Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Kipas Angin dan Mandi Malam Tidak Sebabkan Pneumonia

Siti Haerani
18/11/2024 14:15
Kipas Angin dan Mandi Malam Tidak Sebabkan Pneumonia
Mitos yang menyebutkan bahwa kipas angin atau mandi malam dengan air dingin bisa menyebabkan pneumonia tidak sepenuhnya benar. (freepik)

KIPAS angin dan mandi malam dengan air dingin disebut sebagai penyebab pneumonia. Meski keduanya dikaitkan dengan mitos itu, nyatanya tidak benar.

Menurut dr Deny Noviantoro, kipas angin dapat menimbulkan masalah kesehatan hanya jika tidak dibersihkan secara rutin dan mengumpulkan debu, bakteri, atau jamur yang dapat terhirup dan mempengaruhi paru-paru, terutama pada individu dengan sistem imun yang lemah. 

Di sisi lain, meskipun mandi malam dengan air dingin dapat menurunkan suhu tubuh, hal itu tidak secara langsung memicu pneumonia. Penyebab utama pneumonia adalah infeksi yang disebabkan bakteri, virus, atau kondisi lingkungan yang tidak bersih.

Apa Itu Pneumonia?

Pneumonia adalah peradangan akut pada jaringan paru-paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau jamur. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala dari ringan hingga berat dan sering disebut sebagai paru-paru basah. 

Pada kondisi ini, infeksi menyebabkan peradangan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. Peradangan itu mengakibatkan penumpukan cairan atau nanah yang membuat penderita kesulitan bernapas.
 
Pneumonia dapat memiliki tingkat keparahan yang bervariasi, mulai dari ringan hingga mengancam jiwa, dengan resiko paling tinggi pada bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan mereka yang memiliki masalah kesehatan atau sistem kekebalan tubuh lemah.

Gejala Pneumonia

Gejala pneumonia bisa bervariasi, bergantung pada faktor seperti jenis kuman penyebab infeksi, usia, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Gejala ringan seringkali mirip dengan flu atau pilek, namun berlangsung lebih lama. Beberapa gejala pneumonia antara lain:
 

  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk
  • Batuk yang mengeluarkan dahak
  • Kelelahan
  • Demam, keringat berlebihan, dan menggigil
  • Sesak napas
  • Kebingungan atau perubahan kesadaran pada orang lanjut usia

 
Pada bayi, gejala pneumonia bisa berupa muntah, demam, batuk, gelisah, atau kesulitan bernapas dan makan.

Penyebab Pneumonia

Pneumonia dapat disebabkan oleh beberapa agen infeksi, antara lain:

  • Streptococcus pneumoniae (penyebab paling umum pneumonia bakteri pada anak-anak)
  • Haemophilus influenzae tipe b (Hib) (penyebab kedua paling umum pneumonia bakteri)
  • Virus syncytial pernapasan (penyebab pneumonia viral yang paling umum)
  • Pneumocystis jiroveci (pada bayi yang terinfeksi HIV)

Faktor Risiko Pneumonia

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko pneumonia antara lain:

  • Bayi dan anak di bawah usia 2 tahun
  • Lansia berusia 65 tahun ke atas
  • Perokok
  • Individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya pengidap HIV atau yang sedang menjalani kemoterapi
  • Pengidap penyakit paru kronis, seperti asma dan PPOK
  • Pasien di rumah sakit, terutama yang menggunakan ventilator

Pencegahan Pneumonia

  • Beberapa cara untuk mengurangi risiko pneumonia meliputi:
  • Berhenti merokok
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
  • Menjaga daya tahan tubuh
  • Menggunakan masker jika diperlukan
  • Melakukan olahraga secara rutin
  • Istirahat yang cukup
  • Melakukan vaksinasi PCV (Pneumococcus Conjugated Vaccine)

 
(Kemenkes/WHO/Mayo Clinic/kemkes/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya