Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Meluruskan Mitos dan Persepsi terhadap MSG atau Micin

Wisnu Arto Subari
11/12/2024 22:05
Meluruskan Mitos dan Persepsi terhadap MSG atau Micin
Makanan mengandung MSG.(MI/HO)

MONOSODIUM glutamat (MSG) adalah produk fermentasi dari tetes tebu menggunakan mikroorganisme. Kemudian dilanjutkan dengan proses isolasi dan purifikasi. Hasilnya yaitu MSG dengan kemurnian lebih dari 99%.

"Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 33 Tahun 2012 mengatur tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP), dengan penggunaan yang rasional, monosodium glutamat (MSG) atau micin termasuk bahan yang aman digunakan dalam bahan pangan. Edukasi ini yang kami sampaikan kepada para pelaku industri kuliner dan masyarakat untuk menelaah mitos dan persepsi yang ada di masyarakat mengenai MSG dalam masakan," kata Harry Nazarudin, pada acara edukasi penggunaan MSG dalam makanan, Jakarta, Rabu (11/12).

Harry bersama Irvan Kartawiria dikenal sebagai pakar kimia kuliner atau Duo Kimiasutra. Mereka mengulik lebih dalam makna kata lezat dengan mengajak peserta untuk melakukan eksperimen rasa dan memahami proses melezatkan bisa terjadi. Menurut mereka, rasa adalah memori serta sebenarnya MSG sama seperti penggunaan mentega dalam kuliner barat sebagai penguat rasa yang akan bekerja optimum dalam dosis tertentu.

Masyarakat mengenal glutamat sebagai bahan dari penyedap rasa dalam MSG. Glutamate alami bisa ditemukan di banyak bahan makanan, seperti kecap, terasi, rumput laut, tebu, jengkol, dan beberapa sayuran tertentu seperti tomat, jamur, dan lainnya. Bahkan zat ini terdapat secara alami pada tubuh manusia, seperti air susu ibu (ASI).

"Monosodium Glutamat adalah penguat rasa yang memiliki kandungan sodium 30% lebih rendah dari garam dan bisa mengurangi pemakaian garam dan gula dalam resep untuk mencapai citarasa yang lebih lezat dan sehat," tambah Irvan dalam acara yang digelar Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia (P2MI) itu.

CEO PT Sasa Inti Shiv Shagal mengatakan pihaknya berharap acara ini tidak hanya memberikan informasi baru, tetapi juga menjadi langkah awal untuk membangun pemahaman yang lebih baik tentang MSG. Ketua Bidang Komunikasi P2MI Satria Gentur Pinandita mengatakan edukasi ini buntuk meluruskan anggapan negatif mengenai MSG. (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik