Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TERBATASNYA akses pendidikan yang inklusif membawa tantangan tersendiri bagi potensi keberlanjutan talenta digital di Indonesia. Dalam kurun waktu 2015-2030, Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital atau sekitar 600 ribu orang setiap tahun. Kebutuhan talenta digital ini dapat terpenuhi jika sistem pendidikan dapat lebih adaptif dan inklusif, sehingga dapat menjangkau talenta berbakat di seluruh pelosok negeri.
Ketimpangan akses pendidikan inklusif juga tercermin pada rendahnya angka partisipasi perempuan yang berkarir di bidang teknologi. Pada 2020, partisipasi tenaga kerja perempuan di industri teknologi di Asia Tenggara ada di kisaran 32 persen, sedangkan di Indonesia angka tersebut berada di 22 persen.
Hal ini menunjukkan masih besarnya peluang yang dapat dibuka bagi perempuan untuk semakin berkontribusi di industri teknologi.
Baca juga : Cerdaskan Bangsa, Sinar Mas Land Beri Ribuan Beasiswa Pendidikan
Melihat potensi dan kebutuhan akan talenta digital di Indonesia, Amartha berinisiatif menjembatani ketimpangan tersebut dengan melakukan intervensi melalui program beasiswa pendidikan Amartha Cendekia yang telah memasuki tahun ke-3.
Andi Taufan Garuda Putra, Founder & CEO Amartha menyampaikan, “Indonesia memiliki jutaan talenta berbakat dari pelosok negeri. Melalui akses pendidikan yang inklusif, anak-anak muda dapat memaksimalkan potensi mereka dan membuka peluang untuk membawa Indonesia menjadi negara maju. Potensi inilah yang dilihat Amartha melalui pemberian beasiswa Amartha Cendekia, dengan tujuan mengakselerasi perkembangan talenta digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia ke depan sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada eksploitasi sumber daya alam”.
Amartha memiliki beberapa program pendidikan antara lain: Beasiswa Amartha Cendekia, Amartha STEAM Fellowship, dan Amartha Frontier Fellowship. Beasiswa Amartha Cendekia telah berjalan selama 3 tahun dan diberikan kepada 430 siswa SMA/SMK sederajat yang disaring dari 19.261 orang.
Baca juga : Imajin Kembangkan Hardware dan Biokteknologi Bersama ITS
Tahun lalu, Amartha baru saja meluncurkan Amartha STEAM Fellowship yang merupakan program bantuan dana pendidikan dan pengembangan diri khusus untuk mahasiswa perempuan di bidang STEAM (Science, Technology, Engineering, Liberal arts, & Mathematics) yang diberikan kepada mahasiswi di lima UI, ITB, IPB, UGM, dan UB. Di tahun 2024 ini, Amartha akan meluncurkan Amartha Frontier Fellowship untuk membantu pendidikan mahasiswa di ujung-ujung daerah di Indonesia.
Di tahun ini, Amartha kembali membuka pendaftaran Beasiswa Amartha Cendekia dan Amartha STEAM Fellowship dengan kuota lebih banyak. Sebanyak 250 siswa telah terpilih dari total 12.870 pendaftar Beasiswa Amartha Cendekia, 50 mahasiswi di program Amartha STEAM Fellowship, dan lima orang mahasiswi Amartha Frontier Fellowship. Sejak diluncurkan, program Beasiswa Amartha Cendekia dapat mendorong angka peningkatan lanjut studi siswa ke jenjang yang lebih tinggi mencapai 76,6 persen.
“Selain dukungan dana pendidikan, program pendampingan oleh para profesional di industri teknologi juga memegang peranan penting dalam mengembangkan aspek soft skills yang dibutuhkan untuk mencetak talenta digital yang kompetitif. Amartha memastikan para penerima beasiswa memiliki semangat tinggi untuk berkontribusi bagi masyarakat dan komunitasnya. Tidak hanya berbekal ilmu tetapi juga memiliki welas asih dan sikap kepemimpinan untuk menyejahterakan sesama”, lanjut Taufan.
Namira Khairani Azzahra, penerima Beasiswa Amartha Cendekia, menuturkan “Beasiswa Amartha Cendekia telah membuka potensi diri yang sebelumnya tidak terpikirkan. Dukungan dan pendampingan dari Kakak Asuh memberikan arahan serta motivasi untuk terus berkembang. Saya merasa lebih percaya diri dan bersemangat untuk mengejar pendidikan lebih tinggi. Berkat beasiswa ini, saya memiliki kesempatan untuk mewujudkan impian dan berkontribusi kepada masyarakat. Amartha Cendekia bukan hanya sebuah beasiswa, tetapi juga sebuah sumber inspirasi dan dorongan yang tak ternilai”, ujarnya.
Sebagai tambahan, program Beasiswa Amartha Cendekia telah menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak. Tahun lalu, Amartha menggandeng Eureka, di tahun ini menggandeng Indonesia Mengajar. Kedepannya Amartha akan menjaring kolaborasi yang lebih masif untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Informasi seputar Beasiswa Amartha Cendekia dapat diakses melalui growandbeyond.amartha.com/id/scholarship. (Z-6)
PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) berupaya untuk menarik dan menjaring investor global agar dapat masuk pada sektor ekonomi akar rumput di Indonesia melalui gelaran AGF 2025 di Bali.
Amartha terus berupaya menyediakan layanan keuangan yang dapat diakses oleh masyarakat yang kurang terjangkau, termasuk UMKM yang berada di pedesaan.
Perjalanan menuju inklusi akses permodalan bagi usaha mikro turut diiringi dengan meningkatnya tren impact investing.
Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025, akan digelar pada 6-8 Agustus 2025 di Jakarta.
Skoliosis dapat disebabkan oleh faktor kongenital atau bawaan lahir, faktor neuromuskular atau gangguan otot dan saraf, atau bahkan tidak ketahui sama sekali penyebabnya (idiopatik).
Penemuan objek antarbintang 3I/ATLAS memunculkan kembali spekulasi kontroversial: mungkinkah ini bukan sekadar komet, melainkan teknologi luar angkas yang disamarkan
Easycash memperkenalkan Fintopia Corporate University (FCU)—sebuah inisiatif internal untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM)
AI Lab tersebut melengkapi ekosistem riset teknologi Veda Praxis, yang sebelumnya membangun Cybersecurity Lab di Indonesia dan Ho Chi Minh City, Vietnam.
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved