Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pentingnya Menanamkan Nilai Pancasila dalam Berbudaya Digital

Budi Ernanto
17/6/2024 18:48
Pentingnya Menanamkan Nilai Pancasila dalam Berbudaya Digital
Garuda Pancasila.(AFP/YASUYOSHI CHIBA)

BULAN Juni dikenal sebagai bulan Pancasila. Di bulan tersebut Indonesia memeringati hari lahirnya Pancasila tepatnya pada 1 Juni. Pancasila merupakan 5 prinsip dasar ideologi dan moral bangsa Indonesia.

Seiring perkembangan zaman, implementasi nilai Pancasila juga perlu disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi yang sangat pesat.

Contoh nyata bahwa nilai Pancasila tidak tertanam saat beraktivitas di dunia digital adalah adanya tindak-tindak kejahatan yang melibatkan digital sebagai medianya, seperi judi online, penipuan, dan lain-lain.

Baca juga : Pancasila, Tantangan dan Diplomasi Global

Untuk mengingatkan kembali prinsip dan norma yang terkandung dalam Pancasila terhadap masyarakat dalam beraktivitas di dunia digital, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) mengadakan webinar Obral Obrol Digital bertema “Bulan Juni Bulan Pancasila, Apa Itu Budaya Digital” yang digelar secara daring pada Sabtu (15/6).

Jika dilihat dari proses terbentuknya, Pancasila merupakan produk dasar negara yang dibentuk oleh para pendiri bangsa. Memaknai sejarah terbentuknya Pancasila menjadi salah satu cara untuk dapat menanamkan prinsip dan norma Pancasila di dalam diri masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

“Pancasila memiliki prinsip yang kalau diterapkan memiliki manfaat yang sangat besar bagi kita-kita sebagai anggota dari bangsa ini,” ujar Yosi Mokalu, Dewan Pengarah Siberkreasi yang menjadi salah satu pembicara dalam webinar tersebut.

Baca juga : Arti Lambang Pohon Beringin di Sila Ketiga Pancasila

Lebih dalam lagi, Pendiri Historia Indonesia, Asep Kambali menyebut Pancasila adalah aturan main setiap masyarakat dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk saat beraltivitas di dunia digital.

“Kita di dalam hidup ini diatur dengan Pancasila dan Pancasila ini prinsip paling atas ideologi negara. Dia adalah acuan salam hidup. Sumber dari segala sumber hidup kita,” ujar Asep.

Seiring perkembangan teknologi, ruang lingkup kehidupan manusia semakin luas. Kapan saja, semua orang dapat berinteraksi dengan orang lain baik lokal, maupun mancanegara.

Dengan menanamkan nilai dan prinsip Pancasila dalam berbudaya digital, masyarakat Indonesia menunjukan jati diri bangsa kepada seluruh dunia.

Hal ini tentunya menjadi cita-cita para pendiri bangsa terdahulu yang ingin Indonesia dihormati, disegani dan bermatabat di mata dunia. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya