Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HARI Perdamaian Internasional diperingati setiap tanggal 21 September. Ditetapkan pada 1981 melalui resolusi PBB yang bulat, Hari Perdamaian memberikan tanggal bersama secara global bagi seluruh umat manusia untuk berkomitmen pada perdamaian di atas semua perbedaan dan berkontribusi dalam membangun budaya perdamaian.
Setiap tahun, perayaan ini selalu mengusung tema yang berbeda. Tema yang diangkat disesuaikan dengan realitas yang sedang terjadi.
Lalu, apa yang menjadi tema dari Hari Perdamaian Internasional?
Baca juga : Sekjen PBB: Dunia belum Lakukan Banyak Hal untuk Gaza
Tema Hari Perdamaian Internasional 2024 adalah “Membangun Budaya Damai”. Ini terinspirasi dari keyakinan mendasar UNESCO bahwa perang dimulai di pikiran manusia, maka di pikiran manusialah pertahanan perdamaian harus dibangun.
Perdamaian, melalui perspektif ini, bukanlah sebuah konsep abstrak melainkan sebuah proses budaya yang harus diajarkan, dipraktikkan, dan ditanamkan ke dalam setiap lapisan masyarakat.
Menumbuhkan perdamaian melibatkan penanaman nilai-nilai dialog dan rasa saling menghormati sejak usia dini, memastikan cita-cita ini meresap lintas generasi dan batas geografis. Melalui transmisi budaya perdamaian inilah kita dapat berharap untuk membangun sebuah dunia di mana konflik diselesaikan bukan melalui kekerasan, tetapi melalui dialog dan rasa saling menghormati.
Baca juga : Sekjen PBB Sebut Komunitas Internasional belum Cukup Berbuat untuk Jalur Gaza
"Dunia kita butuh perdamaian. Perdamaian merupakan hadiah utama bagi seluruh umat manusia. Sebagaimana Hari Perdamaian Internasional ini mengingatkan kita – solusinya ada di tangan kita.
Membangun budaya damai berarti mengganti perpecahan, ketidakberdayaan, dan keputusasaan dengan keadilan, kesetaraan, dan harapan bagi semua. Artinya berfokus pada pencegahan konflik; Mendorong Tujuan Pembangunan Berkelanjutan; Mempromosikan hak asasi manusia. Dan mengatasi segala bentuk diskriminasi dan kebencian.
KTT Masa Depan bulan ini merupakan kesempatan penting untuk memajukan tujuan ini.
Mari kita rebut kekuasaanya. Bersama-sama, marilah kita meletakkan dasar bagi perdamaian. Dan marilah kita pelihara budaya yang menjunjung tinggi kesetaraan, kedamaian, dan keadilan." (Z-1)
Tokoh-tokoh perdamaian dunia harus terus dikenal dan menginspirasi banyak orang.
Melalui narasi yang menggugah, film-film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi penonton untuk merenungkan nilai-nilai toleransi, empati, dan kerja sama.
Perang yang berkepanjangan ini memberikan dampak yang signifikan terhadap politik dan budaya global, dengan perselisihan yang diteruskan dari generasi ke generasi.
Melalui karya-karya mereka, seniman dapat menggugah emosi dan menciptakan kesadaran akan isu-isu sosial yang berkaitan dengan perdamaian.
Di berbagai negara, peringatan ini diisi dengan beragam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perdamaian dan resolusi konflik.
Media sosial dapat menjadi alat yang ampuh, yang memungkinkan orang di seluruh dunia untuk terhubung dan berbagi.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
Antonio Guterres pada (28/6) waktu setempat menyambut baik penandatanganan kesepakatan damai yang digelar sehari sebelumnya antara Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Rwanda.
TAK terasa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasuki usia ke-80 tahun dengan menghadapi badai kritik di tengah krisis legitimasi dan keterbatasan anggaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved