Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Peran Penerjemah Manusia di Tengah Kemajuan Alat Penerjemahan Otomatis

Melani Pau
30/9/2024 14:23
Peran Penerjemah Manusia di Tengah Kemajuan Alat Penerjemahan Otomatis
Dengan adaptasi yang tepat, penerjemah dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi tanpa mengorbankan kualitas.(freepik)

PERKEMBANGAN teknologi di era digital membawa dampak signifikan bagi profesi penerjemah. 

Alat penerjemahan otomatis seperti Google Translate dan DeepL telah meningkatkan efisiensi dalam proses penerjemahan, memungkinkan penerjemah untuk bekerja lebih cepat. Namun, meskipun alat-alat ini dapat memberikan hasil yang cepat, terjemahan otomatis sering kali tidak dapat menangkap nuansa, konteks, dan budaya, sehingga penerjemah manusia tetap diperlukan untuk memastikan akurasi dan kualitas.

Di sisi lain, teknologi juga menimbulkan tantangan, terutama terkait persepsi penerjemah manusia dapat digantikan mesin. Meskipun solusi otomatis sering lebih murah, mereka tidak dapat menandingi pemahaman mendalam yang dimiliki penerjemah profesional terhadap bahasa dan budaya. Oleh karena itu, penerjemah yang mampu menonjolkan keunggulan ini dapat lebih bersaing di pasar.

Baca juga : Merayakan Hari Penerjemah Internasional: Apresiasi untuk Para Profesional Bahasa

Era digital juga membuka peluang baru bagi penerjemah. Kini, mereka dapat menjangkau klien global melalui platform daring seperti Upwork dan Fiverr, serta memiliki akses lebih besar terhadap sumber referensi dan alat bantu yang dapat meningkatkan kualitas terjemahan. 

Keterampilan teknis, seperti penguasaan software Computer-Assisted Translation (CAT) dan kemampuan untuk mengedit hasil terjemahan mesin, menjadi penting untuk dikuasai.

Di tengah perkembangan teknologi ini, satu hal yang tetap tak tergantikan adalah elemen humanisme dalam terjemahan. Mesin tidak dapat sepenuhnya memahami nuansa emosi, humor, atau referensi budaya. 

Oleh karena itu, peran penerjemah manusia dalam menghadirkan konteks dan kepekaan budaya sangat vital, terutama dalam teks-teks sastra, pemasaran, dan komunikasi yang memerlukan sentuhan emosional.

Teknologi memberikan dampak yang kompleks terhadap profesi penerjemah. Dengan adaptasi yang tepat, penerjemah dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan memperluas jangkauan pasar, sambil tetap mempertahankan kualitas dan kepekaan budaya dalam pekerjaan mereka. (megapenerjemah/diskominfo/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya