesepian? Atau tersadar ketika memiliki banyak kolega di tempat kerja, tapi tidak bisa diajak bicara tentang hal lain di luar pekerjaan.
Karena itu, timbul rasa perlu memiliki seseorang yang bisa diajak bicara tentang banyak hal yang menarik. Momen-momen yang membuat diri sendiri tersadar akan kesepian tersebut bisa datang dari banyak hal.
Kesepian terasa nyata ketika mengikuti alur cerita novel Satine. Novel ke-11 penulis Ika Natassa itu menggugah emosi dengan mengangkat tema yang bisa dirasakan siapa pun, yakni kesepian. Penggambaran momen-momen dan kejadian-kejadian yang terjadi dalam novel tersebut melalui karakter-karakter dalam novel seakan membawa pembaca mengarungi perjalanan emosi yang terasa nyata dan bisa saja sedang pembaca alami saat ini.
Satine mengangkat kisah Satine dan Ash, dua jiwa kesepian yang dipertemukan kontrak dan aturan tertulis. Novel itu menyelami bagaimana takdir, pertemuan, dan perpisahan berkelindan dalam kehidupan.
'Jika semua hal di muka bumi ini diatur oleh takdir, apakah pertemuan dan perpisahan juga harus takluk pada takdir?' menjadi pertanyaan mendalam yang menjadi jiwa dari cerita ini. Satine tidak hanya menjadi refleksi mendalam tentang kesepian, tetapi juga sebuah undangan untuk merenungkan peran takdir dalam hidup.
”Satine lebih ke mengeksplorasi tema kesepian itu sendiri karena siapa, sih, yang mau ngaku bahwa dirinya kesepian? Soalnya, kan, kayaknya malu banget, ya, kalau kita ngomong gitu. Kesannya kayak hina diri, gitu kan. Tapi di sini aku sengaja mengeksplorasi tema tersebut karena pengin mengajak teman-teman yang selama ini menyembunyikan rasa yang sama merasa punya teman di situ. Punya seorang sahabat yang ternyata mengalami hal yang sama. Aku rasa kita semua, walaupun hidup kita sangat playfull, pasti pernah merasakan rasanya kesepian dan mungkin we don't know what to do about it. Bahkan kita merasa, 'Enggak, kok, aku enggak kesepian. Enggak, kok'. Denial, padahal it's fine,” kata Ika seusai peluncuran Satine di Jakarta pada Sabtu (11/1).
Penulis sengaja membuat cara tokoh untuk berdamai dengan kesepian itu dengan cara yang tidak konvensional, yakni dating agency. Agensi akan mempertemukan dengan seseorang yang kemudian bisa diajak sebagai teman kencan.
Salah satu penggambaran yang menarik dari buku Satine ialah membawa hal-hal yang terasa dalam kehidupan, seperti terlalu sibuk dalam kegiatan sehingga tidak sempat memikirkan hubungan personal.
Ika mengungkapkan terdapat unsur pengalaman personal di setiap karya bukunya meski tidak murni 100%, termasuk dalam buku Satine.
“Jadi, yang aku tulis itu sebenarnya rasa pengalaman sehingga orang-orang, siapa pun itu, mungkin ada yang punya relatability terhadap hal tersebut dan akhirnya merasa bahwa, 'Oh, gue enggak sendirian, kok, menjalani ini dunia ini, ada orang lain yang menjalani ini juga',” lanjutnya.
Perasaan dipadukan dengan observasi Ika menjadi kekuatan cerita Satine yang menarik yang dibuat Ika. Sampul novel itu juga cukup menarik. Penulis mengatakan ingin menampilkan sesuatu yang terlihat sempurna, tapi kemudian bisa menjadi sesuatu hal yang tidak sempurna. Satine dibuat kurang lebih dua tahun, dari 2022 di sela kesibukannya yang juga bekerja kantoran.
Sebagai novel ke-11 Ika, Satine melanjutkan jejak karya-karyanya yang ikonis seperti A Very Yuppy Wedding, Divortiare, Antologi Rasa, Twivortiare, Critical Eleven, Susah Sinyal, The Architecture of Love, dan Heartbreak Motel. Beberapa di antaranya telah diadaptasi menjadi film layar lebar dan mendapat apresiasi luas, termasuk nominasi di Festival Film Indonesia. (Nas/M-3)
Detail Buku
Judul: Satine
Penulis: Ika Natassa
Terbit: Desember 2024
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 336
Melalui kisah Satine dan Ash, novel ini menyelami bagaimana takdir, pertemuan, dan perpisahan berkelindan dalam kehidupan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved