Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KEBERLANJUTAN program-program pendidikan nasional merupakan hal krusial untuk dicapai demi terciptanya pendidikan yang berkualitas. Karena itu, dibutuhkan sebuah pedoman yang dapat digunakan dalam jangka menengah hingga panjang.
Pedoman untuk mencapai keberlanjutan program-program pendidikan nasional saat ini diupayakan oleh pemerintah melalui peluncuran Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045.
Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045 merupakan hasil kolaborasi Kementerian PPN/Bappenas dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek), Kementerian Agama (Kemenag), dan mitra pembangunan seperti Department of Foreign Affairs and Trade Australia melalui Program Inovasi dan Tanoto Foundation.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud-Ristek, Anindito Aditomo, menuturkan peta jalan pendidikan tersebut sejalan dengan strategi yang sudah dibangun Kemendikbud-Ristek sepanjang lima tahun ini.
“Saya beri beberapa contoh seperti akses untuk pendidikan dasar dan menengah. Di peta jalan ini disebutnya akses yang berkeadilan. PPDB setiap tahun selalu heboh karena masyarakat tahu ada sekolah yang lebih bagus daripada yang lain sehingga resource yang terbatas ini diperebutkan oleh banyak orang yang sama-sama berhak,” kata Anindito, beberapa waktu lalu.
“Sebelum PPDB diubah oleh Pak Muhadjir dan diperkuat oleh Pak Nadiem, PPDB itu sangat menguntungkan kelas menengah atas. Orang yang bisa masuk ke sekolah favorit adalah anak dari keluarga menengah atas yang mampu memberikan pengalaman belajar yang baik di rumah dan di bimbingan belajar sehingga nilai ujian nasionalnya dulu lebih bagus dan bisa masuk ke pendidikan lanjut yang favorit juga,” lanjutnya.
Menurut Anindito, anak-anak dari keluarga miskin, disabilitas, dan duafa tidak bisa tersenyum karena mereka sebagian besar tidak terakomodasi di sekolah negeri yang bagus.
Karena itu, inti kebijakan dalam peta jalan tersebut ialah memperkuat akses yang berkeadilan dan sudah dirintis melalui PPDB yang mensyaratkan zonasi, afirmasi kemiskinan, dan afirmasi disabilitas.
Anindito tak menampik ada banyak masalah dalam pelaksanaan PPDB. Namun, solusinya bukan untuk kembali kepada mekanisme PPDB lama yang justru melanggengkan ketimpangan.
“Solusinya adalah meningkatkan kualitas semua sekolah, terutama sekolah negeri, supaya orang tidak lagi berebut karena semua sekolah di mana pun saya tinggal, saya tidak cemas mengenai akses sekolah yang baik. Ini yang harus kita upayakan melalui yang kita cantumkan di peta jalan ini,” jelasnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, berpendapat peta jalan tersebut sudah benar dan tepat dengan yang dibutuhkan di Indonesia. Selanjutnya, implementasinya selama 20 tahun ke depan diharapkan akan sesuai dengan yang diharapkan.
“Karena ini untuk 20 tahun mendatang dan dinamikanya sangat luar biasa, kita tidak boleh terjebak pada ilmu yang sekarang sedang tren saja,” katanya.
Dia juga memberikan tanggapan perihal skor PISA Indonesia yang tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Menurutnya, hal itu terjadi karena pergantian sistem atau kurikulum pendidikan yang selalu terjadi setiap pergantian pemerintahan.
“Kelemahan kita pendidikan itu ditempatkan pada fragmented sistem. Ganti menteri ganti lagi (kurikulum). Sebaiknya urusan pendidikan tidak terfragmentasi hanya berdasarkan urusan pemerintahan,” tegas Muhammad Nuh.
Prioritaskan STEAM
Pengamat pendidikan Universitas Paramadina, Totok Amin Soefijanto, mengatakan setelah membaca Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045, dirinya setuju dengan perhatian ke pendidikan berbasis STEAM (science, technology, engineering, art, dan mathematics).
“Dengan adanya perhatian atau arahan ke STEAM, semoga peta jalan ini benar-benar dapat memperkuat bangsa Indonesia dalam menghadapi masalah yang makin kompleks di depan yang membutuhkan pemahaman sains yang kuat,” tegasnya.
Selain itu, menurutnya, sangat penting juga untuk memastikan APK (angka partisipasi kasar) di semua jenjang pendidikan mencapai 100%.
“Kita harus berupaya keras agar semua anak kita mengenyam pendidikan dan potong habis ATS (anak tidak sekolah) bagaimanapun caranya,” tuturnya.
Dia juga menekankan Indonesia harus berani menargetkan pendidikan tinggi untuk anak-anak generasi mendatang karena di era digital, Indonesia akan makin membutuhkan tenaga terampil dan warga negara yang cerdas dalam menggunakan teknologi.
Terkait dengan guru, dosen, dan tenaga kependidikan juga dikatakan sangat penting. Kualitas pendidik harus istimewa. Pemerintah harus menyiapkan calon guru dan dosen yang baik.
“Pembinaan guru dan dosen harus melalui proses asesmen yang rutin per tahun dan pembinaan berdasarkan asesmen rutin tersebut agar tepat sasaran. Pembinaan karier pendidik juga harus berkualitas dan tertata dengan baik dari tingkat daerah hingga nasional,” imbuhnya.
Terakhir, mengenai pendidikan karakter. Totok merasa Indonesia harus mengajarkan nilai etika dan moral secara modern berdasarkan teladan para pengajarnya dan dengan sistem yang modern sesuai dengan generasinya. (Z-9)
Dengan pembaruan pendidikan, tokoh terdidik seperti Soekarno dan Sutan Sjahrir lahir dan menjadi pelita bagi masyarakatnya.
Program Guru Transformasional dirancang untuk memberdayakan guru agar mampu menghadirkan pembelajaran yang kreatif dan relevan dengan kebutuhan siswa masa kini.
WAKIL Ketua Badan Anggaran DPR Muhidin Mohamad Said menuturkan, pihaknya belum melihat mendetail perihal rancangan anggaran yang diberikan oleh pemerintah.
MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan wakaf memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan pendidikan Islam.
PRESIDEN Prabowo Subianto dinilai sudah berhasil menunjukkan keseriusan alam memperkuat fondasi pembangunan manusia Indonesia melalui bidang pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan.
PERINGATAN Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) harus menjadi momen refleksi nasional untuk menata ulang arah manajemen pendidikan.
Jawa Timur hingga kini masih mempertahankan posisi sebagai produsen padi terbesar di Indonesia selama empat tahun berturut-turut sejak 2020 hingga 2023.
Dengan berbagai stimulus dan dukungan yang diberikan saat ini, pertumbuhan kendaraan listrik relatif signifikan.
Literasi pemilih merupakan hal yang sangat penting bagi kita dalam melakukan konsolidasi demokrasi.
KIPRAH Indonesia di ajang olahraga internasional multievent terbilang cukup membanggakan. Terakhir, Indonesia mencatatkan torehan apik pada ajang Olimpiade 2024 Paris.
Prestasi tidak muncul secara tiba-tiba. Pembinaan yang dilakukan sejak dini akan memastikan atlet mampu menyabet hasil maksimal.
DUKUNGAN dari Indonesia untuk Palestina tidak akan berhenti meski kepemimpinan di Indonesia berganti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved