Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) bersama USAID Indonesia secara resmi melepas 26 peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang akan berangkat ke Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru untuk melanjutkan program studi jenjang S3.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud-Ristek, Suharti, mengucapkan selamat kepada seluruh peserta atas pencapaian dan prestasi dalam mendapatkan beasiswa pendidikan S3. Dalam sambutannya ia juga berpesan kepada seluruh peserta untuk menjadikan kesempatan ini sebagai komitmen dan pengabdian kepada negara agar pengalaman yang didapatkan dapat di implementasikan untuk pendidikan
Indonesia.
Baca juga : FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan
“Manfaatkan betul kesempatan ini, kalian akan menjalani perjalanan panjang untuk menempuh pendidikan S3, bukan hal yang mudah, namun teruslah berjuang, ambil satu langkah pada satu waktu, bersabar, dan disiplin pada diri sendiri,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Senin (19/8).
Suharti menuturkan, dukungan sosial menjadi hal penting dalam menjadi dan menyelesaikan pendidikan di luar negeri. Dukungan sosial tersebut antara lain yaitu perlunya membangun koneksi bukan hanya dengan masyarakat Indonesia, tapi juga dengan mahasiswa lain, dan orang-orang dari seluruh dunia. Dengan dukungan tersebut, akan terbangun semangat dan motivasi untuk menyelesaikan pendidikan.
“Selesaikanlah pendidikan ini sampai tuntas dan dengan tesis yang baik. Saya berharap dengan pendidikan dan pengalaman yang di dapatkan saat di luar negeri akan membawa rekan-rekan semua menjadi guru besar di perguruan tinggi masing-masing,” tutur Suharti.
Baca juga : Disiplin Positif dan Asset-Based Thinking: Solusi Tingkatkan Kualitas Pembelajaran
Lebih lanjut, Suharti mengungkapkan bahwa Kemendikbud-Ristek menaruh harapan besar kepada seluruh peserta agar menjadi duta besar bagi Indonesia. Ia menyebut, apabila seluruh peserta berhasil, Indonesia akan semakin dipercaya untuk kembali mengirimkan orang lebih banyak untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri ke depannya.
“Tunjukkan bahwa orang Indonesia merupakan insan yang ramah, suka menghargai orang lain, dapat hidup berdampingan dengan segala perbedaan, dan mencintai kedamaian antar sesama,” imbuhnya.
Mengakhiri sambutannya, Suharti mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang kuat antara Kemendikbud-Ristek dengan USAID Indonesia. Ia berharap kerja sama ini akan terus berlanjut di tahun mendatang dan semakin memberikan kesempatan kepada orang Indonesia untuk memiliki kesempatan belajar di luar negeri.
“Selamat menjalani pendidikan dengan semangat dan tekad yang teguh. Ambil pengalaman sebanyak-banyaknya dan kembali ke Indonesia untuk melanjutkan mengembangkan pendidikan di Indonesia,” pungkas Suharti.
Pada kesempatan yang sama, Direktur USAID Indonesia, Jeffery P. Cohen turut menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus atas kepercayaan dan kerja sama yang baik antara USAID dengan Indonesia melalui Kemendikbud-Ristek. Dalam sambutannya, ia juga berpesan kepada para peserta untuk menikmati proses pendidikan dengan sepenuh hati dan terus mengembangkan potensi di negera tempat pendidikan.
“Anda akan bertemu dengan banyak orang, dosen, dan lingkungan baru. Nikmatilah proses tersebut, belajarlah dengan giat, raih pengalaman terbaik, bangun relasi yang kuat, dan selesaikan pendidikan hingga tuntas,” tegasnya.
Jeffery menambahkan, dalam menempuh pendidikan di luar negeri, banyak akvitas pengembangan potensi diri yang dapat dilakukan di luar kelas akademik. Selain itu, ia juga berpesan agar seluruh peserta bukan hanya sekadar menuntut ilmu, namun juga menjadi duta Indonesia yang bisa mempromosikan keragaman budaya Indonesia.
“Semoga program dan kerja sama ini akan terus berlanjut untuk mengembangkan self development tenaga pendidik dan pengembangan pendidikan Indonesia. Pengalaman yang akan didapatkan rekan-rekan semua semoga dapat membangun Indonesia menjadi negara besar dan membawa pendidikan Indonesia menjadi jauh lebih baik,” tutup Jeffery. (H-2)
Pemerintah, kata dia, sudah mengalokasikan anggaran untuk memfasilitasi seluruh guru di Indonesia agar bisa mengikuti program PPG tersebut.
SEBANYAK 100 titik Sekolah Rakyat dipastikan akan beroperasional, setidaknya di awal Agustus 2025. Itu diperkirakan bakal menampung lebih dari 9.700 siswa.
Pendidikan pada usia dini merupakan fase yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak di masa depan.
Dalam aturan baru ini, beban kerja tatap muka guru minimal 24 jam per minggu yang dapat dipenuhi dengan pemenuhan tugas pokok, tugas tambahan, dan tugas tambahan lain.
SEBANYAK 1.411 guru swasta kategori prioritas (R1D) di Jawa Tengah telah lulus seleksi pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sejak 4 tahun lalu, namun belum penempatan
GUBERNUR Kalimantan Timur Rudy Mas’ud (Harum) menyerahkan bantuan dan insentif melalui program Gratispol dan Jospol di tiga wilayah, yakni Bontang, Kutai Timur, dan Berau.
WAKIL Menteri Agama, Romo Muhammad Syafii, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan 629.000 guru agama di seluruh Indonesia mendapatkan sertifikasi guru pada 2027.
KETUA Umum Koordinator Nasional Ikatan Guru Sertifikasi Swasta (IGSS) PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru) Indonesia Eka Wahyuni mengatakan bahwa permasalahan guru tidak kujung usai.
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mencetak sejarah baru penyelenggaraan program pendidikan profesi guru (PPG), dengan meluluskan 10.746 orang dan 10.865 peserta.
Langkah ini diambil untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru untuk mendukung kebijakan pemerintah Prabowo-Gibran.
PERHIMPUNAN Pendidikan dan Guru (P2G) menyebut wacana pemerintah meliburkan sekolah selama Ramadan harus mempertimbangkan sejumlah faktor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved