Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DINAS Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkes DIY) mulai melakukan Imunisasi Japanese Encephalitis (JE), Selasa (3/9). Peluncurannya
dilaksanakan di Hotel Grand Rohan Jogja disertai dengan pemberian imunisasi JE kepada 5 anak penerima vaksin JE dari golongan umur 2 tahun, 8, 9, 12 dan 13 tahun.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie menjelaskan, imunisasi JE adalah merupakan suatu langkah konkrit dan upaya pemerintah untuk melindungi generasi penerus bangsa. "Japanese Encephalitis merupakan penyakit inveksi virus melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan otak yang serius, terutama pada anak-anak," terang dia, Selasa (3/9).
Data surveilans Acute Encephalitis Syndrome per Januari 2024 menunjukkan, terdapat 143 kasus positif JE terbanyak di provinsi Bali, yaitu 77 kasus. Adapun DIY menempati urutan ke-3 terbanyak (13 kasus) setelah Provinsi Kalimantan Barat (28 kasus). Dan disusul Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan 12 kasus.
Baca juga : 69 Kasus Virus West Nile Ditemukan di Sejumlah Negara Eropa
Sebanyak 85% kasus JE di Indonesia terdapat pada kelompok usia di bawah 15 tahun. Mempertimbangkan tingginya kasus JE dan sesuai kajian serta rekomendasi ITAGI, maka Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan imunisasi untuk Provinsi Kalimantan Barat dan DIY melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/1462/2023 tentang Pemberian Imunisasi Japanese Encephalitis (JE).
"Penyakit JE bisa berakibat fatal atau menyebabkan cacat permanen. Dan bila sembuh masih meninggalkan gejala sisa yang cukup banyak," terang dia.
Oleh karena itu, langkah pencegahan melalui imunisasi menjadi sangat penting untuk melindungi generasi muda dari ancaman yang berbahaya sebagai langkah preventif. Tujuan dilakukan imunisasi JE adalah untuk mencegah penyebaran penyakit JE, melindungi generasi muda dari ancaman kecacatan permanen atau bahkan kematian, dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Baca juga : Dampak Imunisasi pada Pertumbuhan Kognitif dan Fisik Anak
Imunisasi JE yang dilakukan di DIY saat ini, lanjut dia, adalah imunisasi tambahan massal Japanese Encephalitis bagi anak-anak usia 9 bulan sampai dengan usia kurang dari 15 tahun.
Imunisasi massal tersebut dilaksanakan secara serentak, mulai tanggal 3 September sampai dengan 31 Oktober 2024. Imunisasi JE tidak hanya dilakukan di Puskesmas atau di Posyandu, tapi juga dilakukan di kalurahan, sekolah, pos imunisasi yang berkoordinasi dengan Puskesmas.
Pembayun menerangkan, per-Oktober mendatang imunisasi JE akan dimasukKan kedalam program imunisasi rutin. Mulai diberikan kepada bayi berusia 10
bulan. Dengan jumlah sasaran sebanyak 723.219 anak untuk seluruh DIY dengan cakupan minimal 95%. (H-2)
Kemenangan tuan rumah diraih berkat gol bunuh diri pemain Filipina Jared Pena dan sumbangan striker Arkhan Kaka Purwanto.
Desakan dari suporter tersebut juga akan disampaikan saat agenda Manajer Meeting Liga 2 yang akan digelar dalam waktu dekat.
Bus yang ditumpangi pemain Arema FC mengalami kaca pecah setelah berakhirnya laga lanjutan Liga 1 di Sleman, DIY, Kamis (26/1). Peristiwa ini viral di media sosial.
TIGA shelter penanganan covid-19 yang dikelola UGM ditetapkan menjadi rumah sakit darurat untuk penanganan covid-19 dengan nama Rumah Sakit Khusus Covid Gadjah Mada (RSKC) Gadjah Mada.
SETELAH mengecek pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Sulawesi Selatan, Kamis (9/9), Presiden Joko Widodo, hari ini, Jumat (10/9), melanjutkan peninjauan ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Di kawasan Pegunungan Menoreh ini ternyata banyak tanaman kaya antioksidan
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Jangan meninggalkan sampah di dalam dan luar rumah karena bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk dan telur
Sebelum dioleskan, minyak cengkeh harus diencerkan terlebih dahulu agar dapat terserap kulit dan mencegah efek gatal dan alergi.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman bagi masyarakat di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebanyak 120 orang harus dirawat karenanya.
Melihat data grafik yang ada, kasus DBD sudah mulai melandai. Tidak terjadi pergerakan kasus secara cepat.
Kepala Dinkes Kota Bekasi Tanti Rohilawati menegaskan terkait perkembangan DBD di Kota Bekasi fogging bukan untuk pencegahan tetapi untuk pengendalian nyamuk DBD.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved