Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
BANYAK orang yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membangun rumah ramah lingkungan.
Rumah ramah lingkungan tidak hanya baik untuk planet kita, tetapi juga dapat memberikan manfaat kesehatan dan penghematan biaya dalam jangka panjang. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan rumah ramah lingkungan dan bagaimana cara mewujudkannya?
Apa itu Rumah Ramah Lingkungan?
Baca juga : Inilah Kontribusi yang Dipetik dari Pemanfaatan PLTS
Rumah ramah lingkungan adalah hunian yang dirancang dengan mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan. Konsep ini tidak hanya diterapkan pada tahap konstruksi, tetapi juga dalam pengoperasian, pemeliharaan, dan gaya hidup penghuninya. Untuk mewujudkan rumah ramah lingkungan, diperlukan komitmen kuat dan perencanaan yang matang.
Minimalkan penggunaan sekat atau dinding pemisah di dalam rumah untuk menjaga sirkulasi udara yang merata. Dengan konsep ruang terbuka, penggunaan AC dan penerangan berlebih dapat dihindari. Perumahan Trevista Park di Depok menggunakan banyak jendela kaca untuk membuat rumah terlihat luas.
Pilihlah material alami yang lebih ramah lingkungan dan tahan lama, seperti batu bata. Material ini lebih estetik dan tahan api dibandingkan tembok semen. Contohnya, perumahan Samanea Hill di Cluster Avilla menggunakan batu bata sebagai bahan utama.
Baca juga : SUN Terra Terus Dorong Adopsi Energi Surya di Sektor Perumahan
Sisakan sedikit ruang untuk membuat taman atau ruang terbuka hijau. Selain estetika, ruang ini dapat digunakan untuk menanam tumbuhan hijau dan membuat lubang resapan atau biopori.
Hindari penggunaan dinding kaca karena dapat menimbulkan “efek rumah kaca” yang buruk bagi lingkungan. Rumah di Indonesia sebaiknya tidak menggunakan dinding kaca karena tidak efektif menahan sinar matahari dan udara luar.
Atap naungan penting untuk melindungi rumah dari air hujan dan sinar matahari langsung. Desain atap ini juga memberikan tampilan estetis. Perumahan Fleekhauz BSD City memiliki desain atap naungan yang memanjang dan dilengkapi dengan sistem rumah pintar.
Baca juga : Lebih Hemat Listrik, Rumah Ramah Lingkungan Makin Diminati
Ventilasi udara sebaiknya ditempatkan pada bagian bawah bangunan, seperti yang dilakukan di rumah-rumah Belanda. Perumahan Grand Cinunuk menggunakan desain khas Belanda dengan ventilasi yang efektif.
Desain rumah adat dapat menjadi contoh ideal untuk rumah ramah lingkungan. Arsitektur rumah adat biasanya disesuaikan dengan alam, seperti rumah panggung yang mencegah kelembapan tanah dan memperlancar sirkulasi udara.
Penggunaan panel surya memang mahal, tetapi merupakan cara terbaik untuk melestarikan alam dan mengurangi penggunaan listrik dan bahan bakar.
Baca juga : Pesantren Ikut Berperan dalam Pelestarian Lingkungan
Rumah dengan plafon tinggi seperti di Griya Hati Hijau mampu menghasilkan suhu lebih sejuk dan meminimalisir penggunaan AC. Perumahan ini juga memiliki ventilasi silang untuk sirkulasi udara yang lebih baik.
Fitur smart home system dapat membantu mengontrol penggunaan listrik harian melalui smartphone. Perumahan Olive Residence menawarkan hunian dengan fitur ini untuk mempermudah aktivitas Anda.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat membantu melestarikan lingkungan dan menciptakan rumah yang lebih sehat dan nyaman untuk ditinggali. (P-5)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
Dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2024, Indonesia sendiri menyumbang hampir 34 juta ton sampah.
Nah, itulah yang kita lakukan di Savyavasa. Jadi luxury bukan dari apa yang kita lihat, tapi orang bisa merasakan.
Pameran ini menjadi momen strategis bagi perusahaan guna memperkuat peran mendorong industri nasional menuju keberlanjutan.
SETIAP aktivitas mencuci pakaian berdampak langsung terhadap lingkungan, mulai dari penggunaan air, listrik, hingga limbah yang dihasilkan.
Jadi terhadap sumber daya yang digunakan dan juga berorientasi pada siklus hidup serta menerapkan disain pasif maupun disain aktif.
SIG, sambung Donny, memiliki fokus untuk menyediakan produk bahan bangunan inovatif yang rendah emisi, serta fasilitas pembiayaan pemilikan rumah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved