Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

3 Fakta Fraktur Penis atau Penis Patah: Kenali Penyebab, dan Gejalanya

Gemma R Zaneta
01/1/2025 12:18
3 Fakta Fraktur Penis atau Penis Patah: Kenali Penyebab, dan Gejalanya
Ilustrasi(Freepik)

Fraktur penis atau kondisi penis patah adalah kondisi ketika pria mengalami trauma saat ereksi. Gangguan ini berbeda dengan patah tulang biasanya. Sebab, penis sendiri tidak memiliki tulang.

Ketika ereksi, ukuran penis jadi membesar. Jika ditekuk secara paksa dan tiba-tiba, maka trauma berisiko merusak lapisan luar salah satu dari dua silinder penis (tunica albuginea). Ini yang menyebabkan patah penis.

Tunica albuginea adalah jaringan yang biasanya terisi darah ketika pria tengah terangsang secara seksual. Ketika patah, kondisi tersebut juga bisa melukai uretra, yakni saluran penis tempat urine mengalir.

3 Fakta Tentang Fraktur Penis:

  1. Masturbasi yang Energik: Salah satu penyebab fraktur penis adalah masturbasi yang dilakukan dengan terlalu kasar. Selain itu, cedera juga bisa terjadi akibat aktivitas seksual dengan pasangan, seperti ketika penis terlepas dari vagina dan menabrak tulang panggul. Mengubah ukuran penis juga berisiko menyebabkan masalah serupa.
  2. Kondisi Medis: Fraktur penis merupakan cedera yang menyebabkan robekan pada tunica albuginea. Ini adalah kondisi darurat medis yang dapat menyebabkan perubahan bentuk penis menjadi bengkok atau melengkung. Penderita kondisi ini juga berisiko mengalami disfungsi ereksi dan ereksi yang sangat menyakitkan.
  3. Muncul Suara Retakan Pada Penis: Gejala utama fraktur penis adalah terdengarnya suara retakan saat terjadinya patahan. Pada tahap ini, penderita akan merasakan nyeri yang hebat, kehilangan ereksi, memar, serta darah yang keluar bersama urine.

Penyebab Fraktur Penis

Fraktur penis disebabkan karena adanya trauma mendadak atau pembengkokan penis yang merusak tunica albuginea. Jaringan ereksi yang terletak di bawah tunica albuginea dapat pecah saat terjadi trauma, karena jaringan ini biasanya terisi darah saat terangsang secara seksual, menghasilkan ereksi. Selain itu, patah penis juga berisiko melukai uretra, saluran di penis tempat urine mengalir.

Gejala Fraktur Penis

Jika terjadi trauma pada alat kelamin, penis bisa mengalami rasa sakit atau memar. Namun, fraktur penis adalah cedera yang lebih serius dibandingkan hanya benturan. 

Berikut adalah gejala fraktur penis:

  • Terdengar suara retakan atau letupan.
  • Kehilangan kemampuan ereksi secara mendadak.
  • Rasa sakit yang sangat hebat setelah cedera.
  • Memar gelap di sekitar area yang terkena.
  • Penis tampak bengkok.
  • Adanya darah yang keluar dari penis.
  • Kesulitan saat buang air kecil.

Pengobatan Fraktur Penis

Saat ini, fraktur penis dapat diobati melalui prosedur bedah. Dokter spesialis bedah akan melakukan perbaikan pada tunica albuginea dengan cara menjahitnya. Fraktur penis adalah cedera serius akibat trauma saat ereksi yang merusak tunica albuginea. Penyebab utamanya bisa berupa trauma mendadak, seperti masturbasi kasar atau aktivitas seksual.

Jika Anda merasa mengalami fraktur penis, sebaiknya segera mencari pertolongan medis. Dokter umumnya menganggap kondisi ini sebagai darurat urologis, karena dapat berdampak permanen pada fungsi seksual dan buang air kecil. (halodoc/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya