Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
Pengurangan kasus HIV pada bayi dan anak di Indonesia masih menjadi tugas yang harus diselesaikan pemerintah. Meskipun angkanya sudah menunjukkan penurunan, itu belum sesuai dengan harapan.
"Penularan HIV dari ibu ke anak sebetulnya mengalami penurunan dari sekitar 50 ribu kasus pada 2023 menjadi 30 ribu kasus pada tahun ini. Namun, menurunnya tidak banyak dan intinya masih ada kasus HIV baru pada anak. Padahal kita maunya untuk memutus penularan jangan sampai ada infeksi baru lagi pada anak," ujar Dokter Spesialis Anak RSAB Harapan Kita, Dwinanda Aidina Fitrani.
Ia pun memberi contoh keberhasilan di beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Di dua negara itu, infeksi baru pada anak sudah sampai pada angka nol.
"Jadi kita juga harus berusaha supaya tidak ada lagi anak yang terdiagnosis HIV baru,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa penularan HIV terjadi secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal, penularan terjadi dari ibu ke anak melalui plasenta yang masuk ke bayinya, atau saat bayi dilahirkan lewat pervaginam dan terpapar mukosa, atau bisa juga melalui ASI.
“Penularan lainnya itu umumnya terjadi pada saat hubungan seksual atau lewat jarum suntik dan juga bisa secara tidak sengaja lewat transfusi darah,” jelas Dwinanda.
Dari data yang dihimpun sejauh ini, anak yang terkena infeksi baru penyakit menular itu rata-rata berusia 5 tahun ke atas. Hal ini menunjukkan anak remaja pun masih ada yang terkena infeksi HIV.
Gejala HIV pada anak berbeda dari dewasa. Pasalnya, sistem imun mereka masih belum baik. Hal ini menyebabkan gejala berat bisa terjadi lebih cepat dibandingkan orang dewasa pada umumnya.
“Kalau dewasa terkena HIV, mereka belum langsung menunjukkan gejala. Biasanya menunggu beberapa tahun baru muncul gejala. Kalau anak dalam waktu beberapa bulan saja sudah timbul gejala. Biasanya tandanya bisa demam lama, diare lama, infeksi jamur misalnya di mulut atau kulit, infeksi luka berulang, infeksi paru berulang, dan lainnya. Kalau gejalanya terjadi di bawah satu tahun mungkin harus diwaspadai ini gejala HIV,” ujar dr. Dwinanda.
WHO sendiri telah membagi stadium klinis HIV dari 1 sampai 4 bergantung gejalanya apa untuk menentukan stadium klinisnya. Untuk masuk AIDS biasanya sudah masuk stadium klinis 3 dan dalam fase ini biasanya terjadi infeksi paru berulang, infeksi jamur dan TB yang menjadi penyakit berat penderita HIV.
“Makanya mereka harus selalu cek infeksi TB. Begitu pula penderita TB harus dicek apakah ada infeksi komorbid HIV,” sambungnya.
Dwinanda menegaskan bahwa pencegahan HIV pada bayi dan anak sebaiknya dilakukan dari ibu hamil. Hal ini untuk memastikan bayi yang lahir bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
“Jadi skrining HIV pada bayi dan anak itu harus dimulai pada ibunya. Biasanya ketika hamil di fasilitas kesehatan harus dicek HIV pada ibu. Paling lambat di trimester ketiga supaya ketika ibunya terkena HIV, bisa dilakukan terapi agar bayi tidak terkena pajanan HIV. Tapi kalau sudah keburu lahir risikonya akan lebih besar dibanding ketahuannya sebelum lahir. Tapi tetap intinya pada bayi pun harus diberikan antivirus pencegahan selama 6 minggu atau beberapa bulan,” pungkasnya. (Z-11)
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Medical Check Up menjadi layanan yang paling diminati di luar negeri, menandakan potensi besar industri kesehatan domestik yang harus dioptimalkan.
Kasus Raya, anak di Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal karena tubuhnya dipenuhi cacing menunjukkan standar kebersihan di masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.
Kesehatan adalah soal ideologi, bukan sekadar urusan teknis atau statistik. Kita harus bersama bergandengan tangan membangun sistema kesehatan dengan fondasi nilai keadilan.
Berjalan cepat minimal 15 menit setiap hari dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 20%, mengurangi risiko penyakit serius.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa perokok mentol cenderung lebih sulit berhenti karena sensasi dingin yang dihasilkan membuat rokok terasa lebih ringan.
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Hantavirus bisa menginfeksi dan menimbulkan penyakit berat pada manusia di seluruh dunia. Hantavirus dapat menular kepada manusia melalui interaksi dengan hewan pengerat seperti tikus
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pentingnya memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak-anak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Tuberkulosis (TBC) masih terus menjadi tantangan kesehatan global yang memerlukan perhatian serius.
Mencium bayi memang menggoda, tetapi kebiasaan ini bisa berisiko bagi kesehatan mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved