Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan perlunya komitmen kuat, kolaborasi, dan upaya yang terintegrasi dari produsen untuk dapat menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam setiap proses produksi. Itu dimaksudkan untuk mengurangi volume sampah.
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), jumlah timbulan sampah di 2023 tercatat mencapai 38,6 juta ton, dari 365 kabupaten/kota.
Pemerintah mendorong perubahan paradigma pengelolaan sampah dari metode kumpul-angkut-buang menjadi pengurangan sampah dari sumber dan penerapan prinsip ekonomi sirkular serta tanggung jawab produsen yang diperluas (Extended Producer Responsibility/EPR).
Baca juga : Sejumlah Tantangan Hambat Keberlangsungan Bank Sampah
"Pemerintah mengharapkan produsen dapat menerapkan pendekatan full life cycle of plastic mulai dari desain produk, produksi, distribusi, dan pengelolaan sampah pascakonsumsi," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati dikutip dari siaran pers, Jumat (11/10).
Sedianya, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen sebagai acuan pengurangan sampah. Salah satu produsen yang dinilai berhasil mengimplementasikan hal itu di tahun ini ialah Aqua
Karenanya, perusahaan air minum tersebut diganjar apresiasi oleh pemerintah. Itu merupakan kali keempat Aqua menerima apresiasi yang sama. "Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada para produsen yang telah menunjukkan tanggung jawab dan komitmen dalam menjalankan kewajiban pengurangan sampah," kata Vivien.
Baca juga : AQUA Berdayakan Para Pemulung Jadi Pelaku Industri Ekonomi Sirkular,
"Ke depan tentunya penghargaan ini harus didasarkan pada kinerja masing-masing produsen yang terukur, akuntabel, dan terverifikasi. Mari kita jadikan momen ini sebagai milestone untuk bergerak dan bekerja bersama berkolaborasi membangun pengelolaan sampah yang lebih baik," lanjutnya.
Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto mengatakan, pihaknya turut mengapresiasi banyaknya industri di Tanah Air yang memiliki komitmen untuk mengurangi sampah melalui pelaksanaan Peta Jalan Pengurangan Sampah.
"Sejak 2016, kami telah memperoleh apresiasi KLHK atas komitmen, konsistensi dan peningkatan capaian kinerja kami dari tahun ke tahun dalam mengelola sampah kemasan. Oleh karena itu, kami bangga karena semakin banyak yang turut bergabung bersama kami, untuk berkolaborasi memecahkan permasalahan sampah di tanah air," terangnya.
Baca juga : Chandra Asri dan Kitaoneus.asia Ajak Penyandang Tuli Pilah Sampah Plastik
"Melalui komitmen BijakBerplastik, kami sangat memperhatikan bagaimana daur hidup kemasan kami, dimulai dari bagaimana kemasan kami didesain dan diproduksi sesuai dengan prinsip ekonomi sirkular, edukasi agar konsumen dapat mengkonsumsi secara bijak dan melakukan pemilahan, hingga bagaimana kami mengembangkan infrastruktur pengumpulan sampah untuk mengelola kemasan paska konsumsi. Implementasi ini sejalan dengan pendekatan full life cycle of plastic yang ditargetkan oleh pemerintah," tambah Vera.
Inisiatif BijakBerplastik telah dilakukan Aqua sejak 2018. Pada tahapan desain produk dan proses produksi, Aqua terus berinovasi untuk menghadirkan kemasan yang lebih berkelanjutan, dengan efisiensi penggunaan plastik baru, penggunaan material daur ulang, dan penerapan konsep guna ulang.
Sejak 1983, Aqua menginisiasi air minum dalam kemasan galon guna ulang dan membangun budaya reuse atau guna ulang di Indonesia. Pada 2018, Aqua meluncurkan botol 100% rPET, Aqua Life dan melanjutkan inovasi dengan meluncurkan botol kaca guna ulang (Returnable Glass Bottle) untuk melayani segmen industri pariwisata. (J-3)
UPAYA membangun ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan kian mendesak di tengah meningkatnya tekanan terhadap industri pengguna plastik.
Pelibatan anak-anak dalam berbagai upaya mengurangi sampah plastik disebuat bisa membuat kesuksesannya lebih maksimal.
ibis Styles Bogor Pajajaran memilih langkah yang lebih dari sekadar perayaan. Bersama komunitas Sadar Lemari, hotel ini memperkenalkan Stylecycle,
RealCycle Cup menggunakan lapisan nanopartikel besi (II) oksida, material tahan panas, tak beracun, dan mudah dipisahkan dari sampah pakai magnet
Industri daur ulang di Indonesia tengah mengalami transformasi signifikan, yang didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan,
Salah satu inisiatif unggulan yang saat ini dijalankan Sinar Mas Land adalah Sentra Edukasi Kelola Lingkungan Bersih & Asri (Selaras) & Ecosystem.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved