Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BANK Sampah Kemuning bekerja sama dengan Universitas Mercu Buana (UMB) mengembangkan inovasi pengelolaan limbah. Fokus utama dari kolaborasi ini adalah pengolahan sampah plastik dengan memanfaatkan keahlian teknik mesin.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari hibah yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) 2024, yang bertujuan untuk memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat.
Bank Sampah Kemuning, yang awalnya merupakan gabungan dari kelompok pembuatan kompos takakura dan bank sampah dengan delapan nasabah, telah berkembang pesat. Saat ini, bank sampah yang berlokasi di Perumahan Binong Permai tersebut menangani sampah organik dan anorganik dari warga sekitar.
Baca juga : Sampah Masih Jadi Masalah di Indonesia, Ini Alasannya
Namun, menurut Widhi Artati, pembina Bank Sampah Kemuning, kegiatan bank sampah masih sebatas pengumpulan, penimbangan, dan penjualan sampah anorganik tanpa adanya inovasi dalam proses daur ulang.
"Tantangan terbesar kami adalah memotivasi masyarakat untuk lebih kreatif dalam mengelola limbah, terutama dalam inovasi produk berbasis plastik daur ulang," ujar Widhi.
Untuk menjawab tantangan tersebut, tim pengabdian UMB merancang dan membuat mesin pencacah plastik serta mesin injeksi plastik. Kedua mesin ini diharapkan dapat membantu Bank Sampah Kemuning dalam mengolah limbah plastik menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis.
Baca juga : Menjaga Lingkungan dengan Kedepankan Proses Daur Ulang Plastik
Pelatihan penggunaan mesin telah dilaksanakan pada 1 dan 14 September 2024, dihadiri sekitar 20 anggota bank sampah. Peserta diberikan pemahaman teknis dan praktik langsung untuk mengoperasikan mesin selama pelatihan dua jam.
Hasil dari pengolahan plastik tersebut berupa produk daur ulang, seperti alas gelas (coaster), yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan Bank Sampah Kemuning.
Selain itu, tim UMB akan membantu dalam pemasaran produk melalui e-commerce dan media sosial.
Baca juga : 4.400 Sampah Botol Plastik Terkumpul di BCA Expo 2024 untuk Didaur Ulang
"Produk daur ulang ini akan dipasarkan lebih luas agar dikenal oleh masyarakat dan menjadi contoh pemanfaatan limbah plastik yang efektif," kata Yudhi Chandra Dwiaji dari UMB.
Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya menjadi program jangka pendek, tetapi juga kemitraan jangka panjang antara UMB dan Bank Sampah Kemuning.
Keberhasilan program ini dapat menjadi model bagi bank sampah lain di wilayah Tangerang, dengan harapan mampu mendorong inovasi pengelolaan limbah di masyarakat. (Z-1)
Momentum ibadah kurban menjadi kesempatan untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.
PERINGATAN Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 di Temanggung, Jawa Tengah, tahun ini dipastikan bebas sampah plastik
Sampah plastik bukan sekadar masalah lingkungan. Ini adalah masalah sistemik yang butuh solusi lintas sektor.
JURU Kampanye Isu Plastik dan Perkotaan Greenpeace Indonesia Ibar Akbar mengatakan upaya dalam mengurangi sampah plastik oleh Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH) perlu didukung
Moorlife juga terus memperkuat posisinya lewat inovasi dengan memanfaatkan peluang di pasar dengan meluncurkan produk terbarunya yaitu Moorlife NexG.
Plastik mengandung beberapa zat-zat kimia berbahaya, seperti Bispehenol-A (BPA) dan PVC (Polyvinyl chloride). Zat ini tidak larut, sukar terurai, dan dapat berpindah saat terkena panas.
Belakangan ini, muncul kekhawatiran soal praktik berbahaya yang dilakukan sebagian pedagang gorengan pinggir jalan: memasukkan plastik ke dalam minyak panas
Selain kemasan pangan biodegredable, Muslih dan kelompok risetnya juga melakukan riset terkait dengan memperpanjang umur simpan produk makanan.
Kolaborasi ini menyinergikan pemanfaatan teknologi radiasi untuk mengatasi permasalahan limbah plastik, serta pemanfaatannya sebagai bahan baku industri.
HINGGA kini, seluruh dunia masih belum memiliki standar baku mutu untuk pencemaran limbah plastik di lingkungan.
“Vinyl ini dibuat dari plastik yang dikumpulkan dari sungai di Malaysia dan Indonesia oleh alat pembersih sungai yang kami investasikan bersama. Setiap vinyl dibuat dari 9 botol plastik,"
Umat Vihara, dan warga sekitar menolak pembangunan tersebut karena dampaknya yang dapat mengganggu kenyamanan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved