Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KANKER kolorektal adalah jenis kanker yang berkembang di dalam usus besar (kolon) atau bagian akhir usus besar yang terhubung ke anus, yakni rektum. Berdasarkan lokasi tumbuhnya, kanker ini dapat disebut kanker kolon atau kanker rektum.
Kanker kolorektal termasuk jenis kanker yang umum terjadi dan biasanya menyerang kelompok lanjut usia, meskipun kini semakin banyak kasus pada orang yang lebih muda.
Pola hidup yang tidak sehat, seperti jarang berolahraga, kurang asupan nutrisi yang baik, kurang tidur yang cukup, dan stres, dapat meningkatkan risiko kanker pada usia muda
Risiko kanker kolorektal yang kronis lebih tinggi pada orang dengan obesitas, karena lemak tubuh yang berlebih dapat memicu peradangan yang berpotensi meningkatkan risiko kanker.
Penderita diabetes tipe dua lebih rentan terhadap kanker kolorektal pada usia muda, karena faktor risiko yang sama seperti obesitas dan gaya hidup tidak sehat. Kadar insulin diperkirakan berperan sebagai pemicu.
Penyakit seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn yang menyebabkan peradangan usus kronis juga dapat memicu kanker ini.
Meskipun sebagian besar kasus kanker kolorektal tidak berhubungan dengan riwayat keluarga, ada kemungkinan faktor genetik berperan karena gen dan lingkungan yang sama dalam keluarga inti.
Konsumsi daging olahan, daging merah, serta makanan tinggi karbohidrat dan gula, dengan asupan serat yang rendah, dapat berkontribusi pada masalah kesehatan usus dan meningkatkan risiko kanker.
Merokok dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus, karena zat karsinogen dalam rokok dapat menyebar ke darah dan mempengaruhi banyak organ tubuh.
Kebiasaan mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan juga dapat meningkatkan risiko kanker usus.
Pada tahap awal, kanker kolorektal sering tidak menimbulkan gejala. Pemeriksaan rutin sangat penting untuk mendeteksi lebih dini. Gejala yang umum meliputi:
Perubahan gaya hidup dan pemeriksaan rutin dapat mengurangi risiko kanker kolorektal. Langkah pencegahan meliputi:
(kemenkes/who/Z-3)
Penelitian terbaru mengungkap metformin, obat diabetes tipe 2, bekerja dengan meningkatkan ekskresi glukosa ke dalam usus.
Kanker rektum adalah jenis kanker yang berkembang di bagian akhir usus besar, yaitu rektum, yang terletak sebelum anus.
Sebuah penelitian menunjukkan, bahwa stres dan kecemasan menjadi salah satu penyebab kanker usus besar melonjak pada generasi muda.
Menurut Kementerian Kesehatan, diperkirakan terdapat sekitar 1.000 sampai 1.500 spesies bakteri usus yang tinggal di dalam usus manusia. Ini Jenis, fungsi, dan cara menjaga kesehatannya.
Di Indonesia, kanker kolorektal menduduki kasus tertinggi kedua pada pria setelah kanker paru dengan jumlah kasus baru pada kanker kolorektal mencapai 34.189 (8.6%) .
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved