Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEJARAWAN Anhar Gonggong menilai pencabutan TAP MPRS Nomor XXXII/MPRS/1967 yang berisi pencabutan kekuasaan pemerintahan negara dari Presiden Sukarno lebih karena faktor psikologis. Pasalnya, kata Anhar, tuduhan-tuduhan kepada Bung Karno dalam TAP MPRS itu dengan sendirinya sudah gugur ketika Bapak Proklamator itu ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 2012 silam.
“Tapi mungkin Megawati, Guntur, dan keluarga besar merasa kalau TAP itu tetap ada, tetap merupakan cacat. Tapi sebenarnya dengan pengangkatan Sukarno sebagai pahlawan nasional bersama Hatta, masalah hukum sudah tidak ada. Tidak ada artinya TAP MPRS itu,” kata Anhar kepada Media Indonesia, Senin (9/9).
“Mungkin ada faktor psikologis bagi Megawati, Guntur, dan keluarga besarnya kalau TAP itu tetap ada. Itu buat saya wajar saja,” imbunya.
Baca juga : Ziarah ke Makam Bung Karno, Prabowo: Beliau Mempersatukan Kita
Anhar menegaskan bahwa Sukarno tidak mungkin diangkat sebagai pahlawan nasional jika dianggap pernah mengkhianati negara. “(Ketika) Sukarno sudah diangkat sebagai pahlawan nasional, apa pun yang dikaitkan dengan G30S dan sebagainya dianggap dengan sendirinya sudah selesai,” jelas Anhar.
Sebelumnya, MPR resmi mencabut TAP MPRS Nomor XXXII/MPRS/1967 yang berisi pencabutan kekuasaan pemerintahan negara dari Presiden Soekarno. Keputusan tersebut diserahkan Ketua MPR Bambang Soesatyo kepada keluarga besar Bung Karno di Gedung Nusantara V Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/9).
“Ditetapkannya Keputusan penganugerahan gelar pahlawan nasional oleh negara kepada Bung Karno secara administrasi dan yuridis Bung Karno memenuhi syarat tidak pernah mengkhianati bangsa dan negara,” kata Bamsoet.
Eks Ketua DPR itu juga menyampaikan komitmen MPR terkait pemulihan nama baik Bung Karno atas ketidakpastian hukum yang adil. Salah satu upaya yang akan dilakukan yaitu sosialisasi pencabutan MPRS Nomor XXXII/MPRS/1967. (H-2)
JIKA kita mengikuti berita-berita dari luar negeri, khususnya mengenai perlakuan Israel terhadap Palestina, hati kita sebagai pendukung historis Palestina menjadi kesal dan mendongkol.
Guntur Soekarno, putra sulung Soekarno menghadirkan rangkaian peringatan Bulan Bung Karno selama bulan Juni 2025 dengan menggelar pameran foto bertajuk Gelegar Foto Nusantara (GFN)
KETUA Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri berziarah ke makam ayahnya Presiden Pertama RI Soekarno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, Jumat (4/4).
Telusuri biografi Ir. Soekarno: arsitek kemerdekaan, orator ulung, dan Bapak Bangsa Indonesia. Kisah inspiratif sang proklamator!
Jejak Soekarno yang sudah dikunjungi perlu dibuatkan dokumentasi dalam wujud video dan buku serta bisa dipublikasikan.
Saat tiba di Central Lawns, Presiden Prabowo dan Presiden Murmu menaiki panggung utama untuk mendengarkan lagu kebangsaan India yang menjadi awal rangkaian acara.
Dalam buku sejarah Indonesia versi terbaru akan memuat sejumlah revisi, penambahan, dan pelurusan berdasarkan kajian akademik para ahli.
Mouly mengemukakan bahwa berbincang-bincang dengan sejarawan membantunya menentukan perspektif dalam mengadopsi cerita dari novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis itu menjadi film.
Agus Suwignyo menyarankan perlu adanya pengkhususan dan kategorisasi, jika tetap memberikan gelar Pahlawan Nasional pada Soeharto.
HANYA sedikit sejarawan Israel yang mampu menjelaskan mitos-mitos negara itu seperti Avi Shlaim. Profesor emeritus hubungan internasional di Universitas Oxford itu paling terkenal.
SEORANG sejarawan Israel yang diakui secara internasional menyimpulkan bahwa negaranya melakukan genosida di Jalur Gaza, Palestina.
Sekretaris Lembaga Adat Melayu Negeri Serumpun Sebalai itu juga memandang kehadiran Kementerian Kebudayaan sebuah keharusan bagi bangsa Indonesia yang memiliki beragam budaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved