Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
KERACUNAN makanan adalah kondisi yang terjadi setelah seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, parasit, atau racun. Makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang mengganggu tubuh.
Gejala-gejala yang muncul seringkali berupa mual, muntah, diare, dan nyeri perut. Ketahui lebih lanjut tentang gejala, penyebab, serta langkah-langkah yang harus dilakukan ketika mengalami keracunan makanan.
Gejala keracunan makanan dapat bervariasi tergantung jenis patogen yang terlibat. Secara umum, gejalanya termasuk:
Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, meskipun beberapa kasus dapat berlangsung hingga beberapa hari.
Dalam kasus yang lebih parah, dehidrasi bisa terjadi akibat diare dan muntah yang berlanjut, mengakibatkan kekurangan cairan tubuh. Jika terdapat gejala seperti muntah darah, diare berdarah, atau suhu tubuh lebih dari 38,6°C, segera temui dokter.
Keracunan makanan sering disebabkan oleh makanan atau minuman yang tercemar mikroorganisme berbahaya. Beberapa penyebab utama keracunan makanan antara lain:
Sebagian besar kasus keracunan makanan bersifat ringan dan dapat sembuh dalam waktu 1–3 hari setelah gejala muncul. Pada kasus yang lebih serius, gejala bisa bertahan lebih lama dan memerlukan pengobatan medis. Durasi dan tingkat keparahan gejala tergantung pada jenis patogen yang menyebabkan keracunan serta kondisi kesehatan individu.
Sebagian besar kasus keracunan makanan bisa ditangani di rumah dengan cara menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare dan muntah. Hal ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi air putih, larutan oralit, atau cairan elektrolit untuk mencegah dehidrasi. Penggunaan obat-obatan tanpa resep dokter, khususnya obat diare yang dapat memperburuk kondisi.
Jika gejala berlanjut lebih dari beberapa hari atau semakin parah, segera hubungi dokter. Antibiotik mungkin diperlukan jika keracunan disebabkan oleh infeksi bakteri. Dalam beberapa kasus, perawatan di rumah sakit dan pemberian cairan melalui infus mungkin dibutuhkan.
Untuk mencegah keracunan makanan, penting untuk menjaga kebersihan dalam menyiapkan dan menyimpan makanan. Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:
Dengan memahami gejala, penyebab, dan langkah pencegahan keracunan makanan, risiko dapat dikurangi dan masalah ini dapat diatasi dengan efektif. Selain itu, pemahaman mengenai langkah-langkah pencegahan yang tepat juga berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan makanan dan mengurangi potensi terjadinya keracunan. (Kemenkes/Z-3)
Tidak adanya standar pengujian mikroplastik dalam pangan dan lingkungan semakin memperparah kontaminasinya di dalam tubuh manusia.
Air dari pancuran, keran, maupun kolam renang kemungkinan mengandung mikroorganisme berbahaya seperti Acanthamoeba.
Sekitar 40% MPASI terkontaminasi E.coli sehingga harus diperhatikan proses pembuatan dan penyimpanannya.
"Pengujian tidak hanya terhadap kemasan galon guna ulang yang berbahan polikarbonat tetapi juga kemasan kaleng,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved