Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pernah Dengar Fraktur Penis? Yuk Kenali Faktor Risiko dan Cara Dokter Mendiagnosis

Media Indonesia.com
01/1/2025 10:42
Pernah Dengar Fraktur Penis? Yuk Kenali Faktor Risiko dan Cara Dokter Mendiagnosis
ilustrasi(freepik)

 

FRAKTUR penis atau penis patah dapat terjadi jika seorang pria mengalami trauma pada penis saat ereksi. Patah penis berbeda dengan patah tulang biasanya, karena penis tidak memiliki tulang.  Saat ereksi, ukuran penis membesar. Jika penis yang membesar ditekuk secara tiba-tiba atau dengan paksa, maka trauma tersebut dapat merusak lapisan luar salah satu dari dua silinder pada penis (tunica albuginea). Hal itulah yang dapat mengakibatkan patah penis atau fraktur penis. 

Apa Faktor Risiko Fraktur Penis

Dikutip dari Halodoc, Faktor risiko yang dapat memicu fraktur penis adalah:

  • Aktivitas seksual dengan pasangan. Fraktur penis dapat terjadi ketika penis terlepas dari vagina dan mendorong area antara anus dan perineum atau tulang panggul.
  • Masturbasi yang terlalu berenergi atau keras.
  • Jatuh saat ereksi atau penis yang sedang ereksi terbentur ke lantai atau tembok.
  • Taqaandan, yaitu cara membengkokan penis yang ereksi. Kebiasaan ini dilakukan oleh beberapa pria Timur Tengah atau Asia Tengah untuk menghilangkan ereksi atau mengubah bentuk atau ukuran penis.

Tanda Bahaya fraktur penis

Apabila terjadi trauma pada alat kelamin, penis mungkin terasa sakit atau memar. Namun, fraktur penis merupakan cedera yang lebih parah dari sekedar terbentur. 

Berikut tanda bahaya jika terjadi patah penis:

  • Terdengar suara retakan atau letupan.
  • Kehilangan kemampuan ereksi secara tiba-tiba.
  • Sakit parah setelah cedera.
  • Memar berwarna gelap di atas area yang terkena.
  • Pening bengkok.
  • Terdapat darah bocor dari penis.
  • Sulit buang air kecil.

Diagnosis Fraktur Penis

Dokter dapat memastikan bahwa kamu telah mengalami fraktur penis berdasarkan pemeriksaan fisik dan bertanya tentang keadaan cedera. Pemeriksaan melalui pencitraan medis mungkin juga diperlukan jika dokter tidak dapat mendiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pemeriksaan untuk mendiagnosis penis patah meliputi:

Sinar X khusus yang disebut kavernosografi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menyuntikan zat pewarna khusus ke dalam pembuluh darah penis.
Ultrasonografi penis, dilakukan dengan pencitraan struktur internal penis dengan gelombang suara.
Magnetic resonance imaging (MRI) serta pemindaian yang menggunakan medan magnet dan pulsa energi radio. Pemeriksaan ini untuk menghasilkan gambar detail dari bagian dalam penis. 
Tes urine khusus untuk memeriksa apakah uretra rusak atau tidak. 
Pengobatan Fraktur Penis
Hingga saat ini fraktur penis diobati dengan prosedur operasi. Dokter spesialis bedah akan memperbaiki tunica albuginea dengan jahitan.

Komplikasi Fraktur Penis

Komplikasi dapat terjadi setelah operasi perbaikan fraktur, yaitu berupa:

  • Penis jadi melengkung atau bengkok.
  • Muncul fistula, bukaan yang tidak diinginkan.
  • Disfungsi ereksi.
  • Ereksi terasa menyakitkan.

Pencegahan Fraktur Penis
Pencegahan fraktur penis yaitu dengan tidak menekuk penis yang sedang ereksi. Kamu juga perlu lebih berhati-hati selama melakukan aktivitas seksual. 

Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu khawatir telah mengalami patah penis, sebaiknya segera dapatkan pertolongan medis. Dokter biasanya menganggap patah penis sebagai keadaan darurat urologis, karena berpotensi memengaruhi fungsi seksual dan berkemih secara permanen. 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya