Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
FENOMENA Pulau Panas Perkotaan (Urban Heat Island atau UHI) semakin menjadi perhatian serius di berbagai kota besar di Indonesia. Kota-kota seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan mengalami suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan di sekitarnya, menimbulkan dampak signifikan pada kenyamanan hidup dan kesehatan penduduknya. Peneliti Senior dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laras Tursilowati mengungkapkan bahwa langkah mitigasi yang tepat sangat diperlukan untuk mengatasi fenomena ini.
Fenomena UHI, menurut Laras, menuntut pendekatan yang holistik dan terintegrasi untuk mengurangi dampak negatifnya. Dengan mengimplementasikan langkah-langkah mitigasi yang tepat, kota-kota besar di Indonesia dapat mengurangi suhu permukaan, meningkatkan kualitas hidup penduduk, dan menjaga lingkungan perkotaan agar tetap sejuk dan berkelanjutan.
Penelitian yang dilakukan Laras bersama timnya menunjukkan bahwa UHI di Indonesia terkait erat dengan berbagai faktor seperti kerapatan vegetasi, konsentrasi partikel PM 2.5, kerapatan bangunan, serta keseimbangan energi radiasi permukaan.
Baca juga : Bahaya, Suhu Rata-Rata Global Naik Lampaui Batas
"Wilayah yang paling terdampak oleh UHI adalah Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Yogyakarta, Padang, Samarinda, dan Pontianak. Hampir semua ibu kota provinsi terdampak. Fenomenanya biasanya seperti pulau panas di tengah kota,” kata Laras saat dihubungi, Jumat (28/6).
Untuk mengatasi dampak negatif UHI, diperlukan berbagai langkah mitigasi yang komprehensif. Ia menjelaskan bahwa salah satu upaya utama adalah memperbanyak ruang hijau di kota-kota besar.
"Penanaman pohon dan pembuatan taman kota sangat penting. Vegetasi membantu menurunkan suhu melalui proses evapotranspirasi dan memberikan tempat yang lebih sejuk untuk masyarakat," jelasnya.
Baca juga : Rekor Suhu di Vietnam Turun Akibat Gelombang Panas Ekstrem Meluas ke Asia Selatan dan Tenggara
Selain itu, keberadaan badan air seperti danau atau kolam di sekitar kota juga dapat membantu menurunkan suhu udara sekitar. Hal lainnya ialah pengurangan penggunaan transportasi pribadi dengan cara meningkatkan akses dan kualitas transportasi publik juga menjadi langkah penting dalam mengurangi dampak UHI.
"Dengan beralih ke transportasi publik, kita dapat mengurangi jumlah kendaraan bermotor yang berkontribusi terhadap emisi panas dan polusi udara di perkotaan," kata dia.
Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peduli terhadap lingkungan juga menjadi kunci. "Edukasi lingkungan perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya tindakan kecil seperti tidak menebang pohon sembarangan atau membuang sampah pada tempatnya," tambahnya.
Baca juga : Fenomena Equinox Kembali Terjadi di Indonesia 21 Maret 2024, Apa Penyebabnya?
Penggunaan material bangunan yang ramah lingkungan juga sangat direkomendasikan. Laras menyarankan agar bangunan dicat dengan warna putih atau warna terang lainnya untuk meningkatkan albedo, atau kemampuan permukaan untuk memantulkan radiasi matahari. "Dengan cara ini, lebih banyak radiasi matahari yang akan terpantul kembali daripada diserap, sehingga membantu mengurangi suhu permukaan," jelasnya.
Penerapan atap hijau, di mana tanaman ditanam di atap bangunan, juga menjadi solusi yang efektif. Menurut dia, hijau dapat berfungsi sebagai isolator yang mengurangi panas udara serta meningkatkan kualitas udara dengan menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen.
Pembatasan pembangunan yang tidak memperhatikan dampak lingkungan juga menjadi hal yang krusial. "Kita harus membatasi pembangunan yang merusak ekosistem lokal dan meningkatkan panas permukaan kota," tegas laras.
Selain itu, penggunaan teknologi ramah lingkungan dan perencanaan kota yang berkelanjutan dapat membantu mengurangi dampak UHI secara signifikan. (Ata/Z-7)
Ini merupakan inisiatif strategis untuk memperkenalkan AI for Smart-X (AISX) sebagai pusat kolaborasi riset baru yang akan menjadi penggerak utama dalam pengembangan kecerdasan buatan
PERTEMUAN antara Wakil Presiden (wapres) Gibran Rakabuming Raka dan mantan Wakil Presiden ke-6, Try Sutrisno dalam acara Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila dapat meredam isu pemakzulan
PENELITI Senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menilai Megawati Soekarnoputri akan terpilih kembali menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP).
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko angkat bicara soal aksi unjuk rasa sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di depan Kantor BRIN, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Selasa (27/5).
Keanekaragaman hayati juga fundamental bagi pelestarian budaya, mendukung lebih dari 1.300 suku bangsa dan 654 bahasa daerah.
Dalam riset bertajuk Potential Risk of New Tuberculosis Cases in West Java, tim peneliti BRIN melakukan analisis risiko spasial dan temporal terhadap sebaran kasus Tb baru di wilayah Jawa Barat.
Suhu yang sering kali melampaui 40 derajat Celsius menambah tantangan bagi para jemaah untuk tetap menjaga kebugaran tubuh, mengingat aktivitas fisik mereka yang padat.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Sebuah penelitian terbaru memperkirakan suhu berbahaya akibat pemanasan global dapat menyebabkan peningkatan kematian yang signifikan di Eropa pada akhir abad ini.
TIM penyelamat yang dikerahkan oleh Pemerintah Tiongkok menghadapi kondisi suhu yang membeku saat mereka mencari korban selamat di antara reruntuhan.
Permukaan bulan mengalami fluktuasi suhu yang dramatis, dari sangat panas hingga sangat dingin, tergantung pada paparan sinar matahari.
BMKG memprakirakan sebagian besar wilayah administrasi Jakarta diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang pada Jumat (4/10/2024) sore
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved