Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Pengurangan kasus HIV pada bayi dan anak di Indonesia masih menjadi tugas yang harus diselesaikan pemerintah. Meskipun angkanya sudah menunjukkan penurunan, itu belum sesuai dengan harapan.
"Penularan HIV dari ibu ke anak sebetulnya mengalami penurunan dari sekitar 50 ribu kasus pada 2023 menjadi 30 ribu kasus pada tahun ini. Namun, menurunnya tidak banyak dan intinya masih ada kasus HIV baru pada anak. Padahal kita maunya untuk memutus penularan jangan sampai ada infeksi baru lagi pada anak," ujar Dokter Spesialis Anak RSAB Harapan Kita, Dwinanda Aidina Fitrani.
Ia pun memberi contoh keberhasilan di beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Di dua negara itu, infeksi baru pada anak sudah sampai pada angka nol.
"Jadi kita juga harus berusaha supaya tidak ada lagi anak yang terdiagnosis HIV baru,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa penularan HIV terjadi secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal, penularan terjadi dari ibu ke anak melalui plasenta yang masuk ke bayinya, atau saat bayi dilahirkan lewat pervaginam dan terpapar mukosa, atau bisa juga melalui ASI.
“Penularan lainnya itu umumnya terjadi pada saat hubungan seksual atau lewat jarum suntik dan juga bisa secara tidak sengaja lewat transfusi darah,” jelas Dwinanda.
Dari data yang dihimpun sejauh ini, anak yang terkena infeksi baru penyakit menular itu rata-rata berusia 5 tahun ke atas. Hal ini menunjukkan anak remaja pun masih ada yang terkena infeksi HIV.
Gejala HIV pada anak berbeda dari dewasa. Pasalnya, sistem imun mereka masih belum baik. Hal ini menyebabkan gejala berat bisa terjadi lebih cepat dibandingkan orang dewasa pada umumnya.
“Kalau dewasa terkena HIV, mereka belum langsung menunjukkan gejala. Biasanya menunggu beberapa tahun baru muncul gejala. Kalau anak dalam waktu beberapa bulan saja sudah timbul gejala. Biasanya tandanya bisa demam lama, diare lama, infeksi jamur misalnya di mulut atau kulit, infeksi luka berulang, infeksi paru berulang, dan lainnya. Kalau gejalanya terjadi di bawah satu tahun mungkin harus diwaspadai ini gejala HIV,” ujar dr. Dwinanda.
WHO sendiri telah membagi stadium klinis HIV dari 1 sampai 4 bergantung gejalanya apa untuk menentukan stadium klinisnya. Untuk masuk AIDS biasanya sudah masuk stadium klinis 3 dan dalam fase ini biasanya terjadi infeksi paru berulang, infeksi jamur dan TB yang menjadi penyakit berat penderita HIV.
“Makanya mereka harus selalu cek infeksi TB. Begitu pula penderita TB harus dicek apakah ada infeksi komorbid HIV,” sambungnya.
Dwinanda menegaskan bahwa pencegahan HIV pada bayi dan anak sebaiknya dilakukan dari ibu hamil. Hal ini untuk memastikan bayi yang lahir bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
“Jadi skrining HIV pada bayi dan anak itu harus dimulai pada ibunya. Biasanya ketika hamil di fasilitas kesehatan harus dicek HIV pada ibu. Paling lambat di trimester ketiga supaya ketika ibunya terkena HIV, bisa dilakukan terapi agar bayi tidak terkena pajanan HIV. Tapi kalau sudah keburu lahir risikonya akan lebih besar dibanding ketahuannya sebelum lahir. Tapi tetap intinya pada bayi pun harus diberikan antivirus pencegahan selama 6 minggu atau beberapa bulan,” pungkasnya. (Z-11)
Polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Kesehatan generasi muda adalah dasar utama untuk kemajuan Jakarta.
Sebagai langkah nyata mendukung tumbuhnya industri beauty and wellness nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginisiasi pameran wellness terbesar di Tanah Air.
Monk fruit adalah pemanis alami bebas kalori yang cocok untuk penderita diabetes dan diet rendah gula. Simak manfaatnya sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan solusi manis sehat.
MENU kopi hitam dan singkong rebus seringkali menjadi kombinasi yang cocok untuk santap pagi hari atau sebagai cemilan mengobrol dengan kerabat.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Hantavirus bisa menginfeksi dan menimbulkan penyakit berat pada manusia di seluruh dunia. Hantavirus dapat menular kepada manusia melalui interaksi dengan hewan pengerat seperti tikus
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pentingnya memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak-anak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Tuberkulosis (TBC) masih terus menjadi tantangan kesehatan global yang memerlukan perhatian serius.
Mencium bayi memang menggoda, tetapi kebiasaan ini bisa berisiko bagi kesehatan mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved