Menkomdigi Dorong Penggunaan Teknologi untuk Hal-Hal Positif

Ardi Teristi
12/12/2024 09:10
Menkomdigi Dorong Penggunaan Teknologi untuk Hal-Hal Positif
Ilustrasi(MI/ARDI TERISTI)

MENTERI Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid mendorong masyarakat memanfaatkan teknologi digital untuk hal-hal positif, seperti yang dilakukan di Kampung Cyber, Kota Yagyakarta. Hal itu disampaikannya saat kunjungannya di Yogyakarta, yaitu di Kampung Cyber, SMM Yogyakarta, dan Universitas Gadjah Mada, Rabu (11/12).

Di kampung ini, warga memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan perekonomian dan melestarikan budaya. “Kampung ini luar biasa karena berangkat dari budaya dan guyup rukun atau kebersamaan. Narasi budaya dapat memperkuat daya tarik produk UMKM dan mendukung pelestariannya di era digital,” terang dia, Rabu (11/12).

Pihaknya pun berkomitmen untuk mendukung literasi digital agar pemanfaatan teknologi informasi semakin berkembang melalui pelatihan-pelatihan. Kementerian Komunikasi dan Digital berencana menyelenggarakan pelatihan intensif pada tahun depan, yang mencakup pelatihan pembuatan website, startup, hingga pendampingan bisnis akselerator. Pelaku e-commerce besar juga akan dilibatkan untuk memberikan pelatihan.

Ia juga menegaskan, perkembanhan kecerdasan artifisial (AI) harus bisa dimanfaatkan untuk mempermudah manusia. Misalnya, AI bisa bisa membantu untuk meningkatkan strategi pemasaran lewat fitur konsultasi strategi bisnis. 

Di UGM ia pun mengatakan, AI bukan lagi masa depan, tetapi sudah kita alami saat ini. Bahkan, Indonesia menjadi pengguna AI terbanyak nomor tiga di dunia.

AI peluang baru. Bukan ancaman, tetapi peluang. Ini keyakinan kita. Ia pun menyatakan, AI bukan menggantikan. Manusia, tetapi emperbesar kemanfaatan kita sebagai manusia.

"Dengan AI, kita semua dapat mengambil momentum dalam mempercepat inovasi," terang dia.

Di sisi lain, Meutya juga mengakui, ada ekses negatif dari perkembangan teknologi. Hal tersebut juga disampaikan oleh salah seorang warga, yaitu terkait judi online dan pornografi.

Untuk itu, ia pun mengatakan, pentingnya pendampingan dari orang tua, pihak sekolah, dan masyarakat luas untuk pengawasan konten tersebut.

Plt Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar menambahkan, pengawasan tersebut membutuhkan kerja sama antara pihak sekolah dan luar sekolah. Komdigi memilili website yang bisa dimanfaatkan untuk aduan.

Pihaknya juga menjadikan pengawasan konten berbahaya di ruang digital untuk anak-anak menjadi perhatian. "Saya kira fasilitas untuk mengontrol itu sebenarnya ada di beberapa aplikasi untuk itu," tutup dia. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya