Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

7 Jenis Pemeriksaan untuk Deteksi Dini Kanker Serviks

Siti Haerani
30/11/2024 11:46
7 Jenis Pemeriksaan untuk Deteksi Dini Kanker Serviks
Ilustrasi, kanker serviks.(Dok. Freepik)

KANKER serviks adalah salah satu ancaman kesehatan serius yang banyak dihadapi perempuan, terutama di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV), virus yang sering menular melalui hubungan seksual. Ironisnya, pada tahap awal, kanker serviks umumnya tidak menunjukkan gejala, sehingga banyak penderita baru menyadari keberadaan penyakit ini setelah mencapai stadium lanjut. Karena itu, deteksi dini kanker serviks sangat penting untuk dilakukan.

Pentingnya Deteksi Dini Kanker Serviks

Deteksi dini merupakan langkah penting untuk mencegah kanker serviks berkembang ke tahap lebih serius. Beberapa metode seperti Pap smear, tes HPV, dan pemeriksaan IVA umum digunakan untuk mendeteksi keberadaan sel abnormal di leher rahim. Namun, berbagai tantangan seperti stigma sosial, minimnya pengetahuan, dan keterbatasan akses ke layanan kesehatan sering kali menjadi penghalang bagi perempuan untuk menjalani pemeriksaan rutin.

Sebagai solusi praktis, inovasi seperti metode self-sampling kini mulai diperkenalkan. Dengan metode ini, perempuan dapat mengambil sampel sendiri di rumah menggunakan perangkat khusus, yang kemudian dikirim ke laboratorium untuk analisis.

Cara Mendeteksi Kanker Serviks Sejak Dini

Mendeteksi kanker serviks sedini mungkin adalah salah satu upaya untuk mencegah dampak fatal dari penyakit ini. Berikut adalah beberapa metode deteksi dini kanker serviks:

1.    Pap Smear

Tes ini bertujuan untuk mendeteksi sel abnormal yang berpotensi menjadi kanker. Dokter mengambil sampel sel dari serviks untuk dianalisis di laboratorium. Pap smear juga bisa dikombinasikan dengan tes HPV DNA untuk mendeteksi infeksi virus HPV.
Jadwal pemeriksaan Pap smear berdasarkan usia:

  • Usia 25–49 tahun: setiap 3 tahun
  • Usia 50–64 tahun: setiap 5 tahun
  • Usia di atas 65 tahun: hanya jika ada gejala atau belum pernah menjalani Pap smear sejak usia 50 tahun.

2.    Kolposkopi

Kolposkopi direkomendasikan jika hasil Pap smear menunjukkan adanya kelainan. Tes ini menggunakan alat bernama kolposkop untuk memeriksa leher rahim, vagina, dan vulva secara detail. Jika ditemukan kelainan, dokter akan mengambil sampel jaringan untuk analisis lebih lanjut.

3.    Tes Schiller

Tes ini dilakukan dengan mengoleskan larutan yodium pada serviks. Jaringan sehat akan berubah warna menjadi coklat, sedangkan jaringan abnormal tetap berwarna putih atau kuning.

4.    Kuretase Endoserviks (ECC)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengambil sampel jaringan dari bagian dalam leher rahim (endoserviks), terutama jika area tersebut tidak dapat dijangkau oleh kolposkop.

5.    Biopsi Kerucut (Cone Biopsy)

Tindakan ini dilakukan jika hasil Pap smear menunjukkan adanya sel prakanker atau kanker ringan. Dokter mengambil sampel jaringan berbentuk kerucut dari serviks untuk pemeriksaan mikroskopis.

6.    Biopsi Punch (Punch Biopsy)

Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel jaringan menggunakan alat berbentuk bundar. Sampel biasanya diambil dari beberapa area di sekitar serviks.

7.    Pemeriksaan Darah Haid (Gynpad)

Metode terbaru ini menggunakan darah haid yang ditampung pada pad khusus. Pad tersebut kemudian dikirim ke laboratorium untuk mendeteksi keberadaan virus HPV.

Pencegahan Kanker Serviks

Selain deteksi dini, pencegahan tetap menjadi langkah terbaik. Vaksinasi HPV, mengadopsi gaya hidup sehat, menghindari perilaku seksual berisiko, serta tidak merokok adalah cara efektif untuk mengurangi risiko kanker serviks. Dengan kombinasi upaya deteksi dini dan pencegahan, perempuan dapat lebih terlindungi dari ancaman kanker serviks. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya