Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Peningkatan Literasi dan Minat Penting untuk Pembangunan Sumber Daya Manusia

Indriyani Astuti
02/12/2024 15:03
Peningkatan Literasi dan Minat Penting untuk Pembangunan Sumber Daya Manusia
Perpustakaan(Dok. Istiqlal)

 

WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya meningkatkan literasi dan minat baca masyarakat. Sebab, tingkat literasi berpengaruh pada perkembangan sumber daya manusia. 

 

"Percepatan pembangunan di sejumlah sektor membutuhkan dukungan masyarakat yang seluas-luasnya. Hal itu bisa terwujud bila literasi setiap anak bangsa ditingkatkan dengan menumbuhkan minat baca masyarakat," kata Lestari, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/12). 

 

Berdasarkan catatan Institut Statistik UNESCO (UIS), dari 208 negara, Indonesia menempati posisi ke-100 dengan literasi mencapai 95,44%. 

 

Posisi itu masih kalah jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lain, seperti Filipina di posisi ke-88 dengan 96,62%, Brunei di posisi 86 dengan 96,66%, dan Singapura di posisi 84 dengan 96,77%.

 

Laporan lembaga yang sama juga mengungkapkan beberapa faktor yang memengaruhi tingkat literasi, antara lain akses terhadap pendidikan, kualitas pendidikan, kondisi sosial ekonomi, dan sikap budaya terhadap pendidikan.

 

Badan dunia UNESCO juga mencatat minat baca di Indonesia hanya mencapai 0,001%, artinya di antara 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang suka membaca.

 

Menurut Lestari, untuk mengakselerasi proses pembangunan nasional membutuhkan sumber daya manusia (SDM) mumpuni dengan memiliki literasi dasar, karakter, dan kompetensi yang baik. 

 

Rerie, sapaan akrab Lestari berpendapat untuk meningkatkan literasi harus dilakukan mulai dari lingkungan keluarga, lembaga pendidikan, dan pemerintah. 

 

Peningkatan literasi, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, tidak semata tentang kemampuan membaca, lebih dari itu tentang menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca sejak dini. 

 

Pada posisi itu, jelas Rerie, peran keluarga sangat signifikan untuk memperkenalkan budaya membaca sejak dini. 

 

Selain itu, tambah dia, pola pengajaran, kemudahan akses terhadap buku, dan kebijakan yang tepat harus konsisten direalisasikan untuk memupuk minat membaca setiap anak bangsa. 

 

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu sangat berharap dukungan bersama yang kuat antara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, berbagai lembaga pendidikan, masyarakat dan pihak swasta dapat diwujudkan dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat. 

 

Rerie sangat berharap seiring dengan meningkatnya literasi setiap anak bangsa akan memperkuat pemahaman masyarakat terhadap akselerasi proses pembangunan. (RO/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya