Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Dokter spesialis dermatologi lulusan Universitas Indonesia Arlene Rainamira menjelaskan risiko kebotakan rambut yang dapat dialami pria maupun wanita.
"Baik laki-laki maupun perempuan bisa memiliki masalah kebotakan. Itu bisa karena faktor keturunan atau genetik," kata Arlene di Jakarta Selatan, Kamis (25/7).
Jika sudah memiliki genetik kebotakan, penyakit tersebut sulit untuk dihindari. Masalah kebotakan biasanya terjadi pada pria saat memasuki usia 30-an dan wanita di atas usia 30-40 tahun.
Baca juga : Solusi Mengatasi Ancaman Kebotakan pada Rambut
"Alopesia atau kebotakan itu polanya. Biasanya mulai di depan, kemudian ke tengah. Lama-lama semakin tipis hingga botak secara keseluruhan," tutur dermatologis itu.
Ia pun membeberkan langkah-langkah untuk meminimalkan risiko tersebut. Arlene menyarankan agar pasien tetap merawat rambut secara rutin untuk menghindari masalah kesehatan rambut yang lebih parah.
"Pakai sampo yang dipijat di kulit kepala dan jangan digosok-gosok," kata Arlene.
Baca juga : Kiat Memilih dan Merawat Wig untuk Tampil Percaya Diri
Selanjutnya, gunakan conditioner di bagian batang rambut dan gunakan masker rambut sesuai kebutuhan. Jangan lupa untuk mengeringkan rambut dengan handuk selama kurang lebih lima menit tanpa memeras atau menggosoknya.
Saat kondisi kebotakan pada rambut sudah parah, Arlene menyarankan untuk berkonsultasi ke dokter agar diberikan pengobatan yang sesuai, mulai dari pemberian obat hingga transplantasi rambut.
"Jika kebotakannya sudah ekstrem, memang harus dikonsultasikan ke dokter untuk diberikan pengobatan khusus," jelasnya.
Arlene menyebut masing-masing perawatan untuk mengatasi kebotakan memiliki risiko dan efek samping tertentu. Misalnya, pemberian obat yang tidak cocok dengan kondisi kesehatan pasien dapat menimbulkan iritasi hingga kemerahan, atau transplantasi rambut yang dapat menimbulkan infeksi jika pasien tidak menjaga kebersihan diri dan area transplantasi rambut dengan baik. (Ant/Z-11)
Etape 19 Tour de France yang semula berjarak 129,9 km menjadi 95 km, akibat ditemukannya wabah penyakit kulit nodular menular pada kawanan sapi di Col des Saisies.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
Jika keluhan rasa lelah tak kunjung membaik, hal tersebut dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang.
Konsumsi sekedar satu potong daging olahan atau sekaleng soda sehari sudah dikaitkan dengan lonjakan resiko penyakit serius.
Herpes zoster biasanya diidentifikasi dengan munculnya rasa nyeri di kulit yang diikuti kemunculan ruam dan lepuhan berisi cairan.
TERAPAN stem cell therapy diklaim mampu mengobati penyakit yang sulit diobati dengan obat-obatan konvensional. Ada sejumlah terapi stem cell yang berkembang.
Menariknya, Ayu tidak hanya meraih penghargaan di bidang yang dikuasainya, yaitu dermatologi dan estetika saja, tetapi juga meraih penghargaan untuk kategori sosial dan budaya.
Sekitar enam bulan setelah transplantasi rambut, di area yang tadinya botak akan tumbuh rambut secara alami. Rambut baru tersebut perlu dirawat agar pertumbuhannya bisa optimal.
PERHIMPUNAN Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) menyoroti semakin maraknya klinik kecantikan yang dijalankan oleh pihak-pihak yang tidak memiliki kualifikasi mumpuni.
Prosedur ini dapat digunakan sebagai monoterapi atau dikombinasi dengan prosedur kecantikan lainnya.
Materi training yaitu penggunaan filler, botulinum toxin & thread lift mulai dari basic anatomy hingga cara pengaplikasian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved