Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GELOMBANG raksasa atau yang biasa dikenal sebagai tsunami adalah salah satu bencana alam yang patut diwaspadai. Sebagaimana diketahui, kata “tsunami” berasal dari bahasa Jepang yaitu “tsu” (yang berarti pelabuhan) dan “nami” (yang berarti gelombang).
Tsunami kerap kali dipicu gangguan bawah laut, yang biasanya dikaitkan dengan gempa bumi. Tsunami sering kali disebabkan gangguan seperti gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung berapi, dan meteorit, atau gangguan meteorologi.
Gangguan-gangguan itu mampu menciptakan gelombang yang menyebar ke segala arah dan memiliki kecepatan antara 600 hingga 900 km/jam.
Walaupun tsunami merupakan fenomena yang jarang terjadi, dampaknya bisa sangat dahsyat dan membahayakan. Berdasarkan data PBB tahun 2022 dalam 100 tahun terakhir tercatat ada 58 peristiwa tsunami yang menelan lebih dari 260.000 korban jiwa.
Perlu diketahui, sejak Desember 2015 United Nations (UN) General Assembly atau Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 5 November diperingati sebagai hari Kesadaran Tsunami sedunia atau World Tsunami Awareness Day.
Berdasarkan situs resmi indonesia.un.org, peringatan adanya hari kesadaran tsunami sedunia merupakan gagasan dari negara Jepang karena pengalamannya yang menghadapi banyak tsunami selama bertahun-tahun. Tentu saja, melalui dukungan serta fasilitas yang diberikan PBB dan United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR), Jepang telah berhasil mengembangkan sistem peringatan dini tsunami, melibatkan tindakan publik, serta membangun kembali dengan lebih baik setelah bencana untuk mengurangi dampak di masa depan.
Tujuan peringatan ini adalah untuk mengajak negara-negara, badan internasional, dan masyarakat luas agar lebih sadar akan ancaman tsunami serta mendorong upaya-upaya untuk mengurangi risiko yang ditimbulkannya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita ikut merayakan Hari Kesadaran Tsunami Sedunia, bukan untuk bersenang-senang tanpa makna, tetapi untuk meningkatkan kesadaran sambil berupaya mengurangi dampak tsunami.
Hal tersebut dilakukan agar kita lebih sadar dan peduli, terhadap bahayanya bencana tsunami.
Lantas bagaimana cara merayakan peringatan hari kesadaran tsunami sedunia? Berikut kita simak cara yang dapat dilakukan untuk merayakan hari kesadaran tsunami sedunia.
Kita dapat merayakan hari penting ini dengan cara membuat orang-orang sekitar sadar akan bencana tsunami, berikut berbagai cara yang dapat dilakukan:
Kegiatan edukasi ini berbentuk lokakarya, ceramah, dan seminar yang diadakan di berbagai lingkungan seperti sekolah, universitas, dan komunitas lainnya. Tujuannya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pengetahuan tsunami serta tindakan yang perlu dilakukan saat tsunami terjadi.
Pelatihan simulasi tsunami sering diadakan di area pesisir guna memastikan masyarakat memahami rute evakuasi tercepat dan teraman menuju tempat yang lebih tinggi.
Pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) turut menjalankan program yang mencakup penyediaan informasi, pengorganisasian forum publik, dan partisipasi di media sosial pada hari tertentu, tujuannya guna menjangkau sebanyak mungkin Masyarakat dan memberikan pengetahuan terkait bahaya tsunami.
Sekolah-sekolah mengadakan aktivitas edukatif seperti lomba poster, lomba menulis, dan permainan interaktif yang berkaitan dengan tsunami untuk memberikan pemahaman secara langsung kepada anak-anak tentang pentingnya tindakan keselamatan saat bencana.
Negara-negara dengan resiko tinggi tsunami dapat mengadakan pertemuan dan diskusi, dengan melibatkan pemerintah, organisasi non-pemerintah, lembaga internasional dan regional, universitas, pusat penelitian, serta lembaga profesional lain untuk membahas kebijakan manajemen bencana, sistem peringatan, dan cara-cara mengurangi dampak tsunami.
Meskipun masih terdengar asing bagi sebagian orang, perayaan peringatan Hari Tsunami Sedunia memiliki makna yang sangat penting. Peringatan hari ini bukan sekadar peringatan tahunan, melainkan pengingat untuk terus waspada dan mendorong kita agar senantiasa aktif dalam mengurangi risiko bencana.
Melalui berbagai kegiatan edukasi yang dilakukan secara berkelanjutan, sebagai masyarakat kita dapat lebih tangguh dan siap menghadapi bencana. Sebab, meski tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi, kesiapsiagaan dalam menghadapi tsunami dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa dan kerugian material yang ditimbulkan oleh bencana ini. (Z-3)
Sebuah batu raksasa bernama Maka Lahi, yang berarti "batu besar", ditemukan telah berpindah sejauh 200 meter dari puncak tebing akibat gelombang tsunami purba setinggi 50 meter
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi Aceh tersebut berada di kedalaman 45 kilometer.
Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Papua Nugini pada Sabtu (5/4) pukul 03.04 WIB.
Mudik merupakan tradisi yang tidak dapat terpisahkan dari Hari Raya Idul Fitri. Saat mudik, banyak masyarakat yang memutuskan untuk menggunakan transportasi jalur darat dan laut.
Pencurian dan perusakan peralatan monitoring gempa dan sistem peringatan dini tsunami milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali terjadi.
Gempa bumi berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang Laut Karibia, memicu peringatan tsunami di beberapa negara.
Pemerintah daerah bersama BPBD, TNI, Polri, PMI, Satpol PP dan relawan sekarang tengah melakukan langkah agar memantau kondisi aliran sungai.
Penyaluran bantuan logistik, layanan kesehatan, dan penanganan darurat terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat segera terpenuhi.
SEJUMLAH wilayah di Indonesia saat ini tengah menghadapi dampak signifikan dari bencana alam yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Pada situasi banjir, Tas Siaga Bencana tahan air (waterproof) sehingga masyarakat dapat membawa kebutuhan penting di dalamnya.
BMKG meminta agar warga waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin ribut.
Penghentian operasi helikopter water bombing ini bersamaan dengan berakhirnya status darurat siaga bencana Karhutla dan kekeringan di Kalsel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved