Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hadirkan Suasana Unik, Berikut Gereja dengan Perayaan Natal Menggunakan Bahasa Daerah

Siti Sayidah
14/12/2024 12:09
Hadirkan Suasana Unik, Berikut Gereja dengan Perayaan Natal Menggunakan Bahasa Daerah
Ilustrasi--Jemaat menerima roti persembahan atau hosti saat mengikuti misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Minggu (25/12/2023).(MI/Susanto)

PERAYAAN Natal selalu memiliki daya tarik tersendiri. Bukan hanya karena suasananya yang dipenuhi warna-warni bola di pohon Natal atau gemerlapnya lampu, tetapi juga karena tradisi unik yang menyertainya. 

Salah satu tradisi menarik adalah penggunaan bahasa daerah dalam misa Natal. Tradisi ini memberikan nuansa lokal yang membuat perayaan semakin terasa dekat dengan budaya masyarakat setempat.

Setiap gereja memiliki cara berbeda untuk merayakan Natal, tetapi penggunaan bahasa daerah menjadi salah satu cara yang istimewa untuk merangkul keberagaman dan menunjukkan bahwa keindahan iman dapat berjalan selaras dengan budaya lokal.

Kapan Natal Dirayakan pada 2024?

Natal diperingati setiap tahun pada tanggal 25 Desember, dan pada tahun 2024, hari tersebut jatuh pada hari Rabu. 

Perayaan Natal biasanya dimulai pada malam sebelumnya, yaitu 24 Desember, dengan misa malam Natal atau yang sering disebut Christmas Eve Mass. Tradisi ini menjadi puncak kebahagiaan umat Kristiani dalam menyambut kelahiran Yesus Kristus.

Selain misa malam, perayaan dilanjutkan dengan ibadah pada pagi hari tanggal 25 Desember. 

Di berbagai gereja, khususnya yang berada di daerah-daerah dengan budaya yang begitu kental, penggunaan bahasa daerah dalam misa menjadi salah satu ciri khas yang mengundang daya tarik

Daftar gereja dengan Misa Natal menggunakan bahasa daerah

Beberapa gereja di Indonesia menggelar misa Natal dengan menggunakan bahasa daerah sebagai upaya untuk melestarikan budaya lokal. Berikut beberapa gereja yang kerap menggunakan bahasa daerah saat misa Natal:

1. Gereja Pugeran Yogyakarta

Melansir dari ANTARA, perayaan Misa Kudus Malam Natal di Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus, berlangsung cukup unik, dengan ratusan umat yang hadir akan mengenakan pakaian batik serta adat Jawa lengkap.

Tidak hanya umatnya, para petugas liturgi juga tampil seragam dengan pakaian adat Jawa. 

Kelompok koor, pembawa persembahan, hingga imam yang memimpin perayaan semuanya mengenakan busana tradisional, menjadikan perayaan ini semakin khas dan istimewa.

Ketua Dewan Paroki Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Hendrikus Suripto, menjelaskan bahwa tradisi ini tidak hanya terlihat dalam busana, tetapi juga dalam tata ibadah. 

Seluruh rangkaian perayaan, termasuk pembacaan Kitab Suci Injil dan khotbah, dilakukan dalam bahasa Jawa. Tradisi ini telah berlangsung di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus sejak tahun 1960-an sebagai upaya melestarikan budaya lokal sekaligus menambah ilmu dan pengalaman spiritual umat.

2. Gereja Katolik St Theresia, Menteng Jakarta 

Selanjutnya, tidak hanya di daerah, tetapi juga di kota-kota besar terdapat gereja-gereja yang menggunakan Misa Inkulturasi Jawa. Salah satunya adalah Gereja Katolik St. Theresia Menteng di Jakarta Pusat.

Menurut Mikopedia.id, misa di gereja ini dirayakan menggunakan bahasa Jawa krama, diiringi musik gamelan. Upaya ini dilakukan untuk melestarikan kekayaan budaya Nusantara sekaligus menghadirkan nuansa lokal dalam perayaan Natal.

3. Misa Gereja Katolik Klaten, Jogja, dan Solo

Misa di gereja-gereja tersebut dirayakan dengan iringan gamelan, membuat suasana yang sangat kental dengan nuansa Jawa. 

Menurut sumber dari Mikopedia.id, penggunaan gamelan dalam misa ini tidak hanya memperkaya pengalaman rohani umat, tetapi juga berfungsi sebagai upaya untuk menjaga dan memperkenalkan tradisi musik Jawa dalam konteks religious.

4. HKBP Medan Sudirman

Melansir dari kanal YouTube Metro TV dan Medcom.id, gereja ini menggunakan bahasa daerah Batak untuk menyanyikan puji-pujian selama perayaan Natal. Biasanya, misa berlangsung di Gereja Katedral Jalan Pemuda di Medan, dari pagi hingga sore.  

Penggunaan bahasa Batak dalam ibadah ini diputuskan karena mayoritas jemaat di gereja tersebut berbicara dalam bahasa Batak. Oleh karena itu, menggunakan bahasa daerah ini membantu mempermudah budaya dan rohani antara umat dan tempat ibadah mereka.

Perlu diketahui bahwa apapun bahasa yang digunakan dalam Misa Natal, inti dari perayaan ini tetaplah sama menghormati kelahiran Yesus Kristus dan merayakan kasih serta kebersamaan dalam iman. (berbagai sumber/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya