Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
STROKE memang lebih sering terjadi pada orang dewasa, terutama pada usia lanjut. Stroke sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Meskipun kasus pada anak jauh lebih jarang terjadi.
Penyakit kardiovaskuler (PKV) merupakan salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Data menunjukkan hipertensi, penyakit jantung koroner, dan stroke adalah bentuk PKV yang paling umum.
Di Indonesia setiap tahun stroke mengalami kenaikan. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi stroke di Indonesia mencapai 10,9 per 1.000 penduduk, meningkat dibandingkan 7 per 1.000 penduduk tahun 2013.
Mantan Menteri Kesehatan RI 2019-2020, Terawan Agus Putranto mengatakan stroke tidak hanya terjadi pada orang usia lanjut, anak usia 9 hingga 11 tahun bisa mengalami stroke.
"Banyak anak-anak kecil umur 9 tahun dan 11 tahun yang terkena stroke. Kadang-kadang mereka anggap bukan stroke," ungkap Terawan dalam acara 'Wealth Wisdom 2024' yang digelar oleh Permata Bank di Park Hyatt Jakarta, Senin (18/11).
Ia menambahkan setelah diperiksa Magnetic resonance imaging (MRI), maka akan diketahui stroke tersebut pada anak.
"Tetapi begitu dievaluasi dengan MRI, maka akan ketahuan itulah serangan-serangan stroke. Mereka melakukan rehabilitasi, fisioterapi, namun tidak pernah menduga bahwa itu adalah stroke," tambahnya.
Penasihat Khusus Presiden urusan Kesehatan Nasional itu mengutarakan kejadian yang terjadi pada anak usia 9-11 tahun itu disebabkan dehidrasi. Dehidrasi itu mengakibatkan penggumpalan darah atau darah menjadi kental.
"Jangan sampai terjadi dehidrasi atau kekurangan cairan. Anak-anak kita main terus, tapi lupa disiapkan minum. Itu membuat mekanisme kekentalan darah juga berubah, inflamasi meningkat, kalau inflamasi meningkat memacu kekentalan darah. Dan itu memudahkan terjadinya serangan stroke," pungkasnya.
Stroke, kata Terawan, tidak hanya mempengaruhi motorik dan sensorik. Kondisi ini juga mencakup aspek lain yang lebih luas, termasuk kognitif, emosional, dan fungsi otonom tubuh.
"Stroke bisa mengenai fisik kita, psikologi kita. Stroke yang kita pahami selama ini adalah motorik dan sensorik, namun ada juga stroke mata, ada stroke pendengaran, dan ada stroke kepribadian, misalnya ada orang yang sering ngamuk, tapi dulunya tidak seperti itu," jelasnya.
Ia menyarankan pemeriksaan secara lengkap sejak dini itu sangat penting, untuk mengidentifikasi berbagai jenis stroke tersebut.
"Karena itu data, fakta, dan pengambilan Chek up itu sangat penting. Stroke bisa mengenai fisik kita, psikologi kita, fungsi bicara atau fungsi apa pun yang selama ini kita pahami. Kita memahami stroke kadang-kadang itu karena motorik kita atau sensorik kita. Karena itu pemeriksaan yang detail perlu dilakukan," ujarnya.
Sebagai informasi, stroke bisa terjadi tanpa gejala yang jelas, terutama pada tahap awal atau dalam bentuk tertentu yang dikenal sebagai stroke diam-diam (silent stroke).
Jenis stroke ini terjadi ketika ada kerusakan kecil pada otak akibat gangguan aliran darah, tetapi tidak menimbulkan gejala yang langsung dirasakan atau diketahui oleh penderitanya. (Z-3)
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Momen lebaran bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mengelola uang.
Artis, model, dan pembawa acara Dian Ayu Lestari membagikan tips liburan bersama anak-anak, termasuk memilih tempat yang cocok dan mempersiapkan peralatan penting.
Si kecil cenderung lebih mudah pilek dan batuk di musim hujan. Pengaruh cuaca pada perkembangan kuman menjadi salah satu penyebabnya.
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Sebagian orang tua melarang anak bermain hujan. Padahal, bermain di tengah hujan memberi sejumlah manfaat buat anak.
IKATAN Dokter Indonesia (IDI) diminta untuk segera memberikan penjelasan terkait pemecatan Terawan Agus Putranto dari keanggotaan organisasi.
Kementerian Kesehatan akan memulai dan membantu proses mediasi antara IDI dan anggota-anggotanya agar komunikasinya baik.
Pemberhentian dr Terawan Agus Putranto dari IDI berdasarkan proses yang panjang yang dilakukan oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) kemudian direkomendasikan ke PB IDI.
Beni mengatakan pelanggaran etik terpenting terkait hal itu di antaranya mengiklankan diri secara berlebihan dengan klaim tindakan untuk pengobatan (kuratif) dan pencegahan (preventif).
Muhadjir menyimpulkan bahwa IDI dan Terawan pada dasarnya memiliki niat yang sama-sama baik hanya mungkin tingkat pertemuan tidak intens sehingga masalah berkepanjangan
"Kami sampaikan kepada IDI untuk segera melakukan restorasi, reformasi, dan evaluasi terhadap keberadaan IDI bagi anggota IDI sendiri," sambung Irma.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved