Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
GASTROESOPHAGEAL reflux disease (Gerd) atau penyakit asam lambung, adalah kondisi di mana asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan (esofagus). Kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri di ulu hati, sensasi terbakar (heartburn), serta berbagai gejala lain di area dada bagian bawah dan perut.
Penyakit ini dapat kambuh kapan saja, baik saat sedang beraktivitas maupun saat beristirahat. Pada malam hari, serangan GERD sering kali mengganggu kualitas tidur, membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan sulit beristirahat dengan baik.
Berikut ini cara mengatasi gerd di malam hari :
Tidur dengan posisi miring ke kiri merupakan salah satu anjuran bagi penderita asam lambung. Posisi ini membantu mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan saat malam hari, sehingga dapat mengurangi risiko kambuhnya gejala.
Meninggikan posisi tubuh saat tidur dapat membantu mencegah naiknya asam lambung. Hal ini dapat dilakukan dengan meletakkan bantal di bawah kepala hingga punggung, memastikan posisi kepala dan dada lebih tinggi daripada perut.
Berjalan santai setelah makan dapat menjadi cara alami untuk mencegah naiknya asam lambung pada malam hari. Aktivitas ini membantu memperlancar pergerakan makanan di dalam sistem pencernaan.
Untuk menghindari gejala asam lambung di malam hari, disarankan untuk tidur minimal 3 jam setelah makan malam. Selain itu, penderita asam lambung sebaiknya mengonsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi lebih sering, serta mengunyah makanan dengan baik hingga lembut agar lebih mudah dicerna.
Ada beragam penyebab gejala asam lambung atau kambuh ketika tidur di malam hari, yaitu:
Penggunaan obat-obatan tertentu dapat memicu naiknya asam lambung pada malam hari, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), antikolinergik yang digunakan untuk penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), antidepresan trisiklik, serta antagonis kalsium.
Tidur dalam kondisi lambung penuh dengan makanan dapat memberikan tekanan pada katup antara kerongkongan bagian bawah dan lambung bagian atas, sehingga memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Konsumsi makanan berminyak, pedas, berlemak, asam, serta minuman yang mengandung kafein dapat meningkatkan risiko kambuhnya gejala asam lambung pada malam hari.
Selama tidur, produksi air liur yang berperan dalam menetralkan asam lambung menurun, sehingga dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung pada malam hari.
Gerd adalah kondisi yang memerlukan perhatian karena gejalanya bisa muncul kapan saja, terutama di malam hari, sehingga mengganggu kenyamanan.
Dengan menjaga pola makan, posisi tidur, dan menghindari makanan pemicu, risiko kambuhnya dapat dikurangi. Jika gejala berlanjut, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. (Pyfahealth/Z-3)
Cara yang bisa dilakukan ketika gerd kambuh yakni melonggarkan celana, menegakkan posisi tubuh, hingga minum obat untuk asam lambung
Selain kopi tanpa gula dan krimer, pemilihan jenis kopi juga memengaruhi tingkat asam lambung.
PENYAKIT asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) sering diidentikkan dengan mag padahal keduanya sama sekali berbeda.
DATA Kementerian Kesehatan menunjukkan penyakit yang berhubungan dengan gastrointestinal (saluran pencernaan) termasuk
GERD menyebabkan kerongkongan terpapar asam lambung secara berulang. Jika dibiarkan, lama-lama terjadi peradangan, penebalan, hingga kesulitan menelan.
Vertigo disebutkan sebagai pemicu meninggalnya Rektor Paramadina Prof Firmanzah, merupakan penyakit tidak boleh dianggap remeh. Vertigo bisa terkait dengan masalah jantung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved