Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
TITIK panas atau hotspot indikator kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kian meningkat di Sumatra. Dari pantauan terakhir satelit terdeteksi sebanyak 274 titik panas di Pulau Sumatra, dengan jumlah terbesar berada di Provinsi Riau sebanyak 111 titik panas.
Forecaster on Duty Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Putri Santy mengatakan ratusan titik panas di Sumatra tersebar pada tujuh provinsi. Jumlah terbanyak terpantau di Riau 111 titik, Jambi 58 titik, Lampung 42 titik, Sumatra Selatan 37 titik, Sumatra Barat 12 titik, Bangka Belitung 10 titik, dan Bengkulu sebanyak empat titik panas.
"Sehingga total jumlah titik panas di Sumatra sebanyak 274 titik," kata Putri, Selasa (20/8).
Adapun sebanyak 111 titik panas di Riau, kata Putri, ditemukan pada lima kabupaten. Yaitu jumlah terbanyak berada di Indragiri Hulu sebanyak 83 titik, Kuantan Singingi 22 titik, Indragiri Hilir empat titik.
"Kemudian Siak dan Kampar masing-masing sebanyak satu titik panas. Sehingga total di Riau terdapat 111 titik panas," jelasnya. (Z-9)
Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Memasuki musim kemarau, Kabupaten Kotawaringin Timur kini berada dalam status waspada tinggi terhadap potensi Karhutla
Karhutla kembali melanda kawasan hutan lindung Bukit Suligi di Desa Pendalian, Kecamatan Pendalian IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.
Ratusan titik panas atau hotspot sebagai indikator kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terpantau tengah membara di Pulau Sumatra.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
Berdasarkan data BMKG pada periode Januari hingga akhir Mei 2025, terdeteksi 28 titik api kategori rendah, 529 titik api kategori sedang dan 1 titik api kategori besar.
TITIK panas atau hotspot yang diduga merupakan titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali bertebaran di sejumlah kabupaten di Bangka Belitung (Babel).
Banyaknya titik panas yang selalu terpantu satelit ini disebabkan kondisi cuaca yang begitu panas dan angin kencang.
Kementerian Lingkungan Hidup mengeklaim hotspot di Provinsi Riau, berdasarkan data dari sistem Sipongi (semua satelit), periode 26 Juli 2025 tidak ada dalam kategori tinggi.
BMKG memperingatkan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau dan sekitarnya, menyusul puncak musim kemarau awal Agustus.
Penurunan luas karhutla dimulai sejak 2015 seluas 2,6 juta hektare, menjadi 1,6 juta hektar (2019), 1,1 juta hektare (2023), dan 24.154 hektare pada 2024.
Menggunakan smartphone sebagai hotspot untuk berbagi koneksi internet memang sangat praktis, terutama saat Anda tidak memiliki akses Wi-Fi atau ketika sedang dalam perjalanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved