Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bahasa Manusia Tidak Bisa Digantikan oleh Kecerdasan Buatan

M Iqbal Al Machmudi
21/12/2024 16:27
Bahasa Manusia Tidak Bisa Digantikan oleh Kecerdasan Buatan
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Endang Aminudin Aziz(MI/USMAN ISKANDAR)

EMOSI yang dikeluarkan saat berbicara menjadikan poin yang tidak bisa digantikan oleh siapapun apalagi kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI).

"Saya selalu percaya bahasa manusia tidak bisa digantikan oleh AI karena aplikasi secanggih apapun dan algoritma yang mendekati manusia berbicara maka tidak akan menggantikan bahasa manusia," kata Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Endang Aminudin Aziz dalam bincang buku Renjana #2 di Perpustakaan Baca Di Tebet, Jakarta, Sabtu (21/12).

Diketahui Endang masuk dalam 100 tokoh paling berpengaruh di bidang kecerdasan buatan pada tahun 2024 oleh majalah TIME. Endang dinilai berperan dalam penyelamatan lebih dari 700 bahasa daerah di Indonesia memanfaatkan Large Language Models atau sistem AI.

"Saya bukan ahli AI, tapi saya ahli bahasa. Ketika saya masuk ke penghargaan dari majalah TIME, mereka bilang dibutuhkan orang dengan pikiran unik, pelestarian bahasa ini salah satu pikiran unik yang tidak dipikirkan oleh orang lain," ujar dia. 

Endang menilai bahwa peran AI dalam kehidupan sehari-hari hanya sebaai pendukung agar lebih praktis bukan untuk menggantikan peran manusia secara keseluruhan apalagi mengganti bahasa.

"Jadi saya garis bawahi AI hanya alat dukung untuk cari informasi tapi penyaringan tetap di manusia sehingga harus tingkatkan literasi kita," ujarnya.

Di setiap bahasa memiliki ejaan atau kaidah penulisan yang tidak dimiliki oleh AI secara utuh. Ejaan merupakan entitas bahasa memerlukan pembakuan yang didasarkan pembakuan deskriptif yang dihimpun secara luas oleh penggunanya. 

"Ejaan penting menjadi kecerdasan seseorang. Jadi menurut saya ejaan itu diperlukan dan menandakan kecermatan seseorang dalam berpikir. Kalau kita mau menulis menyampaikan sesuatu jangan terbelenggu dengan ejaan, jadi keluarkan semua idenya lalu baru menyuntingmya sehingga akan muncul ide baru," jelasnya.

"Jadi jangan takut dengan ejaan keluarkan seluruh gagasan lalu diperhalus struktur dan pikiran kita dengan ejaan," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya