Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
KASUS flu Singapura masih menjadi sorotan utama dalam kesehatan masyarakat belakangan ini. Meskipun telah berlalu beberapa waktu sejak lonjakan kasus pada tahun 2000 di Singapura, penyakit ini tetap menjadi perhatian karena sifatnya yang menular dan dampaknya yang dapat memengaruhi kesehatan banyak orang, terutama anak-anak dan individu yang rentan.
Meskipun istilah "flu Singapura" sering digunakan, namun sebenarnya tidak memiliki keterkaitan langsung dengan negara tersebut.
Nama "flu Singapura" muncul karena lonjakan kasus penyakit ini terjadi di Singapura pada tahun 2000. Penyakit ini menyebabkan munculnya ruam merah dan bintil-bintil yang menyakitkan pada tangan, kaki, dan mulut.
Baca juga : Waspada! Komplikasi Flu Singapura Bisa Sebabkan Radang Otak hingga Meningitis
Oleh karena itu, penyakit ini lebih dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HMFD). Namun, gejala tersebut juga dapat menjangkiti tungkai dan bokong.
Meskipun flu tangan, kaki, dan mulut umumnya sembuh dalam waktu satu minggu, anak-anak, terutama mereka yang masih bayi atau berusia dini, lebih rentan terkena penyakit ini dibandingkan orang dewasa. Anak-anak sekolah juga termasuk dalam kelompok yang berisiko tinggi terkena infeksi ini.
Menurut informasi yang dilaporkan oleh Siloam Hospitals, berikut adalah langkah-langkah untuk mencegah penularan infeksi virus HMFD:
Baca juga : 8 Gejala Flu Singapura yang Harus Diwaspadai dan Cara Penanganannya
Menyisihkan penderita flu tangan, kaki, dan mulut hingga sembuh sepenuhnya merupakan langkah krusial untuk mencegah penularan kepada individu lain, baik itu anak-anak maupun orang dewasa.
Menjaga kebersihan tangan dengan mencuci menggunakan sabun antiseptik dan air mengalir merupakan langkah penting dalam menghalangi penyebaran virus, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Melakukan pembersihan secara teratur pada area atau benda yang diduga terpapar virus dapat membantu mengurangi penyebaran virus, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Menghindari penggunaan bersama-sama barang-barang pribadi dengan penderita flu tangan, kaki, dan mulut dapat mengurangi risiko penularan kepada anggota keluarga lainnya, baik itu anak-anak maupun orang dewasa.
Mengajarkan praktik etika batuk dan bersin yang tepat, seperti menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, dapat membantu meminimalkan penyebaran virus melalui droplet udara, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. (Z-7)
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti usulan anggota DPR RI agar ada gerbong kereta api khusus untuk perokok.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Medical Check Up menjadi layanan yang paling diminati di luar negeri, menandakan potensi besar industri kesehatan domestik yang harus dioptimalkan.
Kasus Raya, anak di Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal karena tubuhnya dipenuhi cacing menunjukkan standar kebersihan di masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.
Kesehatan adalah soal ideologi, bukan sekadar urusan teknis atau statistik. Kita harus bersama bergandengan tangan membangun sistema kesehatan dengan fondasi nilai keadilan.
Berjalan cepat minimal 15 menit setiap hari dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 20%, mengurangi risiko penyakit serius.
Peneliti mengembangkan terapi kanker baru dengan memanfaatkan bakteri untuk menyembunyikan dan mengantarkan virus langsung ke sel tumor.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Pneumonia bisa menjadi invasif dan berat bagi orang dewasa, terlebih bagi individu yang memiliki penyakit komorbid misalnya HIV atau penyakit jantung pada usia lanjut.
Hari Hepatitis Sedunia dirayakan setiap tanggal 28 Juli sebagai aksi global untuk menunjukkan perhatian terhadap hepatitis yang masih menjadi risiko besar bagi kesehatan masyarakat.
Varian baru virus SARS-CoV-2 yang dikenal dengan nama Nimbus atau varian NB.1.8.1 mulai menarik perhatian dunia setelah penyebarannya meningkat di sejumlah negara Asia.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved