Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GALERIKERTAS Studiohanafi mengadakan sesi bedah buku novel berjudul Bek karya Mahfud Ikhwan. Bedah buku dilakukan bersama Mahfud Ikhwan dan sastrawan dan peneliti Esha Tegar Putra selaku pembedah dan moderator pada Sabtu, 20 Juli silam.
Acara ini merupakan yang ketiga dari sederetan agenda kegiatan yang diadakan Galerikertas Studiohanafi selama Juli 2024. Acara diawali oleh pembukaan pameran suara . pada oleh David Bakti pada 6 Juli dan sesi performance lecture oleh Afrizal Malna pada 13 Juli.
Bek menggunakan olahraga sepak bola sebagai metafor perjuangan yang dilalui Isnan--karakter protagonis dalam novel ini--ketika ia menerima tanggung jawab menjadi bek bagi kakak-kakaknya yang bertindak sebagai penyerang yang keluar mencari nafkah untuk keluarga. Seperti novel-novel Mahfud Ikhwan sebelumnya, Bek banyak mengambil inspirasi dari kehidupan personalnya, terutama kegemarannya terhadap sepak bola dan kebudayaan yang tumbuh di sekitarnya.
Baca juga : MaxNovel Maksimalkan Potensi Fiksi dan Minat Baca di Indonesia Melalui Aplikasi
Karena itu, selain menyediakan potret kenyataan sosial melalui cerita Isnan, Mahfud juga menyiarkan kritiknya terhadap sepak bola sebagai institusi. Hal ini ia bahas secara mendalam pada sesi tanya jawab bersama Esha Tegar Putra dan para pengunjung Galerikertas Studiohanafi. Lebih tepatnya, ia merasakan ada yang hilang
ketika membandingkan skena sepak bola dari masa kecilnya dan sekarang.
Bek dirilis pada 10 Juni 2024 via penerbit Diva Press dan merupakan novel terbaru Mahfud Ikhwan setelah kumpulan esai Kepikiran Dangdut dan Hal-hal Pop Lainnya rilis pada awal 2024. Mahfud Ikhwan lahir pada 7 Mei 1980 di Lamongan. Ia lulus dari jurusan Sastra Indonesia UGM pada 2003.
Novel perdananya, Ulid terbit pada 2009. Novel kedua Kambing dan Hujan (2015) memenangkan Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta dan novel Terbaik Anugrah Sastra Badan Bahasa RI 2016.
Novel ketiga Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu (2017) memenangkan Kusala Sastra Khatulistiwa 2017. Sedangkan sekuelnya Anwar Tohari Mencari Mati (2021) meraih Anugrah Sastra Sutasoma dari Balai Bahasa Jawa Timur. (RO/Z-2)
Lebih dari sekadar karya tulis, buku karya Connie Rahakundini Bakrie ini adalah seruan dan ajakan untuk membangkitkan kesadaran kolektif bangsa akan makna sejati berbangsa dan bernegara.
Hingga Juni 2024, telah disalurkan 490 Al-Qur’an dan 13.790 buku tulis ke sekolah-sekolah dasar di wilayah Tangerang.
Buku ini bukan hanya kumpulan resep, melainkan potret kehidupan harian masyarakat Indonesia dari sudut pandang kuliner.
ASTA Index mengatasi keterbatasan metode pengukuran konvensional yang hanya fokus pada indikator makro.
Buku tersebut merupakan bagian dari komitmen dan kontribusi IFSR dalam mendukung pelaksanaan MBG yang telah ditetapkan sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Literasi digital tak hanya mampu menggunakan perangkat tetapi juga tentang mampu mengevaluasi informasi secara kritis.
Bedah buku Mengarungi Jejak Merajut Asa 75 Tahun Indonesia-Tiongkok membahas tentang hubungan Indonesia-Tiongkok.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof Dr Memed Sueb mengapresiasi hadirnya buku tersebut dalam menjawab pesatnya perkembangan ilmu auditing.
P2KM Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Yayasan Cendekia Muda Madani menggelar bedah buku
DPP Partai NasDem menyelenggarakan acara bedah buku Ki Hadjar: Sebuah Memoar dalam rangka merayakan Hari Pendidikan Nasional.
Indonesia menjadi negara urutan ke-20 dengan jumlah korban terbanyak di dunia, tetapi termasuk negara yang cepat memulihkan keadaan melalui vaksinasi.
Sara mengatakan pamannya itu konsisten memperjuangkan prinsip dan visi yang jelas sejak awal, terutama sejak mendirikan Partai Gerindra pada 2008.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved