Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DEPUTI Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Woro Srihastuti Sulistyaningrum menyampaikan penting memberikan edukasi kepada anak-anak mengenai mitigasi dan dampak krisis iklim. Ia menyebut bahwa anak-anak menanggung beban ganda dari dampak krisis iklim.
“Anak-anak menanggung beban ganda akibat adanya krisis iklim, mereka terkena dampak bencana, tetapi juga terkena dampak pemenuhan haknya. Untuk itu anak-anak harus mulai dikenalkan mengenai penyebab krisis iklim dan langkah yang bisa dilakukan sejak dini,” ujar Deputi yang akrab dipanggil Lisa, Senin (12/8).
Baca juga : Masyarakat Adat Ikut Berperan Atasi Krisis Iklim
Lisa menuturkan, Kemenko PMK akan melakukan koordinasi dan sikronisasi memastikan konvergensi berbagai kebijakan dan program/kegiatan kementerian dan lembaga, untuk memastikan anak-anak terlibat aktif dalam memitigasi dan beradaptasi dengan perubahan iklim sesuai dengan kondisi daerahnya.
Baca juga : Kenalan Sama Wibu yang Sayang Bumi, Wibu4Planet
Oleh karena itu, ujar dia, akan dilakukan aksi nasional yang dilaksanakan secara berkesinambungan di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.
Dalam hal ini, Kemenko PMK menggandeng yayasan Save the Children Indonesia untuk kampanye edukatif dan agenda peluncuran “Rally Nasional Aksi Generasi Iklim”
Baca juga : Krisis Iklim Menyebabkan Panjang Hari Makin Bertambah
“Kampanye di delapan provinsi akan menggandeng kementerian dan lembaga terkait, seperti Kementerian LHK yang telah memiliki Program Sekolah Hijau, Kemenkes untuk masalah hak kesehatan, dan Kemendikbudristek dalam pemenuhan hak pendidikan. Ini bagian dari upaya masif untuk melakukan penyadaran betapa bahayanya krisis iklim pada anak-anak,” kata Lisa.
Sementara itu, Board dan CEO Save the Children Indonesia Dessy Kurwiany menyampaikan kampanye generasi iklim digelar semenarik mungkin agar dapat dengan mudah dipahami oleh anak-anak, seperti permainan yang edukatif serta gelaran budaya seperti angklung dan wayang.
“Satu hari bersama anak bertujuan memberikan edukasi bahwa dampak krisis iklim dapat berpengaruh terhadap hak-hak anak dengan cara yang menarik dan dapat mudah dipahami oleh anak-anak,” terang Dessy. (H-3)
Program Perintis Berdaya 2025 diharapkan menjadi katalisator lahirnya pelaku usaha yang inovatif, adaptif, dan berdaya saing tinggi.
Semangat Kebangkitan Nasional sejak berdirinya Budi Utomo pada 1928, kata menko PMK, adalah tentang kesadaran kolektif untuk bangkit melalui pendidikan, persatuan, dan kebudayaan.
HOPE International telah berhasil menghubungkan sejumlah industri Tiongkok dengan institusi pendidikan vokasi di Indonesia dalam menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Pratikno menambahkan bahwa tantangan ke depan akan semakin berat dalam menghadapi perkembangan teknologi termasuk bagi dunia pendidikan.
Peningkatan cukai rokok masih dibutuhkan untuk menurunkan prevalensi perokok, terutama pada remaja.
Kemenko PMK mengungkapkan berdasarkan kerja sama dengan LinkedIn, terdapat 15 profesi yang diprediksi akan berkembang pesat di Indonesia pada 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved