Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENDIDIKAN keagamaan dinilai sama-sama dibutuhkan untuk anak usia dini. Hal itu yang membuat seorang tukang tambal ban, Kamidi, 53, banting setir mendirikan Kelompok Bermain (KB) Permata Islam.
Didirikan di rumahnya di Kulon Progo, Kamidi membuka kelompok bermain itu pada Februari 2009. Dia mengajar dari pukul 07.00-11.00 WIB, sebelum bekerja sebagai tukang tambal ban. "Alhamdulillah, hingga kini, sekolah kami semakin diminati, termasuk oleh peserta didik yang tinggal jauh dari Permata Islam," kata Kamidi dalam keterangan yang dikutip Selasa, 3 September 2024.
Menurut dia, tempat bermain yang khusus didirikan untuk mengenalkan pendidikan agama pada anak usia dini itu, menarik banyak pihak. Sejak 2017, banyak yang datang ke sekolahnya untuk melakukan studi banding.
Baca juga : Unit Usaha Syariah Bank DKI Jadi Bank Pengelola Keuangan Haji
"Mulai dari provinsi setempat hingga berbagai kota seperti Jakarta, Bekasi, Bogor, Semarang, Surabaya, bahkan luar Pulau Jawa seperti Aceh, Medan, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur," kata Kamidi.
Tak hanya Kamidi, seorang penyandang disabilitas tuli, Adika Hario Nugroho, 33, terpanggil melakukan langkah serupa. Dia berupaya memperjuangkan pendidikan Al-Quran dengan terlibat dalam The Little Hijabi Institute di Bekasi.
“Saya Tuli sejak kecil dan belajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Salatiga. Namun, di SLB, Kami tidak mendapat pemahaman yang memadai tentang kondisi kami. Setelah lulus SMA, Saya bekerja sebagai tukang kayu, kemudian sebagai chef di sebuah kafe, hingga akhirnya Saya menemukan makna hidup Saya saat mengajar di The Little Hijabi Institute,” ungkap Adika.
Baca juga : Kasus Kekerasan di Pondok Pesantren Perlu Perhatian Khusus
Dedikasi mereka menarik Insight Investments untuk memberikan anugerah khusus. Bersama total ada 44 sosok inspiratif termasuk Kamidi dan Adika, menerima hadiah umroh dari Insight.
Komisaris Independen Insight Investments M Jani menyampaikan anugerah itu merupakan bentuk dukungan pihaknya. Sekaligus, penghormatan atas keikhlasan dan kontribusi mereka dalam memajukan pendidikan, berkontribusi sosial, serta membantu komunitas yang membutuhkan.
“Diharapkan akan mampu mendorong lebih banyak orang untuk terlibat aktif dalam kegiatan sosial, kemasyarakatan, pendidikan, serta terus berkontribusi positif dalam membangun komunitas yang lebih baik,” ungkap Jani. (P-5)
Usulan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan para jamaah akan kenyamanan dan ketenangan selama proses keberangkatan dan kepulangan.
Hadir pada kegiatan seremonial Direktur Jaringan, Operasional dan Penjualan PT Pegadaian Eka Pebriansyah, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian Elvi Rofiqotul Hidayah
Menjalankan ibadah umroh kini tidak hanya sekadar menunaikan kewajiban spiritual, namun juga bisa menjadi kesempatan untuk memperdalam pemahaman sejarah Islam.
BPKH merupakan badan yang bertanggung jawab mengelola dana haji dari calon jamaah haji Indonesia.
Ahli neurologi anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta R.A. Setyo Handryastuti mengungkapkan bahwa meningitis pada anak, seringkali sulit dideteksi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved