Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BNPB : Terletak di Pulau Gunung Api, Ternate Rentan Alami Becana Geologi

Atalya Puspa
26/8/2024 14:18
BNPB : Terletak di Pulau Gunung Api, Ternate Rentan Alami Becana Geologi
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari(Youtub BNPB)

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan kajian terkait dengan potensi bencana hidrometerologi di Kota Ternate. Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, Kota Ternate merupakan kota yang terletak di Pulau Gunung Api. Hal itu menjadikan Kota Ternate bukan hanya terancam bencana geologi, tapi juga bencana hidrometeorologi, khususnya hidrometeorologi basah seperti banjir bandang dan tanah longsor.

"BNPB akan mengkaji ulang. Sudah ada kajian sebelumnya, secara umum, tidak hanya di Kota Ternate, tapi BNPB sudah memetakan secara umum kajian risiko, kerawanan, bahaya, terhadap kabupaten/kota di seluruh Indonesia di laman Inarisk," kata Abdul dalam Konferensi Pers Bencana Banjir Bandang Rua di Kota Ternate - Maluku Utara, Senin (26/8).

Ia menyatakan, karena Kota Ternate merupakan daerah yang sudah terbangun, tentu upaya mitigasi yang dilakukan tidak bisa serta-merta dengan memindahkan satu Kota Ternate ke tempat lain. Namun, perlu ada upaya mitigasi lainnya.

Baca juga : 13 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang di Kota Ternate

Sebenarnya, lanjut Abdul, kondisi vegetasi di Pulau Gunung Api Gamalama di sisi atas dari Kota Ternate cukup rapat. Namun, kondisi intensitas hujan yang terjadi di dua hari terakhir cukup tinggi, sehingga kemampuan dari akar dalam vegetasi menyerap dan menyimpan air tidak sebanding dengan volume air yang turun, sehingga terjadi surplus karena kecuraman dari topografi Gunung Api Gamalama tinggi.

"Hal-hal seperti ini yang kami akan kaji ulang supaya bisa menentukan langkah mitigasi ke depan. Apakah perlu kita lakukan relokasi terbatas, apakah perlu kita tambahkan DAM, atau apapun bentuknya, ini akan kita kaji selama masa tanggap darurat berlangsung," ucap dia.

Selain itu, selama masa tanggap darurat, BNPB juga akan melakukan pemetaan guna melihat permasalahan apa saja yang ada di wilayah tersebut untuk bekal mitigasi di masa depan. Hal itu pun telah dilakukan BNPB saat bencana lahar dingin di Gunung Marapi beberapa waktu lalu.

"Relokasi terbatas pasti jadi salah satu opsi, namun dilihat pula opsi lainnya seperti mitigasi struktur ataupun mitigasi non-struktur," pungkas Abdul. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya