Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Plt. Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Prof. E. Aminudin Aziz mengatakan hingga saat ini, ada sekitar 83.000 naskah kuno di seluruh Indonesia. Jumlah yang sangat besar ini, menurutnya menjadi tanda bahwa masyarakat Indonesia telah terpapar dengan literasi sejak zaman dahulu.
Berbagai naskah kuno ini, kata dia, disimpan di berbagai wilayah, baik dalam maupun luar negeri, oleh perseorangan, komunitas, dan instansi pemerintah.
“Jumlah ini sangat besar karena tidak di semua belahan dunia memiliki naskah-naskah kuno seperti yang dimiliki Indonesia, dan bagaimanapun ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia di Nusantara adalah masyarakat yang sudah literat sejak zaman dahulu,” katanya kepada Media Indonesia di Jakarta pada Senin (16/9).
Baca juga : Perpusnas : Basis Data Naskah Kuno Terkendala Akses dan Anggaran
Prof Amin menjelaskan pengumpulan naskah-naskah tersebut terus dilakukan melalui kerja sama pentahelix (multipihak) mulai dari Dinas Perpustakaan Provinsi, Kabupaten/Kota, serta dukungan dari masyarakat dan organisasi pegiat naskah kuno.
“Kami memberikan dukungan anggaran kepada dinas terkait dan organisasi pegiat naskah kuno untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan naskah-naskah tersebut. Kami juga kerja sama dengan individu-individu atau tokoh-tokoh yang mengenal adanya naskah-naskah di wilayah-wilayah Indonesia,” jelasnya.
Prof Amin menilai digitalisasi naskah kuno menjadi sangat penting melihat berbagai potensi pemanfaatan dalam bidang ilmu pengetahuan. Ia mengatakan digitalisasi menjadi salah satu program prioritas yang terus ditingkatkan.
“Kami terus melakukan percepatan, sudah beberapa tahun ini perpusnas baru berhasil mendigitalisasi sekitar 6000-an naskah kuno. Sementara tahun ini kita usahakan percepatan semoga bisa mendigitalkan sekitar 5.000-an naskah. Naskah-naskah tersebut setelah digitalkan akan dibuatkan sistem metadata sehingga bisa dijadikan rujukan untuk bahan pembelajaran,” ungkapnya.(M-3)
Jika naskah kuno hanya disimpan sebagai milik pribadi maka dikhawatirkan akan hilang atau rusak.
Sangat dimungkinkan Serat Witaradya ini ditulis pujangga besar tanah Jawa, Raden Ngabehi Ranggawarsita pada tahun 1863 Masehi.
Peneliti Universitas Cambridge menemukan halaman naskah abad ke-13 yang menceritakan kisah Merlin dan Raja Arthur.
Proses pengalihan media yang dapat mencapai ribuan lembar ini, jelasnya dapat memakan biaya yang tak sedikit.
PARA Presiden Indonesia, dari Soekarno hingga Joko Widodo, pada umumnya menurunkan ‘bakat politik’ kepada anak dan/atau menantunya.
Ketua Dewan Pakar IKON Muchlis Paeni menjelaskan upaya pengarusutamaan naskah Nusantara masih menghadapi tantangan yang berat.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota. D sisi lain, inovasi pun perlu kajian matang agar tidak mandek di tengah jalan.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) resmi membuka gelaran UMK Digital Fest 2025 dengan tema "Empowering MSMEs through Digital Transformation."
PRODUSEN pemindai PFU Asia Pacific Pte. Ltd. (PAPL) mengumumkan pemindai gambar Ricoh telah berhasil meraih sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di Indonesia.
Kerja sama ini merupakan wujud kontribusi nyata Peruri dalam memperkuat infrastruktur digital dan mendukung tata kelola pemerintahan desa yang lebih efektif dan transparan.
Desa penyangga memiliki peran penting untuk ikut bertransformasi. Salah satu langkah strategisnya adalah melalui digitalisasi.
Acara ini juga membuka ruang diskusi seputar transformasi media digital dan relevansi storytelling dalam membangun keterhubungan yang berdampak di masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved