Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

50% Mahasiswa KIPK Berasal dari Keluarga Miskin Penerima PIP

Despian Nurhidayat
22/8/2024 19:49
50% Mahasiswa KIPK Berasal dari Keluarga Miskin Penerima PIP
Kartu Indonesia Pintar Kuliah(DOK KEMENDIKBUD-RISTEK)

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan melaporkan bahwa saat ini, 50% dari penerima program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) sudah disi oleh mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin yang menerima Program Indonesia Pintar (PIP).

“Baru-baru ini, pihaknya telah mengintegrasikan data antara data dari siswa miskin yang sebelumnya jenjang Dasmen (dasar dan menengah) dengan data siswa miskin yang keterima di jalur prestasi dan tes perguruan tinggi negeri,” ungkap Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendibud-Ristek, Adhika Ganendra dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) bertajuk KIP Kuliah Wujudkan Mimpi Anak Indonesia, Kamis (22/8).

“Jadi sebagai pemberitahuan bahwa saat ini, dari kuota baru 200 ribu KIP, 50% sendiri itu sudah ditempati oleh mahasiswa KIP yang berasal dari keluarga miskin dari Dasmen atau SD sampai SMA. Hal ini bisa kita telusuri setelah integrasi data dari 200 ribu, 101 ribu di antaranya merupakan siswa miskin yang dapat diterima di jalur prestasi dan tes perguruan tinggi negeri (PTN),” sambungnya.

Baca juga : Kemendikbud-Ristek Siapkan Berbagai Anggaran untuk Program Tahun Depan

Menurutnya, hal ini dapat diartikan semakin banyak anak-anak miskin yang dibantu dan mereka telah berhasil menjajaki atau melampaui prestasi hingga mampu diterima, baik melalui jalur prestasi dan tes pada perguruan tinggi negeri. “Jadi kisaran saat ini itu sudah 50%. Artinya sudah 10% lebih tinggi dibandingkan intervensi tahun lalu,” tegas Adhika.

Ke depan, diharapkan para penerima PIP tidak lagi terputus perhatian bantuan beasiswanya. Dia menekankan bahwa pada 2025 nanti, bagi siswa miskin penerima PIP dari SMA akan dibuat otomatisasi mendapat KIPK di jenjang jalur pendidikan tinggi, baik yang diterima melalui jalur prestasi, tes dan juga mandiri.

“Selanjutnya bekerja sama dengan Kementerian Keuangan, kami sedang membuat central mapper untuk para penerima beasiswa dari berbagai jenjang itu akan dilihat data penerima. Sehingga, apabila ini sudah berlangsung, perhatian pada siswa pendidikan wajar itu dapat kita intervensi melanjutkan ke pendidikan menengah dan tinggi,” tuturnya.

Baca juga : KIP Kuliah Dipastikan Juga Diperbolehkan untuk Calon Mahasiswa Jalur Mandiri

“Penerima KIPK juga dapat memantau pencairan biaya hidup tiap semester melalui aplikasi mobile dan sim KIPK,” lanjut Adhika.

Di tempat yang sama, Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Muhamad Sholeh menambahkan di Unesa atas Peraturan Sekretaris Jenderal Kemendikbud-Ristek 13/2023 dan juga tertuang dalam panduan pengelolaan KIP Kuliah, bahwa seluruh mahasiswa memiliki peluang yang sama dalam memperoleh beasiswa KIPK di PTN.

“Tentu saja ada beberapa kriteria yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi karena di Unesa ini, rata-rata tiap tahun 4 ribu sampai 5 ribu yang mendaftar KIP Kuliah. Tentu saja ada kuota maka dilakukan seleksi berdasarkan daya dukung terkuat yang akan mendapatkan,” ucap Sholeh.

Baca juga : 231 Ribu Lulus SNBT dari 785 Ribu Peserta

“Oleh karenanya mahasiswa yang mendapatkan KIP Kuliah ini memiliki daya dukung yang kebih besar jadi prioritas misalnya keluarganya mendapatkan program keluarga harapan (PKH). Kemudian terdaftar di BKKBN yaitu kartu keluarga sejahtera (KKS) di mana yang bersangkutan kita melakukan survei oleh dinas sosial terkait kondisi ekonomi keluarganya,” jelasnya.

Maka dari itu, calon mahasiswa yang berasal dari panti asuhan atau bisa dikatakan sudah tidak memiliki orangtua baik itu yatim, piatu atau yatim piatu dan kriteria lainnya bisa dijadikan pendukung untuk penerima KIPK.

“Ini bisa dilihat dari penghasilan kedua orangtuanya kemudian kepemilikan harta benda yang ada di rumahnya. Itu bisa dilihat dari survei secara langsung dan kita data berdasarkan indikator penilaiannya dan kita peringkatkan sehingga data kuantitatif itu kita kualitatifkan,” tegas Sholeh.

Baca juga : Universitas Brawijaya Verifikasi Data Pemalsuan KIP Kuliah

Di lain pihak, Penerima KIP Kuliah dari Universitas Brawijaya, M. Nizam Zulfi Zakaria merasa sangat bersyukur dan terbantu berkat program KIPK. Selain itu, pihak kampus dikatakan juga telah memberikan arahan yang cukup jelas ketika terjadi peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di mana laman KIPK tidak dapat diakses.

“Universitas Brawijaya itu sangat update dan adaptif terhadap segala informasi dari Puslapdik. Misalnya kemarin ketika server PDNS diretas, Universitas Brawijaya berinisiatif untuk mendata penerima KIP Kuliah dari mahasiswa baru sampai tingkat akhir. Tujuannya adalah untuk mengajukan keringanan pembayaran UKT bulan ini sembari menunggu data pulih,” kata Nizam.

Sementara itu, Penerima KIP Kuliah dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Syarifah Luthfiah Quraisy menekankan bahwa program KIPK ini merupakan inisiatif yang luar biasa dari pemerintah, di mana dia diberikan kesempatan yang sangat besar untuk melanjutkan pendidikan di jenjang tinggi.

“Memberikan kesempatan yang besar bagi anak bangsa terutama kami yang berasal dari keluarga tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Program ini telah membantu banyak orang terutama saya pribadi untuk melanjutkan cita-cita saya yang sebelumnya sangat sulit digapai. Alhamdulillah setelah mendapatkan KIP Kuliah, dapat meringankan beban keluarga saya. Secara ekonomi kita dibantu meliputi UKT dan biaya hidup,” pungkas Syarifah. (Des)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya