Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PENYAKIT menular menjadi ancaman serius di lingkungan dengan interaksi sosial tinggi, seperti sekolah dan asrama. Anak-anak yang berinteraksi erat sangat rentan terhadap penyebaran penyakit.
Untuk mencegah hal ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan pentingnya vaksinasi sebagai langkah efektif menciptakan lingkungan sekolah yang aman. Berikut adalah penjelasan mengenai manfaat vaksinasi dan jenis vaksin yang direkomendasikan oleh IDAI.
Vaksinasi adalah langkah utama mencegah penyebaran penyakit menular di lingkungan dengan interaksi sosial tinggi. Anak-anak yang saling berdekatan lebih rentan terpapar penyakit yang menyebar dengan cepat.
Vaksinasi membantu mengembangkan sistem imun terhadap penyakit seperti mumps, varicella, hepatitis A, dan hand, foot, and mouth disease. Dengan vaksinasi, anak-anak memiliki perlindungan lebih baik dari infeksi berbahaya.
Imunisasi yang tepat waktu dapat melindungi individu yang tidak bisa divaksinasi, seperti anak dengan kondisi medis tertentu, melalui terciptanya kekebalan kelompok.
Penyakit menular dapat memicu KLB yang mengganggu kesehatan anak-anak dan kegiatan belajar mengajar. Vaksinasi mengurangi risiko ini secara signifikan.
Diberikan pada usia 5 tahun dan 11-12 tahun untuk mencegah penyakit serius seperti difteri, tetanus, dan batuk rejan.
Diberikan saat usia 5 tahun untuk mencegah polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.
Diberikan pada usia 5 tahun untuk melindungi dari campak, rubella, dan gondongan, yang bisa menyebabkan komplikasi seperti pneumonia atau gangguan kesuburan.
Diberikan setiap tahun mulai usia 6 tahun hingga 18 tahun untuk mencegah flu dan komplikasi serius seperti pneumonia.
Diberikan pada usia 10 tahun untuk mencegah kanker serviks, kutil kelamin, dan penyakit lain akibat HPV.
Diberikan mulai usia 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun untuk mencegah tipes yang disebabkan oleh bakteri.
Diberikan pada anak usia 9 tahun di daerah risiko tinggi untuk mencegah demam berdarah dengue yang dapat menyebabkan komplikasi serius.
IDAI menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, orang tua, sekolah, dan masyarakat untuk meningkatkan cakupan vaksinasi dan kesadaran akan pentingnya imunisasi.
Dengan vaksinasi yang tepat, anak-anak terlindungi dari penyakit menular dan dapat belajar dalam lingkungan yang lebih sehat.
"Dengan meningkatkan cakupan vaksinasi, kita bisa melindungi generasi masa depan dari ancaman penyakit menular," ujar Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Ketua Pengurus Pusat IDAI.
Mari bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih sehat untuk anak-anak kita melalui vaksinasi!
Sumber:
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pentingnya memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak-anak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved