Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kemenko PMK Dorong Anak-Anak Terlibat Mitigasi Dampak Krisis Iklim

Indriyani Astuti
12/8/2024 16:15
Kemenko PMK Dorong Anak-Anak Terlibat Mitigasi Dampak Krisis Iklim
Kampanye dampak krisis iklim pada anak-anak.(Dok.Kemenko PMK)

DEPUTI Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Woro Srihastuti Sulistyaningrum menyampaikan penting memberikan edukasi kepada anak-anak mengenai mitigasi dan dampak krisis iklim. Ia menyebut bahwa anak-anak menanggung beban ganda dari dampak krisis iklim. 

 

“Anak-anak menanggung beban ganda akibat adanya krisis iklim, mereka terkena dampak bencana, tetapi juga terkena dampak pemenuhan haknya. Untuk itu anak-anak harus mulai dikenalkan mengenai penyebab krisis iklim dan langkah yang bisa dilakukan sejak dini,” ujar Deputi yang akrab dipanggil Lisa, Senin (12/8).

Baca juga : Masyarakat Adat Ikut Berperan Atasi Krisis Iklim

 

Lisa menuturkan, Kemenko PMK akan  melakukan koordinasi dan sikronisasi  memastikan konvergensi berbagai kebijakan dan program/kegiatan kementerian dan lembaga, untuk memastikan anak-anak terlibat aktif dalam memitigasi dan beradaptasi dengan perubahan iklim sesuai dengan kondisi daerahnya.

 

Baca juga : Kenalan Sama Wibu yang Sayang Bumi, Wibu4Planet

Oleh karena itu, ujar dia, akan dilakukan aksi nasional yang dilaksanakan secara berkesinambungan di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah. 

Dalam hal ini, Kemenko PMK menggandeng yayasan Save the Children Indonesia untuk kampanye edukatif dan agenda peluncuran “Rally Nasional Aksi Generasi Iklim” 

 

Baca juga : Krisis Iklim Menyebabkan Panjang Hari Makin Bertambah

“Kampanye di delapan provinsi akan menggandeng kementerian dan lembaga terkait, seperti Kementerian LHK yang telah memiliki Program Sekolah Hijau, Kemenkes untuk masalah hak kesehatan, dan Kemendikbudristek dalam pemenuhan hak pendidikan. Ini bagian dari upaya masif untuk melakukan penyadaran betapa bahayanya krisis iklim pada anak-anak,” kata Lisa.


 

Sementara itu, Board dan CEO Save the Children Indonesia Dessy Kurwiany menyampaikan kampanye generasi iklim digelar semenarik mungkin agar dapat dengan mudah dipahami oleh anak-anak, seperti permainan yang edukatif serta gelaran budaya seperti angklung dan wayang.

 

“Satu hari bersama anak bertujuan memberikan edukasi bahwa dampak krisis iklim dapat berpengaruh terhadap hak-hak anak dengan cara yang menarik dan dapat mudah dipahami oleh anak-anak,” terang Dessy. (H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya