Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
GASTROESOPHAGEAL reflux disease (Gerd) atau penyakit asam lambung, adalah kondisi di mana asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan (esofagus). Kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri di ulu hati, sensasi terbakar (heartburn), serta berbagai gejala lain di area dada bagian bawah dan perut.
Penyakit ini dapat kambuh kapan saja, baik saat sedang beraktivitas maupun saat beristirahat. Pada malam hari, serangan GERD sering kali mengganggu kualitas tidur, membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan sulit beristirahat dengan baik.
Berikut ini cara mengatasi gerd di malam hari :
Tidur dengan posisi miring ke kiri merupakan salah satu anjuran bagi penderita asam lambung. Posisi ini membantu mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan saat malam hari, sehingga dapat mengurangi risiko kambuhnya gejala.
Meninggikan posisi tubuh saat tidur dapat membantu mencegah naiknya asam lambung. Hal ini dapat dilakukan dengan meletakkan bantal di bawah kepala hingga punggung, memastikan posisi kepala dan dada lebih tinggi daripada perut.
Berjalan santai setelah makan dapat menjadi cara alami untuk mencegah naiknya asam lambung pada malam hari. Aktivitas ini membantu memperlancar pergerakan makanan di dalam sistem pencernaan.
Untuk menghindari gejala asam lambung di malam hari, disarankan untuk tidur minimal 3 jam setelah makan malam. Selain itu, penderita asam lambung sebaiknya mengonsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi lebih sering, serta mengunyah makanan dengan baik hingga lembut agar lebih mudah dicerna.
Ada beragam penyebab gejala asam lambung atau kambuh ketika tidur di malam hari, yaitu:
Penggunaan obat-obatan tertentu dapat memicu naiknya asam lambung pada malam hari, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), antikolinergik yang digunakan untuk penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), antidepresan trisiklik, serta antagonis kalsium.
Tidur dalam kondisi lambung penuh dengan makanan dapat memberikan tekanan pada katup antara kerongkongan bagian bawah dan lambung bagian atas, sehingga memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Konsumsi makanan berminyak, pedas, berlemak, asam, serta minuman yang mengandung kafein dapat meningkatkan risiko kambuhnya gejala asam lambung pada malam hari.
Selama tidur, produksi air liur yang berperan dalam menetralkan asam lambung menurun, sehingga dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung pada malam hari.
Gerd adalah kondisi yang memerlukan perhatian karena gejalanya bisa muncul kapan saja, terutama di malam hari, sehingga mengganggu kenyamanan.
Dengan menjaga pola makan, posisi tidur, dan menghindari makanan pemicu, risiko kambuhnya dapat dikurangi. Jika gejala berlanjut, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. (Pyfahealth/Z-3)
Pengobatan penyakit asam lambung memasuki babak baru dengan hadirnya tiga obat golongan Potassium-Competitive Acid Blocker (P-CAB): Fexuprazan, Vonoprazan, dan Tegoprazan.
Nyeri dada sering kali dikira sebagai gejala asam lambung naik (GERD). Padahal, bisa jadi itu tanda awal serangan jantung koroner. Meski gejalanya serupa, risikonya sangat berbeda.
LINITIS plastica jarang terdengar di telinga masyarakat awam. Hal itu karena penyakit ini merupakan kanker lambung yang masih tergolong jinak namun dalam kategori langka.
Penyakit asam lambung atau GERD bisa menyerang siapa saja dan sering disalahartikan sebagai serangan jantung. Kenali gejala, penyebab, dan cara efektif mengatasinya.
Tidur miring ke kiri ternyata menjadi posisi yang baik bagi orang-orang dengan penyakit gastroesophageal reflux, atau GERD.
Studi ini mengukur gejala seperti heartburn, nyeri dada, naiknya asam lambung, dan mual menggunakan kuesioner penilaian mandiri (GERD-Q, skor 0–18).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved