Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
KETUA Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas), Noor Achmad mengatakan bahwa bantuan masyarakat Indonesia mempunyai arti yang sangat besar bagi diplomasi Palestina di dunia internasional.
“Bantuan kita juga sangat berpengaruh kepada lembaga-lembaga donatur di seluruh dunia. Bahwa demikian, seluruh rakyat Indonesia melindungi masyarakat Palestina, Gaza dan kemerdekaan Palestina. Mungkin apa yang kita kumpulkan belum seberapa dibandingkan dengan kerusakan yang mereka alami. Tapi nilainya sangat besar sekali dan membanggakan mereka,” ungkapnya dalam acara Public Expose Membasuh Luka Palestina di Jakarta, Rabu (15/1).
Lebih lanjut, Noor Achmad mengatakan bahwa sampai saat ini, dana bantuan untuk Palestina yang telah terkumpul di Baznas mencapai Rp303,9 miliar. Jumlah tersebut terdiri dari pengumpulan dana sebesar Rp155,57 miliar, pengumpulan natura Rp3,1 miliar, dan dana titipan Rp145,26 miliar.
Jumlah yang sudah disalurkan sejauh ini mencapai sebesar Rp120 miliar dengan rincian penyaluran sebesar Rp78,53 miliar, penyaluran natura Rp3,1 miliar, dan proses penyaluran Rp38,35 miliar.
“Total penerima manfaat sebanyak 407.350 orang dan total bantuan natura sebanyak 59,5 ton. Metode yang kita gunakan dalam penyaluran di antaranya kami menggunakan metode penyaluran secara langsung dengan pesawat hercules di Halim Perdanakusuma sebanyak 17 ton. Lalu bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut menggunakan kapal dan dikirim sebanyak 42,5 ton,” jelas Noor Achmad.
Menurutnya, penyaluran paling besar yang dilakukan Baznas melalui mitra yang ada di Mesir dan Yordania. Mitra di Mesir di antaranya Bayt Al Zakat wa Al Shadaqat Al mishiry, Shunaul Hayat dan juga Mishr Al Kheir, Egyption Red Crescent Society.
“Melalui mesir ini pula yang paling tepat dilakukan penyaluran karena ada dua pintu yang dibuka pada saat itu yaitu pintu Rafah dan Syaid Abdul Sallam. Sementara bantuan kita yang melalui Yordania itu sangat berat. Karena kalau mengirim bantuan melalui jalur darat harus melewati Israel terlebih dahulu. Sulitnya di situ. Kecuali kita membantu para pengungsi yang ada di Yordania. Itu tidak jadi persoalan,” tuturnya.
Dia berharap, bantuan dari masyarakat Indonesia ini dapat membantu masyarakat Palestina dan Allah SWT dapat mempermudah jalan Palestina untuk merdeka.
Di tempat yang sama, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sudarnoto Abdul Hakim menambahkan bahwa keterpautan hati antara masyarakat Indonesia dengan Palestina sudah semakin rekat. Salah satu bentuk empati atau simpati masyarakat Indonesia ditunjukkan dalam bentuk donasi dengan jumlah yang sangat besar.
“Alhamdulillah sebagian bantuan ini sudah disalurkan ke saudara-saudara kita di Palestina. Ini adalah bagian penting dari salah satu cara kita memberikan kepedulian kepada Palestina,” ujar Sudarnoto.
Menurutnya, setelah satu tahun dilaksanakan bantuan Membasuh Luka Palestina, situasi sekarang ini juga menunjukkan bahwa Palestina masih membutuhkan uluran tangan dan kehadiran masyarakat Indonesia.
“MUI memberikan apresiasi yang tinggi kepada Ketua MPR RI yang dalam pelantikan Presiden RI dengan sangat tegas menyatakan pembelaan bangsa Indonesia kepada Palestina tidak akan putus. Begitu juga Presiden RI pada saat pelantikan menyampaikan komitmen yang kuat Indonesia akan terus membela Palestina. Saya mengusulkan bahwa Membasuh Luka Palestina ini masih perlu dilanjutkan pada tahun ini,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua MPR RI, Ahmad Muzani mengatakan bahwa acara ini menjadi salah satu upaya Indonesia untuk terus membantu perjuangan Palestina yang dilakukan oleh lembaga amil zakat nasional.
“Support yang diberikan oleh bangsa Indonesia terhadap Palestina itu hampir dari seluruh sisi kita berikan. Dari sisi politik tidak pernah kurang, kemanusiaan tidak pernah lentur dan berkurang. Ini baru bantuan dari Baznas, belum lembaga lain yang memberikan secara mandiri. Kita tidak pernah bosan, lelah dan kalah dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” tegas Muzani.
Dia menekankan bahwa Palestina adalah amanat sejarah Indonesia. Pada 1955 ketika Bung Karno mengadakan Konferensi Asia Afrika, 22 negara datang di Bandung. Negara-negara besar dari Asia dan Afrika datang, termasuk Tiongkok, Arab Saudi, dan Palestina.
“Palestina sendiri adalah salah satu negara yang pertama kali mengakui Indonesia merdeka setelah Mesir. Dari sisi itu kita sudah memiliki hubungan kesejarahan yang cukup bagus. Kita memiliki utang sejarah yang cukup bagus. Salah satu hasil Konferensi Asia Afrika yaitu Dasa Sila Bandung yang mengamanatkan kita untuk memberikan dukungan kepada negara-negara Asia dan Afrika untuk bebas merdeka dari penjajahannya. Sekarang semua negara-negara Asia dan Afrika sudah merdeka, tinggal Palestina yang belum merdeka. Itulah janji kita dan apa yang akan kita terus perjuangkan,” tandasnya. (Z-9)
BANTUAN kemanusiaan untuk warga Gaza, Palestina dari berbagai pihak di Tanah Air terus disalurkan di tengah kondisi di sana yang kembali terancam krisis pangan.
DPR melihat rencana evakuasi tersebut justru bisa berujung pada pelemahan eksistensi warga Palestina di wilayahnya sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved