Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Kuku Sendok: Gejala Anemia Defisiensi Zat Besi yang Perlu Diwaspadai

Siti Haerani
20/12/2024 21:19
Kuku Sendok: Gejala Anemia Defisiensi Zat Besi yang Perlu Diwaspadai
ilustrasi(freepik)

KUKU berbentuk sendok, atau koilonychia, merupakan salah satu gejala yang dapat muncul akibat anemia defisiensi zat besi. Kondisi ini biasanya terjadi karena tubuh kekurangan zat besi, mineral penting untuk pembentukan hemoglobin. Hemoglobin sendiri adalah protein dalam sel darah merah yang berperan dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Ketika kadar zat besi rendah, suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan kuku terganggu, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan bentuknya.

Apa Itu Kuku Sendok?

Koilonychia ditandai dengan kuku yang cekung di bagian tengah, menyerupai bentuk sendok. Pada awalnya, kuku yang normalnya sedikit melengkung ke luar akan menjadi datar, lalu perlahan cekung seiring waktu. Selain itu, kuku menjadi tipis, rapuh, dan mudah patah. Pada kondisi yang parah, cekungan pada kuku bahkan mampu menahan tetesan air.

Anemia Defisiensi Zat Besi pada Anak

Anemia defisiensi zat besi adalah penyebab utama koilonychia, terutama pada anak-anak. Selain perubahan pada kuku, anemia ini sering disertai berbagai gejala lain, seperti:
 

  1. Lelah berlebihan, meski tidak melakukan aktivitas berat.
  2. Kulit pucat dan kebiruan pada bagian putih mata.
  3. Kesulitan berkonsentrasi, yang dapat mempengaruhi performa belajar.
  4. Penurunan nafsu makan, atau keinginan mengkonsumsi benda non-makanan seperti es atau tanah (pica).
  5. Pusing atau sakit kepala, terutama setelah beraktivitas.

Penyebab dan Dampak

Pada anak-anak, anemia defisiensi zat besi bisa terjadi akibat kurangnya asupan zat besi dalam makanan, kebutuhan zat besi yang meningkat selama masa pertumbuhan, atau perdarahan kronis yang tak terdeteksi. Jika tidak segera ditangani, kekurangan zat besi dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental anak, serta mengganggu kualitas hidupnya.

Langkah Pencegahan dan Pengobatan

Mengatasi koilonychia yang disebabkan anemia defisiensi zat besi memerlukan pendekatan terintegrasi. Penanganannya meliputi:

  • Pemberian suplemen zat besi sesuai petunjuk dokter
  • Pola makan bergizi, termasuk konsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, sayuran hijau (bayam dan kangkung), kacang-kacangan, serta tahu dan tempe.
  • Penanganan penyebab utama, seperti mengobati perdarahan atau infeksi jika ada.

Untuk mencegahnya, penting memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup, khususnya zat besi. Selain itu, menjaga kebersihan kuku dan menggunakan alas kaki yang nyaman dapat membantu mencegah kerusakan kuku.

Kapan Harus Berkonsultasi ke Dokter?

Apabila kuku anak mulai terlihat cekung atau terdapat tanda anemia lainnya, segera periksakan ke dokter. Diagnosis dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Dengan perawatan yang tepat, koilonychia umumnya akan membaik dalam beberapa bulan setelah penyebab utamanya diatasi. (Kemenkes/Halodoc/P-5).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik