Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KEMENTERIAN Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menyelenggarakan Silaturahmi dan Diskusi Pendidikan bersama Lembaga Penyelenggara Kursus dan Pelatihan. Acara ini menjadi wujud komitmen Kemendikdasmen dalam memperkuat sektor pendidikan nonformal melalui penguatan peran lembaga kursus dan pelatihan (LKP) yang selaras dengan Asta Cita ke-4 Presiden dan Wakil Presiden dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul.
Dengan mengusung tema “Penguatan Kursus dan Pelatihan Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, silaturahmi dan diskusi ini menghadirkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti; Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin; Direktur Kursus dan Pelatihan, Nahdiana; serta jajaran Kemendikdasmen dan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pimpinan LKP dari seluruh Indonesia.
Forum silaturahmi antarpemangku kepentingan pendidikan ini sekaligus bertujuan untuk membuka ruang diskusi yang inklusif, di mana pemerintah, organisasi mitra, dan pimpinan LKP dapat berkomunikasi langsung guna merumuskan solusi atas tantangan di bidang pendidikan nonformal.
Dalam sambutannya, Mendikdasmen Abdul Mu’ti, menyampaikan peran penting LKP dalam mempersiapkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing, sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang fleksibel dan mudah diakses oleh masyarakat.
“Kursus berasal dari masyarakat dan untuk masyarakat. Apa yang diselenggarakan oleh masyarakat bisa berdampak pada keterampilan anak-anak dan maju beriringan dengan bangsa-bangsa dunia,” tutur Mendikdasmen di Jakarta, Senin (9/12).
Oleh karena itu, Mendikdasmen menekankan pentingnya kolaborasi yang kuat antara penyelenggara pendidikan, dunia usaha dan dunia industri (DUDI), dan pemerintah. Kerja sama ini berfungsi tidak hanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan nonformal, tetapi juga untuk memastikan inklusivitas dan pemerataan layanan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Menteri Mu’ti menambahkan, “Melalui kolaborasi, kita dapat menjawab tantangan yang dihadapi pendidikan nonformal, termasuk permasalahan anak usia sekolah yang tidak bersekolah (ATS). Kemitraan ini memungkinkan pengambilan kebijakan yang lebih komprehensif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.”
Selain itu, Mendikdasmen memaparkan bahwa salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah kemitraan dengan sekolah menengah kejuruan (SMK). Skema baru tersebut mampu memfasilitasi lulusan SMK agar tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga ditambah dengan sertifikasi kompetensi yang dibina di LKP.
“Kita bisa membangun strategi kerja sama yang mutualistik dan mendorong agar tetap produktif bersama-sama,” pesan Mendikdasmen.
Bangun SDM Unggul
Dalam forum yang sama, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, mengutarakan LKP merupakan mitra kementerian untuk menyelenggarakan pendidikan di tengah-tengah masyarakat. LKP berperan penting dalam membangun SDM Indonesia yang unggul dan berdaya saing. Untuk itu, LKP perlu memperkokoh kemitraan dan meningkatkan cakupan agar pendidikan pelatihan semakin merata dan kualitasnya semakin meningkat.
“Saat ini ada 35 LKP yang bergabung dalam kegiatan ini, yang diharapkan memberikan strategi dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua,” ujar Tatang.
Sementara itu, dalam sesi diskusi panel, Direktur Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Nahdiana, juga menyampaikan praktik baik kemitraan LKP. Dengan adanya kolaborasi bersama pemerintah daerah (Pemda), program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) dapat terlaksana dengan baik. Kedua program ini merupakan program prioritas untuk menekan angka pengangguran sehingga lulusan memiliki kecakapan dan dapat terserap ke dunia kerja ataupun membuka lapangan pekerjaan.
“Sekitar 60 persen para peserta kursus pada umumnya adalah lulusan SMA dan SMK. Hal ini dapat mendukung peningkatan kompetensi lulusan pendidikan formal sehingga lebih siap kerja maupun berwirausaha,” ungkap Nahdiana.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur LKP Karya Duta, Zoelkifli M. Adam, mengutarakan forum kolaborasi ini dapat membuka peluang yang lebih besar dalam memajukan pendidikan nonformal.
“Forum diskusi ini adalah langkah kolaboratif untuk penguatan peran LKP. LKP menjembatani masalah masyarakat, seperti kesempatan belajar untuk ATS, angka pengangguran, dan gelombang PHK,” ujar Zoelkifli.
Senada dengan itu, pemimpin LKP Salon Christie, Mery R. Ch. Mesah, mengungkapkan kemudahan yang diperoleh masyarakat melalui LKP. Menurutnya, sejak ada LKP bidang salon dan kecantikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), anak-anak tidak perlu belajar ke Surabaya atau Jakarta, sehingga bisa menghemat biaya.
“Setiap tahun kami menghasilkan 100 orang lulusan bidang salon kecantikan sesuai dengan hasil uji kompetensi. Dari situ, mereka banyak yang membuka salon dan bekerja di Timor Leste, bahkan dari Timor Leste ada yang mengambil kursus di NTT, tidak perlu ke Surabaya atau Jakarta lagi,” pungkas Mery. ( H-2)
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKM ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Keberlanjutan organisasi tak hanya ditentukan teknologi dan sistem, tetapi juga oleh pemimpin yang mampu menjawab tantangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
RATUSAN kader Pemuda Katolik dari berbagai daerah mengikuti Diklat Dasar Pasukan Komando Pemuda Katolik (Diklatsar Paskokat) yang digelar di Wisma Kinasih, Bogor
Pelatihan ini membekali para guru dengan pengetahuan dasar hingga praktik langsung dalam pembuatan animasi 3D.
Tujuan pelatihan memastikan pasien dalam negeri bisa mendapatkan layanan estetika medis berstandar global tanpa perlu ke luar negeri.
Dengan kapasitas 25 peserta, pusat pelatihan ini dirancang untuk menjadi pusat pelatihan interdisipliner nasional dalam bidang diagnostik, intervensi, dan pencitraan kardiovaskular.
Selain pendidikan Bahasa Inggris bagi para guru, Jaya Negara juga menyoroti tentang kunjungan wisatawan Inggris ke Bali, khususnya Denpasar.
MDRT Day Indonesia 2025 diperkirakan bakal dihadiri 2.500 peserta dari para member yang terdaftar dan juga non-member.
Sepuluh pelatihan itu terbuka bagi siapa saja, tidak hanya untuk ASN Kemenag juga untuk guru sekolah, santri, mahasiswa, dan juga masyarakat umum.
UNIVERSITAS Teknologi Bandung (UTB) menggelar momen penting dalam perjalanannya sebagai institusi pendidikan tinggi melalui pelaksanaan Wisuda XXIII.
Lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi wartawan dalam menyampaikan informasi ekonomi yang mudah dipahami publik.
Kerja sama antarkementerian terkait yang telah dilakukan, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, harus benar-benar direalisasikan dengan baik dan terukur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved